bab 1

13 2 1
                                    

"kamu mau nggak jadi pacar ku"tanya seorang cowok kepada cewek yang kini menatapnya dengan tatapan terkejut,bagaimana tidak kini yang sedang menembaknya adalah cowok paling terkenal di sekolah karna ketampanan bak dewa Yunani kuno.

"Aku mau"balas arletta tanpa berpikir panjang karna sebenarnya dia juga menyukai rey,cowok yang menembaknya saat ini

"Makasih"balas ray sambil tersenyum lalu melangkah mendekat ke arah arletta,arletta yang bahagia lebih terkejut lagi karna untuk pertama kalinya ada cowok selain kakaknya,mencium pipi nya.

"Kok kamu cium pipi aku?"tanya arletta bingung,karna dia ingat kakaknya pernah bilang kalau yang boleh cium pipinya hanya keluarganya.

"Emang salah,sekarang aku kan udah jadi pacar kamu,jadi artinya aku boleh ngelakuin apapun sama kamu,kamu cinta kan sama aku?"tanya ray sambil mengelus rambut arletta

"Jadi kalau udah pacaran,boleh ngelakuin apa aja gitu?"tanya arletta sambil memasang raut penasaran

"Iya,karna orang yang pacaran itu adalah orang yang saling mencintai sama kayak aku yang cinta sama kamu"jawab ray sambil tersenyum manis kearah arletta

Arletta menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan pipinya yang memerah

Arletta mengangkat kepalanya ketika merasakan ada sebuah tangan yang menggenggam tangan nya,

"Ayo,pulang"ray menarik tangannya untuk mengikuti langkahnya kembali ke kelas karna jam sekolah sudah berakhir.

Dan akhirnya mereka kembali kerumah masing masing dengan perasaan yang berbeda beda.

Tak terasa sudah 3 bulan arletta dan ray berpacaran, memang awalnya arletta merasa risih dengan sikap ray yang suka mencium pipi dan keningnya sesuka hati.Namun akhirnya arletta dapat membiasakan dirinya dengan sikap ray karna dia takut membuat ray kecewa padanya

Kini arletta sedang berjalan menuju kelas  ray untuk mengantar bekal makan siang kepada ray,memang sejak mereka pacaran arletta selalu membiasakan dirinya untuk memasakkan ray bekal,mengingat sikap ray yang malas untuk ke kantin sekedar mengisi perut,menurut ray waktu yang dipakainya untuk mengisi perutnya lebih baik digunakan untuk mengerjakan soal soal kimia kesukaannya.

"Hai,ada ray nya tidak?"tanya arletta kepada teman sebangku ray,Rian,yang juga merupakan sahabat karib ray yang kebetulan bertemu didepan kelas ray

"Oh arletta,ada kok masuk aja,biasa lagi pacaran sama soal soal kimianya tuh di mejanya"balas Rian sambil memasang raut seperti menahan senyum ketika melihat arletta yang membawa bekal untuk ray

"Oke,makasih"balas arletta sambil memberikan senyum manisnya walaupun didalam hatinya dia penasaran mengapa sahabat sahabat ray ketika melihatnya selalu menampilkan raut seperti menahan ketawa

Arletta melangkahkan kakinya memasuki kelas ray,dan matanya dapat menangkap Ray yang sedang pacaran dengan soal soal kimia tercinta nya.

Ia melangkahkan kakinya menuju kursi disebelah ray,lalu meletakkan bekal milik ray keatas nya.ia mempersiapkan bekal ray dengan telaten lalu setelah selesai ia mendorong bekal tersebut ke arah ray yang masih belum menyadari kehadirannya juga

"Eeh,kamu udah datang,maaf ya berantakan"kata Ray yang terkejut dengan kehadiran arletta di sebelahnya,

"Kamu sih,asik kali pacaran sama buku buku kamu,sekarang makan,isi perut kamu,biar lebih fokus untuk kerjain soal soal itu"kata arletta sambil tersenyum

"Oke"balas ray lalu segera menghabiskan bekalnya dengan cepat,karna tak bisa dipungkiri bahwa perutnya dari tadi sebenarnya sudah berbunyi minta makan

"Makasih ya,enak"kata ray sambil menutup bekalnya yang sudah habis tak bersisa,
"Sama sama"balas arletta sambil tersenyum lebar karna masakan nya dipuji oleh ray,walaupun sebelumnya juga dipuji

"Kamu belajar terus?"tanya arletta melihat kantung mata ray yang semakin menghitam namun tidak mengurangi sedikit pun kadar ketampanan nya.

"Iya,kamu tahu sendiri kan cita cita ku,aku nggak mungkin main main lagi,aku nggak sepintar kamu yang bisa tahu hanya dengan sekali melihat"balas ray sambil memasang raut serius

"Manisnya rayku"balas arletta yang merasa bangga pada kekasihnya yang berusaha melakukan yang terbaik untuk mendapatkan cita citanya

"Iya dong,pacarnya siapa gitu dong"balas ray sambil memasang lagak sombong

"Okelah"jawab arletta sambil tertawa melihat raut wajah ray yang lucu

Arletta melangkahkan kakinya untuk kembali kekelasnya karna bel masuk sudah berbunyi,

"Bye"kata arletta sambil melambaikan tangannya ke arah ray lalu berpaling menuju kekelasnya.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang