bab 2

6 1 2
                                    

3 bulan kemudian..

"Yeh,akhirnya selesai juga UN"teriak seluruh siswa kelas 3 SMA CAHAYA BANGSA,semuanya bersorak riang bahkan ada beberapa murid yang menangis bahagia,tak terkecuali arletta dan ray yang juga menanti saat ini.

"Yeyyyyy"teriak ray sambil memeluk arletta karna sangat bahagia,arletta yang dipeluk juga membalas pelukan tersebut

"Aku bahagia"jawab ray sambil mencium pipi arletta tanpa peduli kini mereka berada di tengah tengah lapangan

Aksi tersebut membuat arletta merasa malu karena ray,membuat dirinya jadi pusat perhatian,arletta hanya bisa menundukkan kepalanya saking malunya.kemudian ia merasa tarikan ditangannya sehingga ia ikut berlari bersama ray untuk pergi ke tempat sahabat sahabat ray berkumpul.

Semua murid kelas 3 menghabiskan waktunya bersama dengan sahabat sahabat serta guru guru mengingat ini terakhir kalinya mereka berada di sekolah ini lagi.

"Ayok ke tempat sahabat sahabat ku"kata ray sambil menarik tangan areltta,arletta hanya bisa pasrah mengikuti

"Hai semua"sapa Ray kepada sahabat sahabatnya

"Ya ampun,romantis kali couple ini"sahut Rian menggoda sambil memberikan pelukan pada ray

"Hahahaha,bisa aja"jawab ray sambil memukul pundak Rian dengan pelan

Ray asik berbincang dengan sahabat sahabat yang lain, meninggalkan arletta yang hanya diam berdiri.

Tiba tiba ia merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang,ia menoleh dan ternyata Rian

"Hai,selamat,gimana ujian Lo"tanya Rian sambil memasang muka senyum

"Oh hai,lumayan lah"balas arletta sambil tersenyum manis

"Lo enak bilangnya lumayan,kami kalau ada kata yang lebih dari susah maka gue rasa kata itu pun belum cocok saking susahnya"jawab Rian sambil pura pura memasang raut sedih

"Hahaha,kamu bisa aja"jawab arletta

"Gimana hubungan Lo sama ray"tanya Rian tiba tiba dengan raut muka yang serius

"Baik kok,nggak ada masalah,kenapa?"tanya arletta heran
"Ohh,nggak papa,ray ada bilang sesuatu nggak?"tanya Rian lagi

"Eem,bilang apa ya?"balas arletta heran

"Apa?"tanya arletta lagi ketika mendengar suara Rian seperti berkata sesuatu namun hanya dibalas dengan gelengan dan senyuman oleh Rian.

"Oke,yaudah gue pergi dulu ya, hati hati dan jangan terlalu percaya sama cowok"kata Rian sebelum pergi meninggalkan arletta dengan seribu tanda tanya di kepalanya

'siapa apakah itu ray,tapi apa yang salah dengan Ray 'batin arletta meragu

Semenjak itu,arletta lebih banyak diam,bahkan ketika ray berbicara terkadang dia hanya akan mengganguk tanpa arti

"Kamu kenapa,sakit?"tanya ray sambil menyentuh kening areltta,namun dia tidak merasakan hangat

Arletta hanya terdiam tanpa menjawab,
"Hei,arletta,kamu kenapa?"tanya ray lagi kini sambil menggoncang kan pundak arletta agar arletta kembali sadar,karna ray dapat melihat kini pandangan yang diberikan oleh arletta adalah pandangan kosong

"oh iya, maaf"jawab arletta ketika ia perlahan mulai sadar
"Kamu kenapa,kalau kamu sakit bilang,jangan hanya diam,aku khawatir terjadi sesuatu sama kamu"balas ray dan kini ray dapat menghembuskan napas nya dengan lega

"Nggak papa kok,cuma ada sedikit pikiran"balas arletta jujur

"Aku mau tanya sesuatu boleh nggak?dan aku mau kamu jujur tanpa ada yang disembunyikan sedikit pun dari aku"tanya arletta sambil mengarahkan tubuh nya ke arah ray,karna saat ini mereka sedang berada di dalam mobil ray,mereka sedang dalam perjalanan pulang

"Ada apa?"tanya ray penasaran

"Apakah ada alasan dibalik hubungan kita"tanya arletta serius

"Ahaha,tentu saja,aku mencintaimu"jawab ray sambil tertawa sumbang

"Selain itu?,ada yang kamu sembunyikan?"tanya arletta lagi

"Tentu tidak,aku benar benar mencintai mu dan kau percaya kan padaku"balas ray sambil menggenggam tangan arletta dengan erat seolah olah ingin menyalurkan perasaannya pada arletta sehingga arletta percaya

"Baiklah,aku percaya"balas arletta tersenyum manis

"Makasih udah percaya sama aku"kata ray sambil memeluk erat tubuh arletta

"Terima kasih karna sudah mencintai ku,dan maaf aku meragukan mu"kata arletta menyesal,bahkan dia sampai menitikkan air mata

"Sudahlah,yang penting semuanya sudah selesai"kata ray menenangkan arletta yang terisak,perlahan lahan arletta sudah lebih tenang lalu mereka menguraikan pelukannya

"Nanti malam aku jemput kamu ya,aku mau bawa kamu jalan,mengingat kita belum pernah jalan jalan sama pada malam hari"kata ray sambil memandang fokus ke depan,sedang menyetir

"Tapi aku belum tahu apakah akan diijinkan atau tidak"jawab arletta ragu karna keluarganya sangat melarang untuk keluar malam

"Baiklah,kalau tidak bisa,yaudah"balas ray sambil membuang muka,kecewa

"Ray apakah kamu marah?"tanya arletta sedih,namun tidak ada balasan dari ray

Arletta menghembuskan napasnya,"baiklah nanti aku coba"ucap arletta,membuat raut wajah ray kembali ceria

"Oke,jam 7 aku jemput"lalu hanya keheningan yang mendominasi,mereka berdua dengan pikiran mereka masing masing.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang