Arion POV

1.7K 39 4
                                    

Setelah mengantarkan Alena kerumahnya aku langsung bergegas untuk pulang. Disana sudah ada Mobil berwarna Putih dan Hitam. Itu berarti Ka Reza, Mamah dan Papah sudah datang.

"Arion!!! Mamah kangen banget sama kamu" baru saja aku masuk kerumah mamah sudah memelukku dengan erat sampai sampai aku tak bisa nafas.

"Mamah Ion bahkan belum mandi, Ion masih bau dan mamah udah meluk Ion seakan akan kita udah ga ketemu 5 tahun." ucapku yang dibalas senyuman oleh Mamahku.

"Ya maaf son, mamah kangen abisnya sama kamu. Kamu bawa pasangan kan malem ini?"

"Mana ada pasangan dari seorang Arion mah. Dia kan gabisa move on dari Clara." itu suara ka Reza. Entah sejak kapan ka Reza berdiri disitu.

"Apaan si lo! Gue udah punya pacar asal lo tau."ucapku malas dan langsung bergegas ke kamar.

Aku mengingat kejadian tadi, dimana Alena memanggilku dengan namaku yaitu Ion tapi rasanya panggilan itu begitu Spesial jika Alena yang memanggilnya. Dan aku mengingat bahwa hari ini Alena akan makan malam dirumahku membuatku bahagia setengah mati. Aku seperti anak ABG yang baru saja merasakan cinta padahal umurku sudah 29 tahun. Aku langsung mencari kontak Alena yang ku save dari CV Alena. Aku mengiriminya beberapa pesan diantaranya.

Me
Hay Alena, ini aku Ion. Aku jemput kamu jam 7 yaaa

Me
Alena, apa kau sudah mandi?

Me
Ohiya aku dapat nomormu dari CVmu.

Me
Alena kenapa ga dibales sms aku?

Me
Kamu dandan yang cantik yaa.

Tak ada balasan satupun. Apa gadisku itu sedang bersiap siap? Aku sudah memikirkan betapa cantiknya kamu nanti. Langsung aku bergegas untuk ke kamar mandi karena ku rasa badanku ini sudah bau dan kotor. Sesudah mandi aku langsung turun kebawah disana sudah ada Papah, Ka Reza yang sedang menonton televisi. Mungkin mamah dan Ka indri sedang menyiapkan makan malamnya.

"Kamu mau kemana udah ganteng begitu?"papahku menatapku aneh. Pasalnya aku paling malas jika makan malam pakai baju bagus. Biasanya aku hanya Boxeran dan Kaos dalem. Tapi malam ini aku pakai Kemeja dan Celana Levis hingga sedikit semprotan minyak wangi.

"Dia kan mau jemput ceweknya, Papah lupa dia udah punya cewek hm?" jawab ka Reza yang masih sibuk memperhatikan berita di Televisi.

"Ohiya lupa papah za. Abis adekmu ini udah lama jomblo, jadi papah kaget pas dia dandan ganteng kek gini." yang dibalas gelak tawa oleh Ka reza.

"Oke sudah mengejekku? Kalau sudah aku mau berangkat menjemput gadisku." ucapku mantap dan mereka langsung melotot tak percaya.

"Wow! Gadisku, pah denger kan?" tanya ka reza ke papahku yang tak kalah kagetnya dengan ka Rezaa. "Papah denger Za, Alhamdulilah Za adek kamu udah normal." ucap papahku sambil menatap ka Reza dan berusaha menahan tawanya.

"Aku emang Normal pah. Aku ga guys."

"GUY woy." jawab mereka ngegas dan kompak yang aku balas dengan gelak tawa.

🖤🖤🖤🖤🖤

Aku sudah sampai di depan rumah Alena, aku langsung mengiriminya pesan singkat yang memberitahu bahwa aku sudah ada di depan rumahnya. Tak lama kemudian Alena datang dan langsung masuk ke mobilku. Aku terpana dibuatnya, Alena sungguh cantik malam ini. Bibir mungilnya yang berwarna merah, pipinya berwarna peach serta sedikit warna dimatanya. Dan rambutnya dibiarkan terurai. Aku ingin sekali melumat bibir itu, Tahan Ion kau harus tahan!

"Ion kok ngelamun, ayok maju." kali ini Alena yang membuyarkan lamunanku.

"Oiyaaa ayok, Pake sealtbelt mu Alena. Kau tau kan aku gamau kita apa?"

My Posesif CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang