Alunan piano gereja menggema seisi ruangan itu. Tamu undangan dan keluarga kedua mempelai menanti salah satu mempelai perempuan yang akan menikah.
Pendeta dan seorang wanita dengan tuksedo wanita berwarna putih menatap kearah pintu gereja yang terbuka.
Muncul gadis berbalut gaun pengantin berwarna putih dan ayah gadis itu dengan tuksedo hitam berjalan memasuki gereja.
Alunan musik dan senyuman dari tamu undangan mengiringi jalan mempelai wanita dan ayahnya kearah altar dimana pendeta dan mempelai wanita berbalut tuksedo putih berada.
Wanita berbaju tuksedo hanya tersenyum tipis melihat calon mertua dan calon istrinya menatap ke altar.
Evelyn Effendy diantarkan ayahnya untuk menghampiri Nicole Angela, wanita berbalut tuksedo itu menghadap pendeta yang akan memberkati pernikahan mereka.
Evelyn dan Nicole menghadap ke pendeta sedangkan ayah Evelyn berada di barisan keluarga mempelai.
Pukul 10 pagi, pemberkatan perkawinan diadakan dan akhirnya kedua mempelai wanita sah menjadi sepasang istri.
"Aku Evelyn Effendy menyambut engkau Nicole Angela menjadi istriku dan menjaga engkau baik dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit dan sampai maut memisahkan.
Sesudah mengucapkan ikrar itu, Evelyn memasangkan cincin perkawinan itu ke jari manis kanan Nicole.
Nicole tersenyum sangat tipis melihat itu.
"Aku Nicole Angela menyambut engkau Evelyn Effendy menjadi istriku dan menjaga engkau baik dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit dan sampai maut memisahkan."
Sesudah mengucapkan ikrar itu, Nicole memasangkan cincin perkawinan itu ke jari manis kanan Evelyn.
Evelyn hanya tersenyum di bibir tapi sorot matanya menunjukkan kebencian kepada Nicole.
"Sekarang sepasang istri boleh saling mencium." Ucap pendeta itu.
Pupil mata Evelyn membesar mendengar hal itu sementara Nicole meneguk liurnya.
Nicole membuka tudung yang menutupi wajah Evelyn lalu menatap istrinya yang baru saja di sahkan itu. Evelyn sendiri menatap tajam kearah Nicole.
Nicole hanya tersenyum lalu ia mencium kening Evelyn lama kemudian terdengar tepuk tangan riuh di ruangan itu.
Nicole tersenyum melihat itu sementara Evelyn sangat membenci acara ini.
Nicole menikahi Evelyn yang pernah membullynya di masa kuliah dan hampir membunuhnya.
"Enyahlah kau dari hadapanku." Gerutu Evelyn pelan tapi terdengar jelas di telinga Nicole.
"Kamu harus menahannya atau ayahmu akan membunuh kita." Sahut Nicole pelan.
***
Sepulang dari resepsi di gereja, setelah pemberkatan mereka langsung mengadakan resepsi.
Orang tua Evelyn memberikan villa mereka untuk pasangan baru ini. Kini tinggallah Evelyn dan Nicole di villa itu.
Evelyn berjalan mendahului Nicole tepat saat mobilnya terparkir rapi di halaman dan meninggalkan Nicole dengan barang bawaan mereka.
Melihat itu, Nicole hanya bisa menghela napas. Tak lama pintu villa tertutup dengan keras hingga membuat Nicole tersentak kaget.
"Kenapa aku harus menikahi pembullyku?" Monolog Nicole sembari mengangkat barang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story ( GxG )
ContoCerita pendek atau cerpen bergenre lesbian or gxg.. Kegabutan si author.. ***