Mengapa kamu tidak mengerti*****
'Hafiza' nama itu yang selalu terngiang di kepala seorang pria yang sedang duduk termenung di tempat yang selalu di datanginya yaitu Rooftop. Dengan di temani sebatang rokok sela jarinya dan minuman berkaleng di atas meja kecil yang berada di sampingnya.Memikirkan kejadian yang terjadi di kantin tadi cukup menguras tenaga nya dengan kata 'beda' yang terucap dari perempuan berkerudung yang memesona.
"Nggak mungkin gue suka sama dia"ucapnya bermonolog sambil menghembuskan asap rokok nya ke udara yang membentuk sebuah lingkaran.
Asik bergelut dengan pemikiran nya tiba-tiba terasa seseorang menepuk pundaknya.
"Tumben sendirian kesini? Udah lupa kalo punya temen?"tanya Fathan yang langsung duduk di samping Tian dan mengangkat sebelah Kakinya di atas sofa yang ia duduki dan lengannya yang ia letakkan tepatnya di sandaran sofa.
"Pengen aja sendiri"jawab Tian acuh dan menginjak puntung rokok nya di lantai.
"Keliatan nya ada yang galau"perkataan Fathan membuat Tian meliriknya sekilas dengan tatapan sinis dan tajamnya
"Jangan Sok Tau"dengan Raut wajah dan datarnya Tian meneguk minuman kaleng dengan sekali tegukan
"Lo lupa kita udah 6 tahun sama-sama ,Lo masih bilang gue sok tau?"
Fathan memandang tidak percaya pada sahabat nya yang satu itu.siapa lagi kalo bukan Abigail Christian Abraham.Namun yang di tatap hanya diam tak bergeming tanpa mau mengalihkan pandangannya dari objek yang di tatapnya,langit.
"kayaknya ada yang lagi dilema nichh"tiba-tiba Dito dan Gerry datang menghangatkan suasana yang tadi sempat dingin.
"Eh Lo bisa diam gak sih"kini giliran Dito yang menjitak kepala Gerry
"Gak usah balas dendam juga kali ah"sungut Gerry yang mengusap-usap kepala nya bekas jitakan tangan nakal Dito.
"Kalo Lo pada cuma bikin ribut di sini mending pergi"ucap Tian Dengan nada datar plus dinginnya
"Maap Yan,Gue kesini cuma kuatir sama Lo dari tadi di cariin nggak keliatan makanya kita ke sini"ujar Gerry
Mereka telah berkumpul berempat dengan kegiatan masing-masing,Dito dan Gerry yang dari tadi Sibuk dengan mabar, Fathan yang sibuk menscroll layar handphone nya yang menampilkan aplikasi Instagram dan Tian yang masih bergelut dengan pikirannya.Tidak tahan dengan pertanyaan yang bersarang di otaknya akhirnya Tian yang pertama membuka percakapan di antara mereka.
"Than,Lo kan orang Islam yang artinya satu kepercayaan sama cewek kerudung tadi-"belum selesai Tian menuntaskan kalimatnya Fathan memotongnya lebih dulu
"Dia punya nama, namanya Hafiza"sela Fathan
"Ck, terserah Lo ada atau enggak namanya buat gue itu nggak penting sama sekali"Munafik,itu kata yang cocok untuk Tian saat ini,justru nama itu yang selalu berkeliling di kepala nya.
"Gue cuma nanya,apa arti kata beda dari tuh cewek"lanjut Tian
"Suatu saat Lo bakal ngerti"jawab Fathan seadanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Perbedaan
Teen Fiction"Aku hanya ingin mempunyai Pendamping Hidup yang mampu membawa ku ke Syurganya" -Hafiza