"Jaehyuuun! aku mau beli sushi, anterin ya!"Tiba-tiba suara menggemaskan yang sudah ku tahu pemiliknya terngiang di telingaku, aku berbalik dan mendapati pacarku berdiri di dekat pintu sambil menyengir lebar.
Aku menatap mata bulatnya kemudian mengangguk setuju, lihat sekarang pacarku jadi kegirangan sendiri disana, "Habis nge-game ya sayang, tanggung nih bentar lagi menang" kataku.
Jungwoo langsung memasang wajah cemberut, kakinya yang putih di hentak-hentakkan dengan sebal lalu dengusan kesalnya terdengar sampai dua kali karena ku cueki. Aku meliriknya sedikit yang langsung dibalas dengan tatapan mautnya.
"Main terosss! pacarnya di anggurin, tau gitu aku enggak mau main ke sini, aku mau Gofood aja!" meracau sudah pacarku. Aku sebagai kaum seme-seme takut istri- mhh maksudnya pacar- langsung mematikan ponsel, ku lempar sembarangan ponsel itu lalu menghampiri Jungwoo.
"Aku anter!" kataku.
Jungwoo diam, aku juga diam.
"hm"
"Hm apa? hayu jalan beli sushi"
"Bentar, aku masih sebel" kata dia, aku senyum lalu merentangkan kedua tanganku seperti sayap burung, "Pelukan yuk? biar sebalnya hilang" kataku, dia menurut dan langsung memelukku dengan erat.
"Jaehyun jangan game terus" katanya pelan, aku mengusap rambutnya merapalkan kata maaf berulang kali.
"Iya, maafin aku, janji enggak main game terus pas lagi sama kamu"
"hng. . a , aku maafin tapi bener ya jangan game terus?"
"Iya sayangku, yuk sushi menunggu"
Kami berdua dalam perjalanan menuju salah satu mall, naik motor saja supaya romantis dan bisa dipeluk oleh Jungwoo sepanjang perjalanan. Aku yakin dalam situasi sekarang posisiku dan Jungwoo pasti lebih romantis daripada scane dalam film dilan, tuh buktinya Jungwoo asik saja memeluk perutku sambil berceloteh soal kelincinya yang kabur dari kandang.
"Iya!! ayah kan baru bikinin kandangnya, terus kelinciku kabur yang, capeek ngejar kelinci" ocehnya dibelakang, aku sih tertawa saja.
"Makanya enakan juga sama aku kan? aku yang ngejar kamu terusss" kataku bangga, duh aku ini sebetulnya bucin akut.
"Enak banget, suka di kejar sama kamu hahaha" dia tertawa, suaranya merdu sedikit mirip alien tapi lucu.
sampai akhirnya kami sudah berada di mall tersebut, kami berpegangan tangan masa bodoh dengan kata orang 'pacarnya buta? kok dipegangin terus' itu hanya golongan orang iri. Jungwoo memeluk lenganku, sedikit menariknya ketika matanya melihat papan tanda dari restoran sushi langganan. Jungwoo itu kalau sudah soal makanan cepat sekali, jangan diajak duel karena kalian bisa kalah gercep.
"Mbaa, kangen banget ih. Udah lama gak makan sushi disini, mba kangen Jungwoo gak?" itu suara Jungwoo yang menyapa waiters, setahuku hubungan kami dengan pelayan restoran tidak sedekat itu tapi namanya juga Jungwoo dia selalu ramah pada siapapun, dia lucu dan sangat peduli.
Bagaimana aku tidak jatuh cinta padanya kalau dia begini.
"Yang biasa dek?"
"Iyap, tapi hari ini ditambah sama ramen pedas ya kuah spesial yang kayak di spanduk depan tuh mba" Jungwoo menunjuk sebuah spanduk yang ada di luar restoran, pelayan itu mengerti.
"Makanmu tambah banyak aja Woo, yakin bakal habis nggak?" tanyaku, si Jungwoo dengan santainya bilang, "Kan ada kamu, nanti bantu habisin ya? hehehe" lalu menyengir.
sudah nasibku, baiklah pada akhirnya aku juga yang harus menghabiskan pesanannya. Perutku hampir meledak sekarang, sama seperti perasaanku setiap kali menatap Jungwoo.
Apakah berlebihan?
Cantik bgt mau aku bungkus.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIP, KATANYA [JAEWOO]
FanfictionRelationship, beneran Rela ngelakuin apa aja? JUNG JAEHYUN x KIM JUNGWOO *project iseng dikala sibuk skripsi dan mentok nulis angst*