WE ARE IN THE DIFFERENT WORLD [ Chenji /Sungle ]

Part 10 - The sad truth...

hai guys!! ^-^/

maaf kalo lama update :')

enjoy!!

.

.

PART TEN

.

.

Setelah pulang dari rumah Lucas, Chenle kembali ke rumahnya sendiri.

Malam kemarin Chenle sudah menginap di rumah Jisung, malam sebelumnya juga Chenle menginap di rumah Johnny. Jadi baru sekarang Chenle pulang.

Asal jelas dan mudah di cari Yuta tidak akan melarang Chenle, yang penting tuan mudanya itu aman dan selamat.

"Mau saya siapkan makan malam tuan muda?" tawar Yuta

"Boleh, tapi jangan banyak-banyak ya, nanti tidak habis"

"Baiklah" setelah itu Yuta pamit undur diri tapi Chenle menahannya

"Tunggu Yuta-sama! Aku mau tanya.. sejak kapan Jeno sekolah di sekolahku? Kau tidak memberitahuku dulu" Chenle cemberut, memasang wajah tidak sukanya pada Yuta.

Yuta sendiri tentu yang paling tau perihal hubungan Chenle dan Jeno dulu, bahkan dia yang membantu Chenle memutuskan Jeno.

"Maaf tuan muda, aku pikir kau tidak akan mau sekolah disana jika tau Jeno juga disana, makanya aku tidak memberitahumu, apa dia membuat masalah?"

Chenle mengangguk "Dia hampir memperkosaku di UKS, tolong pecat dokter yang menjaga tadi siang oke?"

"Baik tuan muda.."

"Dan juga.. kita harus melakukan sesuatu untuk menjauhkan Jeno dariku, kau tau kita tidak bisa mengeluarkan dia dari sekolah begitu saja, kau ada usul Yuta-sama?"

Chenle duduk bersila di atas ranjangnya setelah selesai melepas jas seragam dan kaos kakinya.

"Tuan Lee kan menyukaimu.. dia pasti menuruti semua ucapanmu" kata Yuta kemudian, Chenle mengerutkan dahinya bingung "Maksudnya?"

"Maksudnya.. jika tuan muda menyarankan agar Jeno di awasi seseorang, maka Tuan Lee akan segera mengerjakannya. Kau hanya tinggal mengatakan sedikit hal manis.."

Chenle menyunggingkan seringainya "Seperti yang di harapkan, kau memang Genius Yuta-sama.. tapi memangnya siapa orang yang pantas mengawasi Jeno, dan yang lebih penting.. dia harus ada di pihak kita kan?"

"Tuan muda.. bagaimana dengan sepupu Lee temanmu itu?"

"Haechannie-hyung?"

.

.

.

Renjun baru sampai di kelasnya saat tiba-tiba Jeno menghampirinya dengan nafas memburu, ia seperti baru di kejar polisi saja..

"Kau kenapa Jen?" tanya Renjun malas, yah.. Renjun kan masih marah pada Jeno karena kejadian kemarin, padahal ia juga sudah mengatakan tak mau berteman dengan Jeno lagi, tapi anaknya malah menghampirinya sekarang.