So Ah yang tergeletak lemah disudut ruangan kamarnya perlahan membuka mata nya , mengernyitkan keningnya merasakan ngilu yang luar biasa dibagian belakang punggungnya yang tercobak-cabik pedihnya cambukkan itu.
Setetes demi setetes air mata mulai turun dan membasahi pipinya , air matanya bertambah deras merasakan sakit yang tak bisa diucapkan dengan kata-kata. So Ah menahan rasa sakit itu dengan menggigit bibirnya tapi kemudian ia memekik perih mengingat tadi saat ia dihukum , dirinya tanpa sadar juga menggigit bibirnya hingga terluka , sedikit sobek dan berdarah.
"Niang hikss ... kenapa harus aku ???"isak So Ah
"Dewa ... kenapa harus akuu ??..."isaknya lagi dengan suara merintih kesakitan.
Darah yang mulai mengering dengan bercak darah yang terbercak di luar hingga dalam ruangan menjelaskan betapa pedihnya siksaan itu.
Akhirnya So Ah yang berusaha bergerak tak kuasa menahan sakit perlahan tak kuat dan dirinya pingsan lagi.
Qi Rui Wang yang sudah kebosanan diperjamuan itu mengernyitkan alis nya entah kenapa karena kecerobohannya kemarin dirinya memberikan darahnya pada So Ah dan sekarang ia merasakan gadis itu sedang tidak baik-baik saja.
Ia memang sengaja membiarkan gadis itu kesakitan. Dirinya bisa merasakan rasa putus asa dan kesakitan dari tubuh ringkih mungil itu karena tubuhnya juga merasakan hal yang sama tapi ia sebagai kaisar dewa yang agung hanya merasakan sakit itu seperti luka gores.
Kepalanya berdenging ngilu ketika Yuan yang sedang ia belenggu terbangun dan ikut juga merasakan rasa sakit itu.
"Akh..."desisnya dan menarik perhatian dari beberapa orang disekitarnya
"Wangye apakah keadaan anda baik-baik saja ??"ucap Qing Lang memecahkan keheningan karena tak ada yang berani bertanya padanya.
"Aku undur diri..."jawab Qi Rui Wang dingin dan langsung bergegas melenggang pergi.
Para bangsawan dan juga tamu-tamu dari kerajaan lain melihat sosok bengis itu pergi menghela nafas lega dengan udara sekitar yang tidak lagi terasa berat.
Putra mahkota Li Xui dan rombongannya termasuk pangeran Li Bai yang berpapasan dengan Qi Rui Wangye hanya diam setelah menyapanya dan melihat dirinya yang pergi dengan terburu-buru.
"Wangye adakah yang bisa saya bantu ?"tanya Chui mengikuti Xuan dari belakang
"Tidak ... perintahkan semuanya jangan mengikutiku dan langsung datang ke kediaman"perintah Xuan tegas sambil membuka bajunya dan mengambil baju yang sudah disiapkan Chui untuknya.
Dirinya langsung pergi menghilang ditelan langit malam yang gelap.
"Selamatkan so ah ..."kata Yuan memberontak dalam pikiran Xuan.
"Ck diam kau ... apa hak mu atas tubuhku"kata Xuan sadis
"Xuan aku tau kau membenci ku tapi bisakah kau menyelamatkan gadis itu sekarang ia sedang sekarat"kata Yuan lagi mulai emosi dengan tingkah Xuan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great God's Eternal Love To Empress
Narrativa StoricaKetika lahir dirinya dikucilkan dan dihina para bangsawan ibukota serta keluarga nya ... Desas-desus merebak semakin gila menghantam mental ringkihnya .. "Kemari istri ku ... ayo biarkan mereka menyesal ... jika kau ingin injak dunia lakukanlah"ucap...