3. good night

26 5 5
                                    

🌸🌸🌸

Bintang pun turut menyapa malam ini.

*
*
*

Malam ini udara cukup dingin, bintang cukup banyak bertaburan di angksa sana. Terlihat gadis manis yang sedang menikmati suasana malam dengan secangkir coklat panas di balkon kamarnya. Reva menghela nafas panjang. Entah apa yang sedang ia pikirkan sejak tadi hanya berdiam duduk sambil sesekali berdecak. Tak biasanya Reva seperti ini , biasanya Reva akan menghabiskan malamnya dengan menulis atau hanya sekedar bersenandung. Yah itung itung melatih fokalnya. Sedang asik asiknya melamun tiba tibak ada notif WA di hp Reva entah siapa pengirimnya.

From +62857***

Reva.

Reva menaikan satu alisnyA bingung. Siapa yang malam malam mengrim pesan tanpa nama itu. Tak ada niat sedikit pun Reva membalasnya. Tak lama kemudia dering telefon masuk.

Drtt drtt drt from +62857***

Reva pun mengakatnya siapa tau penting.

" ya Hallo" sapa Reva

Hai Reva judes.

Balsnya disebrang sana.

"Siapa lo"

Sante dong mbaknya. Kekehnya.

" gak jelas" sebenarnya Reva sudah tau siapa yang menelfonya. Hafal sekali Reva dengan suara itu yah siapa lagi kalu bukan Alvio.

Heheh Vio ganteng yang duduk sama lo. Masa lo gak tau. Beo Alvio.

" hm" gumam Reva.

Ya elah Rev jangan cuekin gue gitu dong. Masa babang tanvans dianggurin. Kesal Vio.

" ada apa si?, buruan 5 menit gue mau tidur nih"sarkas Reva.

Gak ada apa apa si. Gue cuma pengin denger suara lo doang.

" gaje luh"

Ya udah sana tidur.

" iya "

Good night.

Ucap Alvio di sebrang sana sambil tersenyum.

Reva tampak menegang dengan ucapan Vio. Hanya ucapan sederhana mampu membuat Reva salting sendiri. Tanpa mau membals ucapan selamat malam itu Reva langsung memutuskan sambungan telfonya. Entah kenapa pipi Reva rasanya memanas Reva pun berjalan masuk kedalam kamarnya rebahkan tubuhnya dengan senyum masih terpatri di wajah manisnya.

" ah apaan si Rev " heran Reva pada dirinya sendiri.




*****




Sedangkan Di lain tempat Alvio masih senyum senyum sendiri. Sehabis menelfon Reva tadi Rasanya Vio enggan utuk tidur. Entahlah Alvio merasa Senang saja jika berhubungan dengan Reva. Apa dia jatuh cinta dengan Reva? Ah seketika Alvio merubah ekspresinya datar ia teringat akan pesan yang dititipkan untuknya.

" tenang aja Vin gue bakal jagain milik lo" gumamnya lirih.
Tapi dalam hati Alvio merasa gundah. Apa caranya ini tidak akan menyakiti Reva kelak jika ia tau suatu saat nanti Tentang kebenaranya?.
Jama menujukan pukul 11 malam. Tapi Alvio belum juga masuk ke alam mimpinya. Ia masih setia dengan pikiran pikiran yang melayang di otaknya.

" argh " decak Alvio lalu bangkit dari tidurnya turun untuk mengambil minum. Memikirkan yang berat berat membuat tenggotokanya kering saja.
Langkah Alvio terhenti karena suara dari ruang kerja Tama . Ayahnya.
Dari balik pintu Alvi menguping pembicaraan Ayahnya dengan Reta bundanya.

" mas aku gak sanggup ngeliat anak kiga terbaring di Rumas sakit" Reta

" ya harus gimana lagi Reta, mas juga pusing memikirkan keadaan anak kita" ucap Tama tak kalah khawatirnya.

" satu satunya jalan hanya dengan pencangkokan Hati mas" ujar Reta.

"Maksudnya kita harus ngorbanin Alvio untuk mendonorkan sebagian hatinya?" SarkasTama dengan muka datar.

Deg.

Alvio menegang dengan pernyataan kedua orang tuanya itu. Alvio mengepalkan kedua tangannya  tak paham dengan jalan pikir Bundanya. Apa apaan ini Alvio juga berhak hidup. Alvio terus menguping pembicaraan kedua orang tuanya.

"Yah mau bagai mana lagi mas hiks.. Alvino juga berhak Bahagia di.. dia juga berhak hidup mas"
isak Reta tak tahan lagi menahan Sedih di dadanya.

Yah Setya Alvino Pratama. Putra pertama dari Keluarga Rastama sekaligus sodara kembar Alvio. Banyak yang tidak tau jika Alvio memiliki sodara kembar dikarenakan Alvio yang menutup identitasnya.

" aku gak setuju dengan usulan kamu" sarkas Tama.

" kenapa? Kamu pilih kasih dengan anak mu sendiri hah , kamu egois mas!" Emosi Reta.

" kamu yang Egois Reta!" Bentak Tama tak kalah Emosinya. " kamu hanya memikirkan Vino Reta. Kamu hanya memikirkan Vino!! tanpa mau melirik sedikit ke Vio dia juga butuh perhatian kita dia juga berhak bahagia" lanjutnya.

Alvio tak tahan lagi akhirnya ia memilih melangkah pergi kembali kekamarnya, Sekarang Pikiran Alvio sedang kalang kabut. Ia memilih merebahkan tubuhnya untuk menjeput mimpi malam ini dan berharap esok jika terbangun dipagi hari dunianya bisa bahagia kembali.

" maafin gue  dan good night bang" gumamnya lirih lalu memejamkan matanya.






🌸🌸🌸


Hua gimana? Ini udah mulai muncul konfliknya ya:v

Cek typo yak.

Vote and comen.

Salam santuy Nana😙


SOMEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang