04 [YOU GUYS ARE GUILTY]

8 3 0
                                    

Kamu yang salah!
Kamu yang memulai!
Kamu yang menariknya!
Hingga ia datang untuk menjemput.

-Wherever You Are-
_______________
••••

"Seriusan? Lo gak boong lagi kan Na?" tanya Almira dengan nada intimidasi.

"Astagah, gue serius! Ngapain gue boong lagi. Gue tidur sambil jalan, kalo gak percaya tanya Axel!" jawab Ana dengan cepat.

"Kalo gitu, berenti ngomongin itu Villa. Terus juga jangan bahas lagi pas di Bali," ujar Bella santai. Sedangkan, Almira dan Ana. Menganga tidak percaya, sekali lagi sifat bijak Bella keluar.

"Bel! Ini lo kan?" tanya Almira tiba-tiba.

"Dua-in Almira!" sambung Ana. Sedangkan Bella, hanya menggedikan bahu.

“Gak setiap orang itu bakalan polos selamanya, malah Spongebob yang notabenenya agak goblok pun lebih bijak dari orang pinter.” jelas Bella, membuat Ana dan juga Almira terkagum-kagum.

“Keren!”ungkap Ana dengan mata berbinar.

“Bella kita udah dewasa!” puji Almira dengan mata berbinar juga.

Sedangkan Diandra? Dia hanya tersenyum tipis melihat ketiga temannya itu.

“Setiap orang butuh waktu buat pendewasaan mereka masing-masing, gak harus secepat kilat buat jadi dewasa. Butuh waktu yang panjang, namun masih ada kok orang yang udah dari kecil sudah bersikap dewasa. Karena apa? Didikan orang tua yang berpengaruh bagi sikap mereka kedepannya.” Diandra memang selalu bijak, melihat dari sudut dia berasal dari keluarga manapun sudah tidak diragukan lagi kedewasaannya selama ini.

Mereka mengangguk menyetujui ucapan Diandra.

“Kalian ikutan ke Bali?” tanya Bella memecah keheningan.

“Gue sih ngalur aja, kalo kalian nggak yaudah gue ikutan.” jawab Almira sambil menggaruk tengkuknya.

“Gue ikut!” jawab Ana antusias.

“Bella anti pantai jadi gimana?” ujar Bella murung.

“Yaudah gak usah ke pantai, kita keliling aja sekitaran hotel. Pasti viewnya bagus banget, gue pasti bawa kamera buat foto ntar.” saran Ana membuat ketiga temannya mengangguk menyetujui saran Ana.

“Ide bagus, gue ikutan kalo kayak gini.” jawab Bella antusias.

“Ehh ciwi-ciwi!” panggil seseorang dengan suara berat dibuat-buat imut sedikit. Membuat mereka menoleh, dan mendelik bila mengetahui siapa yang memanggil mereka.

“Widihh matanya mbak tajam banget, setajem silet haha!”

Baru saja mereka ingin membalas ucapan Reza, lampu kelas sudah mati saja.

“Lah kok mati?” gumam Almira merasakan keanehan.

“Yang pegang ponsel buruan nyalain senter!” suruh Ana tergesa-gesa. Ia khawatir kejadian tadi malam kembali seperti ini. Ia pun mengambil ponsel didalam tasnya dengan meraba-raba.

Dengan cepat Diandra menyalakan senter ponselnya, lalu mengarahkan kepada ketiga temannya dan kembali mengarahkan ke penjuru kelas. Semua senter ponsel milik teman-teman sekelas menyala, mereka melihat ke arah jendela. Gelap, sepertinya sebentar lagi akan hujan.

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐘𝐨𝐮 𝐀𝐫𝐞♕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang