🌸🌸🌸
Jangan sayang dulu kalo belum mau merindu :)
*
*Hari minggu adalah hari tidur terpanjang bagi Reva. Ia tak mau menyianyiakan waktu liburnya hanya untuk hal hal yang gak berfaedah sama sekali. Reva memilih menghabiskan hari minggunya dengan tidur atau hanya beres beres rumahnya, untung saja rumah yang ditempati tidak terlalu besar. Yah seperti yang kalian tahu Reva ini dari keluarga sederhana dan hidup serba paspasan. Jika tidak ada uluran tangan dari Seseorang pasti Reva tidak akan sekolah sampe sekarang. Sad
"Re Reva" panggil endah mama Reva.
Tok tok tok
Suara pintu di ketuk lumayan keras hingga mengusik tidur nyenyak Reva. Dan akhirnya Reva bangun untuk membukakan pintunya.
Ceklek."Apaansi mah?" Tanya Reva dengan suara serak khas bangun tidur.
" Ya Alloh ini udah jam 10 Rev, anak perawan belum bangun juga" tannya reva pada dirinya sendiri.
"Iya ini udah bangun mah " jawabnya ngeles.
" udah sana mandi abis itu turun, qda yang mau mama omongin" printahnya.
"Siap " tegas reva sambil hormat.
Akhitnya Reva kelur kamar dalam keadaan sudah mandi tentunya. Reva berjalan menuju ruang tamu dan tiba disana Reva di kejutkan dengan sosok pria parubaya yang duduk di sofa dekat mamanya. Reva mematung dengan ekspresi datarnya tak siap untuk bertemu sosok ini lagi, sekian lama Reva matia matian melupakan rasa sakit itu kini rasa sesak didadanya tiba tiba menyerang kembali. Kejadia kejadian masalalu berputar kembali tanpa aba aba. Sungguh mengejutkan.
"Re.. Rere " panggil papahnya. Ya itu papahnya yang 4 tahun lalu pergi meninggalkan Reva dan mamahnya.
Reva memejamkan matanya ada rasa rindu dan sakit bercampur jadi satu. Ada kehangatan Ketika Adi memanggil nama kesayangan itu untuk putrinya. Tapi tidak, rasa sakit dan beci lebih memenangkan hati Reva.
"Untuk apa anda kesini? " tanya Reva dingin.
" Reva jangan seperti itu nak , dia papah mu" tegur endah dengan lembut.
"Papah? Mamah bilng orang ini papah aku? Mana ada papah yang ninggalin anak dan istrinya demi wanita lain ! " sarkas Reva.
"Re papah bisa jelasin kejadian 4tahun lalau" mohon Adi.
" BASI " setelah mengatakan itu Reva berlari keluar rumah.
"Re.. Rere" panggil Adi lemah.
" sudah mas biarkan saja , mungkin Reva masih butuh waktu" tenang Endah. Adi hanya menunduk lemah.
"Semua ini kesalahan ku Ndah" lirihnya.
_______
Kini Reva sedang duduk di bangku taman. Yang dilakukan Reva hanya melamun dan menangis. Sesekali dia merutuki keegoisanya kebencian terhadap papahnya.
" argh " decak Reva.
" kenapa semua harus gini, gue sakit hati gue benci . Kenapa tuhan takdirin gue kaya gini? Argh " ungkap Reva penuh frustasi.
"Kenapa.. kenapa?" Lirihnya lagi.
"Itu karna Alloh sayang ke lo" tiba tiba ada suara yang menyahuti Reva dari arah belakang.
Reva kaget. Siapa dia? Suaranya tidak asing tapi siapa, apa mungkin cowo itu? Ah gak mungkin. Dengan ragu Reva berbalik kearah belakang sungguh terkejut bukan main. Iya benar cowo itu si Alvio pratama.
" mau apa lo" tanya Reva judes.
" sante dong mbaknya" Alvio terkekeh. Judes amat Reva.
