Menikmati Luka

77 5 0
                                    

~Jatuh tak pernah ditangkap,hilang tak pernah dicari,marah tak pernah dibujuk.
Mungkin semuanya tak lebih,hanya
Sebatas ajang hati untuk berlatih~

Seperti hujan yang jatuh membasahi tanah,seperti itupula banyak nya tangis yang ku rasakan.Seperti rembulan yang menanti pergantian siang,selama itukah aku menunggu mu.Dan seperti daun yang bertahan pada satu pohon,meski ia tahu takdir nya hanya akan gugur sama dengan daun yang lain nya,begitu pula aku yang sekuat tenaga tetap berpegang.

Kau berkata "Nestapa yang datang tak lagi ku hiraukan semenjak hadirmu,pundak dan sandaranmu selalu menjadi tempatku pulang.Tak ada lagi yang lebih indah.Syahdu nya rindu,indah nya cinta semua nya tak berarti tanpamu".

Aku sempat berpikir,berpikir,dan terus merenung atas perkataanmu,Hingga aku berakhir pada suatu kalimat "Aku orang paling bahagia dan beruntung di semesta ini dapat bersanding dengan orang seperti mu" .
Hingga waktu seakan membenci kehadiranmu,ditengah tengah metamorfosis diriku kamu menghancurkan segala harap yang kubangun tinggi-tinggi.Semua ekspentasi berbanding terbalik dengan realita yang ada.Sekarang,aku harus menelan pahit sendiri.Puaskah kamu sekarang?
Takpapa,meski begitu
Aku tak punya niat untuk membalas..
Aku tak punya nyali untuk melakukan hal yang sama...
Beruntunglah,untuk hal itu.
Sebab aku paham,tak selamanya setiap keburukan dibalas lagi dengan keburukan.

Dibawah rintikan hujan,aku mengenangmu.

Garis KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang