NINE

13.9K 1.4K 149
                                    

Previous chapter

"Apa yang terjadi, dok?" Siwon membola takjub.

"Aku tidak percaya ini. Ini adalah sebuah keajaiban. Sepertinya jalinan diantara Taeyong dan Jaemin sangatlah erat. Dan Tuhan memberikan sebuah keajaiban bagi keduanya. Kurasa suhu tinggi dari tubuh Taeyong berhasil membuat tubuh rendah Jaemin kembali merasa hangat.

Dan jangan lupakan kasih sayang Taeyong yang berhasil membuat Jaemin bangkit dari kematiannya. Yah, sebuah keajaiban besar. Jaemin mengalami mati suri. Saat ini keadaanya sudah jauh lebih baik. Tanda-tanda vitalnya baik-baik saja, mungkin ia masih akan menangis saat merasakan sakit dikepalanya. Tapi itu tidak akan berlangsung lama." Siwon kembali berdecak kagum.

"Doa kalian dijawab sudah. Berterima kasihlah pada-Nya."

Semua tak ada yang tak bernafas lega, bahkan Ten kembali menangis. Namun, kali ini adalah tangisan bahagianya. Ia berhambur memasuki kamar inap Taeyong yang ada Jaemin disebelah ranjangnya.

Dokter memutuskan untuk menempatkan Jaemin sekamar dengan Taeyong, karena sepertinya itu akan membawa pengaruh baik dan kemajuan bagi keduanya.

"Kau kuat, Tae. Kau juga kuat, Jaemin sayang. Terimakasih untuk tetap bersamaku." Lirih Ten dengan haru.

- 09 -

JOHNNY POV

"APPA!" Teriakku tak terima.

"Demi Tuhan! Ini demi Taeyong, Johnny!".

Aku terperangah menatap kearah sosok yang kupanggil 'Appa'.

"Yang Taeyong butuhkan saat ini adalah kita semua menguatkannya, appa. Bukan malah menambah beban yang dipikulnya."

Kulihat appa mengurut pangkal hidungnya.

"Sebenarnya siapa yang lebih appa khawatirkan? Taeyong atau keselamatan appa sendiri?"

"Johnny.." gumam appa pelan.

"Pemilik perusahaan ini telah lama mengincar perusahaan appa dan ia tengah mengintai keluarga ini. Appa hanya memintamu untuk berhenti sejenak dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan Taeyong. Dia tahu appa memilikimu sebagai penerus perusahaan, tapi para anak buahku masih menyelidiki apakah ia juga mengawasi Taeyong. Jika ia tidak tahu, bukankah lebih baik untuk tidak turut menyeret Taeyong dalam kasus ini?"

Aku menghela napas frustasi.

"Setelah keadaan membaik dan orang ini tertangkap, aku akan membawa Taeyong pulang dengan kedua tanganku sendiri."

Aku tertawa cela.

"Itu adalah yang kau katakan sejak dulu, appa. Tapi aku tidak pernah mendapati realisasi dari apa yang appa ucapkan."

Aku memilih untuk meninggalkan appa dan kembali ke kamarku. Ku pandangi figura besar yang terpampang fotoku bersama Taeyong disana.

"Yongie..." Lirihku.

'Drrtt.. drrrttt'

Aku merogoh kantung jas dan mengambil ponsel. Kulihat nama Jungwoo dilayar dan tanpa banyak kata aku segera menjawab panggilan darinya.

Jungwoo menceritakan setiap hal yang dialami Taeyong selama ini, dan aku kembali menangis. Taeyong semakin terpuruk, bisakah aku melakukan perintah appa disaat-saat seperti ini?

Aku menahan isakanku dengan kuat. Sesaat kemudian kulihat mama mengeluskan tangannya pada punggungku. Aku terkejut dan bertanya-tanya berapa lama mama berada disini.

THE MAD APPA (Jaeyong) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang