RELATIONSHIP, KATANYA [JAEWOO]

2. Jaehyun, Bau Keringat!

Sekolah sudah sepi sejak setengah jam yang lalu, matahari juga sudah hampir turun ke peraduannya. Sayup aku mendengar suara kicau burung-burung walet yang terbang memenuhi atap sekolah, iya memang ada rumah walet tak jauh dari sini enggak tahu punya siapa.

Aku melihat lagi arloji putih di tangan, hampir enam sore sekarang. Huft rasanya dingin dan menyeramkan sekali duduk sendirian di depan gerbang sekolah yang kosong. Tadi sore Jaehyun bilang dia akan langsung datang menjemputku kalau sparing futsalnya sudah selesai tapi sampai sekarang batang hidungnya belum juga terlihat.

Huh. Awas saja dia, kalau datang akan langsung ku marahi karena tega membiarkan aku menunggu sendirian.

"Jungwoo! Haah.. gila aku capek banget, minta air dong" tiba-tiba si tersangka kejahatan datang entah darimana sambil ngos-ngosan seperti habis liat hantu.

"Jangan deket-deket ih Jae, kamu bau keringat" kataku pura-pura sebal sambil menutup hidung, bukan Jaehyun namanya kalau tidak usil habis bilang begitu dia langsung mendekapku tepat di ketiaknya.

Feuhh! Tau kan apa yang ku rasakan? Iya! Bau maskulinitas Jaehyun yang memabukkan, untung aja dia ganteng jadi akan ku maafkan nanti.

"Yang, mau minum, aku haus banget serius deh" katanya setelah melepas rengkuhannya, aku mabuk cium bau badannya yang asem itu.

Serius, Jaehyun itu walaupun ganteng tapi kalau sudah berkeringat baunya tetap asem kok, percaya sama aku.

Ga percaya? Makanya jadi pacar Jaehyun biar setiap hari bisa cium aroma keringatnya.

"Nih, " ku berikan sebotol air mineral sisa milikku, dia langsung mengambilnya dan meneguk isinya tanpa jeda. "kamu abis dikejar setan atau gimana sih kok sampai keringetan gini?" Kataku heran, sambil mengelap keringat di kepalanya dengan tissue.

Dia nyengir, "aku lari dari lapangan futsal kesini, soalnya takut di amuk sama kamu" habis itu dia ketawa kencang, aku yang tadinya marah jadi lupa buat melampiasin marahku.

Hanya karena takut ku marahi dia rela lari dari lapangan futsal dan menemuiku di gerbang sekolah padahal jaraknya cukup jauh. Sebenarnya Jaehyun selalu membawa motor ke sekolah, tapi anehnya dia tinggal motornya di halaman parkir sekolah agar aku tahu bahwa dia tidak meninggalkanku sendirian saat jam pulang sekolah tiba.

Jaehyun itu jagoan tapi anehnya sangat takut kalau aku marah. Lucu kan?