Reva hanya memutar bola mata malas. Ya memang Reva kalo sudah deket deket dengan lawan jenis pasti sifat judes nya muncul. Entah apa alesanya padahal Alvio cogan.
"Gue boleh duduk disini gak?" Tanya Alvio.
Hm. Gumam Reva dan Alvio pun langsung duduk disampingnya.
Cukup lama mereka hanya duduk sibuk dengan pikiran masing masing." kenapa ada disni" akhirnya Reva buka suara.
" kerena ada lo. Maybe" jawab Alvio masih menatapa lurus kedepan.
" he gue sirus " kesel Reva. Sedikit menahan saltingnya.
" ini juga serius " Alvio sambil melirik Reva sebentar.
" serah " ya Alloh Rev judes amat.
" gue baru selesai joging , lo sendiri ngapai disini " tanya Alvio balik.
Reva hanya mengidikan bahu. Tanpa membals pertanyaan Alvio.
Tanpa di duga Alvio pindah posisi jadi menyaping menghadapa Reva otomatis Reva menegang. Alvio!!" lo boleh nyuekin gue judes sama gue, tapi asal lo tau gue bakal jadi orang pertama buat sandaran jikalau lo bersedih Re" ucap Alvio tulus
Reva pun menoleh dan menatap wajah tampan Alvio. Tidak ada gurat bercanda diasana mata hitam legam yang tertutup kaca mata mins itu memacarkan ketulusan menghadirkan sedikit rasa nyaman di hati Reva.
" gak usah so perduli" sarkas Reva. Alvio mengela nafas panjang.
"Emang gue perduli Re"timpal Alvio.
"Gue tau lo , gue tau apa yang lo rasaain" lanjutnya." tau apa lo tentang gue hah!" Bentak Reva. Matanya mulai mengeluarkan Air mata. Reva benci , benci nangis di hadapan orang.
Grep. Alvio memeluk Reva. Dengan sedikit meronta Reva terisak. Sad :')
"Nangis aja keluarin semua nya. Gue siap jadi tisyu buat hapus air mata lo" gumam Alvio.
Dalam pelukannya Reva bertanya lirih.
" kenapa ?hiks Kenapa lo perduli "
" karena lo Vava nya gue"
Deg.
Vava? Reva tak asing dengan panggilan itu. Apa mungkin Alvio ini ?? Ast apaan si lo Rev. dia bukan cowo yang selama ini dicari. Lantas Reva melepas pelukan Alvio lalu menatap matanya.
" ya gue tau gue ganteng gak usah liatin kekgitu" kekeh Alvio.
"Apaansi" gugup Reva.
" Va.." panggil Alvio "eh gue panggil lo Vava aja ya" sambungnya
"Hm"
" udah sayang ke gue belum Va?" What Dasar Alvio.
Reva mengyrengit bingung. Menahan gugupnya Reva lantas mengalihkan pandanganya." kalo belum gak papa. Lagian jangan sayang dulu kalo belum mau merindu" katanya sabil tersenyum lebar. Astagaa vio.
🌸🌸🌸🌸🌸
Wkk gimana gimana? Belum ngena ya? Hehe maap. Oh iya Reva itu nama pangalanya bisa Re bisa Rev. Kalo Rere itu panghilan masa kecil dari papahnya. Dan kalo Vava.. em ada lah pokoknya baca aja terus ya! Terus kalo kalian mikir ini cerita udah biasa dan ya kek wp yang pernah kalian baca itu salah besar. Gue disini bakal bikin cerita yang beda.
Budayakan Vote and comen nya.
Salam santuy Nana😙
Follow jangan lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE
Teen Fiction"lo buat gue terbang terlalu tingggi sampe gue gak tau caranya turun. dan seketika lo jatuhin gitu aja dalam waktu bersamaan. lo gila!!" Reva "lo cukup percaya aja sama gue , apa susahnya si ? jangan egois Va" Alvio. kepo sama kisah mereka? kuy lang...