Karena sebenarnya hantu itu bisa kita lihat bukan karena kita tiba-tiba indigo, melainkan hantu itu sendiri yang ingin menunjukkan dirinya sendiri kepada kita.
Wherever You Are
_______________••••
Cahaya terang menembus retina matanya, sehingga silau juga perasaan asing akan tempatnya membuat dia ingin memejamkan mata lagi.
"Na?" panggil seorang perempuan, mata Ana masih sedikit buram karena efek tidak sadarnya beberapa jam yang lalu.
"I-i-ini di-dima-na?" tanya Ana terbata.
"Kamu ada di uks," jawabnya langsung, "mau apa?" tanyanya khawatir.
"Mi-minum," jawab Ana dengan suara seraknya, khas orang baru bangun dari tidak sadar beberapa jam tadi.
Sontak dia langsung mengambil gelas berisi air putih diatas nakas meja, dan mengulurkannya kepada Ana.
Ana langsung meraih uluran gelas tersebut, lalu meminumnya cepat seperti orang yang sangat kehausan.
Matanya mulai kembali seperti semula, ditatapnya wajah perempuan itu. Dia cantik, dan manis? Lalu tiba-tiba senyum manis itu berubah menjadi seringaian menakutkan, serta wajahnya berubah penuh dengan tulisan aneh. Dia tertawa menyeramkan melihat Ana,
"Hai!" sapanya, Ana kaget lalu berteriak sambil menghempaskan gelas yang berada ditangannya.
"Aaa!"
Prang...
Semua orang yang berada diluar uks, langsung masuk tanpa peduli larangannya. Mereka menghampiri Ana yang sedang menekuk lututnya sambil menyembunyikan wajahnya, dia benar-benar takut. Dia terisak sendiri, mereka melihat pecahan beling.
"Dia kenapa Sar?" tanya Marvell khawatir, begitu pula dengan Reza tak kalah. "Lo Apain dia Sar!"
"Ha? A-anu a-aku ju-juga ga-gak tau kak, kak Ana ta-tadi minta ambilin minum terus dia natap aku takut gitu gak lama dia ngelempar gelas tadi sambil teriak. A-aku ju-juga bingung, ini ke-kenapa." jelas Sarah terbata-bata.
Saat mereka berdua meminta penjelasan Sarah, ke-tiga teman Ana memeluk Ana serta menenangkan Ana. Ana menangis diperlukan Almira, dia tersedu-sedu.
Ke-tiga teman Ana juga belum berani bertanya kepada Ana apa yang terjadi, mereka hanya ingin Ana tenang terlebih dahulu. Keadaan Ana membuat mereka khawatir, dia pingsan di kelas lalu setelah bangun berteriak dan menangis.
"Sstt.. gak ada apa-apa," jelas Almira sambil memeluk Ana, dan menepuk-nepuk belakangnya sekedar untuk menenangkan Ana.
"Lo udah telpon Mami Di" tanya Almira kepada Diandra, "Udah, kata Mami dia bakalan jemput Ana." jelas Diandra sambil memandang Ana yang masih sesenggukan. Diandra jelas khawatir, namun dia bingung bagaimana caranya untuk menggambarkan rasa khawatir dan pedulinya kepada Ana.
Marvell dan Reza saling memandang, mereka seperti berkomunikasi lewat mata. Mereka jelas merasakan Ana sedang diteror mendengar kejadian Reza tadi, mereka mau tidak mau percaya. Pada nyatanya, Ana pingsan karena takut serta panik yang dirasa. Selain itu juga Ana sedang kurang kuat fisik, dia tidak tidur semalaman serta tadi pagi tidak sarapan. Wajar jika dia pingsan, dan mendengarkan kejadian tadi dari Sarah. Memang benar ada yang aneh sejak mereka membahas Villa bunga kematian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐘𝐨𝐮 𝐀𝐫𝐞♕
HorrorAku ada, selalu ada. Dimanapun, disisi manapun aku selalu ada. Satu kali kau membicarakan aku, tak ada jaminan kau hidup tenang. Sampai mati. -Adeline Jasmine- #deathvilla Start on: 9 March 2020 [SLOW UPDATE!]