4

16.5K 2.2K 158
                                    

Pdf pewaris tahta bisa order di wa +62 822-1377-8824 ( putri) atau ‪+62 895‑2600‑4971‬

Untuk ebook pewaris tahya bisa di beli di playstore buku. Ketik pencarian Aqiladyna atau judulnya.

Bisa juga di baca di kbm app ikuti Aqiladyna. Cerita lengkap di sana.

Pewaris Tahta bisa di baca di karyakarsa.


Dari jendela kamarnya Elang mengawasi seroang tukang kebun yang sedang beraktifitas, namanya David usianya lebih muda dari Elang. Sekitar 23 tahun. Badannya yang tegap dan rupa yang bagus. Elang meneliti tajam dengan hatinya semakin bergelut dengan pertanyaan.

Mungkinkah benar apa yang di katakan Fitria sebenarnya Cempaka dan David mempunyai hubungan terlarang, bahkan sebelum ayahnya meninggal?

Sungguh binal ternyata wanita itu? Haus dengan pria lebih muda, tidak mustahil apa di katakan Fitria suatu kebenaran.

Hari ini rencananya surat wasiat akan di bacakan, sabarlah maka saat semua beres Elang pastikan Cempaka dan ibunya akan terusir dari sini dan kehidupan mereka kembali pada kodratnya.

Saat Elang ingin beranjak namun terhentikan melihat sosok Cempaka melangkah mendekati David, senyum wanita itu merekah memberikan bibit tanaman pada David.

Mata Elang tajam, tangannya mengepal, lihatlah mereka begitu mesra bicara dan tersenyum bersama layaknya pasangan kekasih.

Sial, sepertinya wanita itu harus di peringatkan.

Elang berbalik, langkahnya lebar menyusuri lorong rumah sampai ia melihat Cempaka sudah memasuki rumah hanya menatapnya sekilas Cempaka seakan enggan menyapa. Wanita itu melenggang melewati Elang yang bergeming berdiri di tempat.

Cih, sangat sombong.

Hati Elang semakin panas, ia menyambar tangan Cempaka hingga wanita itu memekik saat Elang memojokannya ke dinding.

"Apa yang kamu lakukuan!" Desis Cempaka dengan mata melotot, ia tidak takut dengan Elang sama sekali. Cempaka memang menjaga jarak dengan Elang setelah kejadian Elang berlaku kurang ajar padanya padahal jelas siapa yang salah. Cempaka pun belum bicara dengan Fitria yang suka mengadu hal tidak benar pada Elang.

"Apa hubunganmu dengannya?" Tanya Elang tanpa sekejappun mengalihkan tatapannya pada Cempaka.

Mengerutkan keningnya heran, Cempaka tidak mengerti dengan apa yang di maksud Elang.

"Kamu dengan David," Jelas Elang akhirnya membuat Cempaka terbelalak.

"Maksudmu kamu mengira aku ada hubungan dengan David, pikiran konyol apa itu." Tungkas Cempaka mencoba mendorong tubuh Elang namun sialnya Elang malah semakin merapat menahan kedua tangan Cempaka hingga tak mampu berontak.

"Lepaskan aku, sudah berapa kali kamu bersikap tidak menghormatiku, bagaimanapun aku ibu sambungmu."

"Wow entah sudah berapa kali juga kamu mengingatkan, ibu yang binal." Cibir Elang membuat Cempaka semakin kesal, ingin sekali ia meminta tolong tapi tidak ada satupun pelayan terlihat.

"Ku peringati kamu Cempaka Reysakila, ayahku memang sudah tiada tapi ku pastikan kamu tidak akan bisa menjalin hubungan dengan lelaki manapun, kamu seharusnya sadar dengan statusmu seorang janda dari pria terhormat bukan malah melakukan sex dengan si tukang kebun."

Plak!

Nafas Cempaka terengah -engah setelah ia bersusah payah melepaskan diri dan menampar wajah Elang. Air mata Cempaka menetes, ia tidak pernah sekeji ini di rendahkan begitu nista.

Pewaris TahtaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang