Lanjutan #2

602 28 5
                                    

"Hei kalian sedang ap---" tzuyu terdiam

Guanlin hanya diam kaku. Guanlin sangat ingin menyembunyikan ini dari sahabatnya. Tapi tzuyu sudah melihat sendiri.

Tzuyu tersenyum. Guanlin dapat memastikan di balik senyum tzuyu tersimpan banyak luka dan rasa perih.

Tzuyu berjalan kembali ke kamarnya dan terduduk tidak lupa mengunci pintu. "Salah aku apa" tzuyu bergumam dan tanpa sadar mata nya meneteskan air. "Kalau cuma ini yang mau kamu perlihatkan, kenapa kita harus nikah?" tzuyu tersenyum miris. "Tzuyu bodoh." ucapannya sambil sesekali menampar pipinya pelan.

Tzuyu hanya diam. Tidak ada ekspresi. Tatapan mata kosong. Wajah pucat. Mata sembab. Itulah keadaan tzuyu. "Ma, tzuyu kangen mama" tzuyu memejamkan mata nya dan memijit pelipisnya pelan.

"Juwww, bukaaaa" terdengar suara chaeyoung dari balik pintu. Tzuyu tidak merespon.

Chaeyoung membuka pintu dengan kunci cadangan. Ternyata tzuyu tertidur. "Tzu, pulang ayo. Kapalnya udah mau sampai di pelabuhan" chae menepuk nepuk pipi tzuyu. "Eumhh? Eh? Jungkook mana?" tzuyu perlahan lahan membuka matanya.

"Dia minum sama Anak BTS lainnya, terus dia di tarik lisa gatau kemana" chae meraih tangan tzuyu dan menariknya untuk membantu berdiri. Tzuyu berdiri dan merapihkan baju nya. Tzuyu melepas infusannya dengan pelan lalu pergi ke luar untuk siap siap turun dari kapal.

Setelah berapa menit berlaku akhirnya kapal berlabuh. Semua tamu turun. Tzuyu tidak melihat lisa ataupun jungkook, "emm tidak masalah lah, tidak usah di pikirkan" ucap tzuyu dalam batinnya.

Setelah pernikahan panjang yang berakhir tidak bahagia ini akhirnya tzuyu pulang dan menyewa apartement untuk tinggal dirinya beberapa bulan ke depan.

Tzuyu kelelahan dan langsung merebahkan diri di apartement barunya. Tzuyu memejamkan matanya dan mendengar suara suara aneh dari tivi apartement nya.

Tzuyu menghidupkan tivi itu.

"A.. ayah?" tzuyu ingin menangis tapi sedikit kaget melihat ada wajah ayahnya di layar televisi yang tidak ada label channel nya.

"Hai anakku. Ayah mengikuti mu dari dahulu. Tetapi ayah baru berani menunjukkan diri ayah karena kamu sedang terlalu sakit hati. Ayah tau isi hatimu" ayah tzuyu mengukir senyum yang indah dari layar tivi.

"Ayah, aku kangen ayah" tzuyu sedikt menangis.

"Kamu jangan takut sama ayah ya nak? Walaupun ayah sudah menjadi hantu." ayah tzuyu tetap tersenyum.

"Ayah, aku kangen mama, apakah mama juga mengikutiku?" tzuyu menatap mata ayahnya.

"Iya, dia ada. Coba kau berkomunikasi dengan mamamu di dalam hati. Kamu suruh mama masuk ke tivi agar bisa berkomunikasi. Ayah pergi dulu ya? Kalau kamu ingin curhat. Panggil ayah ya? Selamat tinggal sayang" papa tzuyu menghilang, sebenarnya tzuyu masih tidak rela ayahnya pergi. Tapi dia merindukan mama nya.

"mama, ayo berkomunikasi sama juwii" tzuyu berbicara dalam hatinya

Tidak lama kemudian mama tzuyu memunculkan dirinya. Mama tzuyu sedikit menunduk.

"Mama, kenapa nunduk? Ngga kangen juwii?" tzuyu mencoba menelaah aah ibunya.

Akhirnya ibu tzuyu tersenyum dan memperlihatkan wajah nya.

"Anakku, masih cantik. Sama seperti  saat masih bayi. Tidak berubah" mama tzuyu sedikit terkekeh.

"Mama, juwii kangen. Pengen peluk, tapi gabisa" tzuyu meneteskan air matanya tanpa sadar.

"Jangan menangis sayang, nanti ada saatnya. Kamu istirahat ya? Kamu butuh istirahat untuk menenangkan hati kamu" mama tzuyu tersenyum.

Tzuyu mengangguk. "Night dear, love you" mama tzuyu menghilang dari tivi.

Tzuyu tertidur.















Pukul 9 pagi.

Tzuyu baru terbangun dan menuju ke ruang tamu.

"Eh? Kalian?" tzuyu tidak mengira ada geng twice.

"Juw, refreshing yuk. Biar hati kamu ngga suntuk." jeongyeon tersenyum.

"Heee? Oke, aku mau mandi dulu ya? Tunggu" tzuyu buru buru ngacir ke kamarnya.




Mereka udah di mall gaes.

"Eh, itu lisa, bukannya sama Jennie? Kok mereka mesra?" jihyo bertatapan dengan dahyun.







































Udah ya ges. Hehehe

Bangtwice ROOMCHAT & FAKETAGRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang