[07]

23.9K 3K 420
                                    

[Name] duduk di depan meja rias. Wanita itu menyentuh kulitnya lalu memilin-milin rambutnya.

'Semenjak lulus SMA, aku merasa wajahku sedikit.... Berbeda?', [Name] menghela nafas sambil membatin.

Wanita itu melirik ke arah bingkai foto, yang didalamnya berisi gambar dirinya dan Kageyama dalam balutan baju pernikahan.

'Disini aku cantik sekali...' batinnya.

Dengan polesan make-up, rambut tergulung dan tertata dengan cantik dilengkapi dengan gaun putih membuat seorang Kageyama [Name] semakin mempesona.

'Mungkin karena make-up ,ya...'

"Ah, kurasa aku tau harus berkonsultasi kemana!"

Sebuah ide membesit ke kepala [Name] secara mendadak. Iris [e/c] nya melirik ke ponsel yang tergeletak di meja rias lalu menyambarnya.

Mengetuk beberapa dial nomor lalu menempelkannya ke telinganya.

"Halo, Yachi-chan?"

_____

Disinilah [Name] duduk siang itu. Cafe simple dengan gaya klasik menjadi tempat bertemu dengan sahabat lamanya, Hitoka Yachi.

"Tumben sekali [Name]-chan, mengajak bertemu diluar." Celetuk Yachi sambil menyeruput kopinya.

"Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan..." gumam [Name] pelan. Rasa ragu hinggap di hatinya.

"Tanyakan saja, [Name]-chan.." sambung Yachi ramah.

[Name] sempat diam. Ia menarik napas berat.

"Apa aku... terlihat jelek?"

Yachi terdiam. Ia sedikit terbelalak tapi langsung kembali fokus pada topik.

"Menurutku, [Name]-chan cantik kok." Yachi tersenyum. "Kenapa tiba-tiba bertanya itu?"

[Name] menunduk. Ia memainkan ujung bajunya dengan iris yang berganti arah terus menerus.

Gelisah.

"Kau tau, akhir-akhir ini.. Tobio-kun semakin ramai dibicarakan orang-orang.." Yachi membulatkan mulutnya mendengar teman SMA nya itu.

"Dia semakin populer. Dan semakin banyak juga wanita cantik disekelilingnya.."

"[Name]-chan.."

"Aku takut, Yachi-chan.."

Yachi menghela nafas lalu tersenyum. Ia mengelus lembut pundak [Name].

"Menurutku, Kageyama bukan tipe orang yang menyukai dari fisik." Jelas Yachi. "Kau ingat,kan? Apa alasan Kageyama saat dia bilang dia menyukaimu?"

[Name] memegang dagu. Berusaha mengingat.

" 'Aku suka kehangatan dan segala atensi yang kau berikan', tte.. Semacam itu kan?" Ujar Yachi sambil meniru bicara si blueberry, membuat [Name] terkekeh.

"Kalau begitu kau tak perlu takut, [Name]-chan!"

"Kageyama begitu mencintaimu. Dia berusaha hanya untuk mendapatkan pujian darimu. Jadi rasanya mustahil jika Kageyama akan berpaling darimu."

"Dan lagi.. aku yakin. Dimatanya, kau sangat cantik."



_____

"Aku pulang!"

Ceria sekali. Begitulah kondisi [Name] ketika pulang dari café.

"Selamat datang..." Suara baritone menyambut [Name]. "Bagaimana? Seru?"

"Uhm! Aku benar-benar senang bisa mengobrol banyak dengan Yachi-chan."

Kageyama tersenyum, diusapnya surai [h/c] itu penuh sayang.

"Hei, cuma perasaanku... atau kau memang semakin cantik?"



===



"TOBIO-KUN!"

"Lho benar kan? Kau cantik. Apapun yang kau lakukan , kau mempesona."

"Aku tidak cantik ketika aku sudah nenek-nenek, Tobio-kun."

"Kau akan tetap cantik, [Name]. Karena nanti , kita akan menua bersama."

« Wife! The Series » - Kageyama T. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang