Tanpa sepatah kata yang keluar dari mulutnya. Jungkook melanjutkan menciumi leher y/n dan menghisapnya dengan kuat. Yang pastinya akan Meninggalkan bekas nantinya. Badan y/n mulai gemetar. Entah kenapa dia menjadi takut dengan sikap Jungkook yang seperti ini.
"Jungkook.. Stop kubilang!" bentak y/n sambil mendorong tubuhnya namun sia2.
Mata mereka kembali bertemu. Y/n masih berusaha mendorong Jungkook namun lelaki itu sedikitpun tak bergeming.
"Sayang.. Please.. Aku bener2 gak tahan. Please" ujarnya sambil menghujani wajah y/n dengan ciuman
Tangannya meraih tangan wanita itu dan membawanya kearah selakangannya.
Y/n kaget dengan apa yang dia rasakan. Sesuatu yang sudah mengeras dan besar disana.
'Tidak.. Aku tidak mau melakukannya sebelum menikah. Cukup sekali saja aku melakukan kesalahan.' Pikirnya
"Jungkook. Kumohon. Jangan paksa aku. Kita sudah pernah membahasnya. Dan kamu setuju untuk tidak melakukannya sebelum menikah. Apa kamu lupa?" jelasnya mencoba membuat Jungkook untuk berhenti.
"Kita udah tunangan sayang.. Dan sebentar lagi menikah. Please.. Aku bener2 gak bisa nahan" jawabnya dan langsung mendorong y/n berbaring di sofa dan mencoba menurunkan celananya namun dicegah oleh kekasihnya itu.
"Jungkook-ah.. Kumohon.. Jangan.. Kumohon" ucap y/n memohon dan isakan mulai terdengar.
Jungkook tergetar hatinya mendengar suara isak tangis dari kekasihnya dan melihat air mata yang saat ini mulai mengalir dari matanya. Merasa bersalah namun juga marah, membuat Jungkook tak tau harus bagaimana bersikap.
Jungkook bangkit dan duduk. Y/n mengikutinya dan membenahi bajunya yang sudah berantakan. Dengan samar y/n bisa melihat Jungkook tersenyum simpul.
"Sepertinya kamu memang tidak suka kusentuh" ucapnya tiba2 yang membuat y/n memandangnya tak percaya. Kenapa dia menyimpulkan seperti itu?
"Kenapa kamu berkata seperti itu?"_y/n
"Lalu apa? Atau kamu masih tidak percaya padaku?"
"B-bukan seperti itu..kenapa kamu berpikiran seperti itu"
"Apa lagi yang bisa kupikirkan. Hanya alasan itulah yang berada di benakku selama ini. Kamu masih belum seutuhnya membuka hatimu untukku. Dan yang lebih menyakitkan adalah.. Bahwa kamu masih belum bisa percaya padaku. Itu yang aku pikirkan saat ini. Apa aku salah?"
"B-bukan seperti itu" sahut y/n lirih.
Jungkook tersenyum miring dan menghela nafasnya.
"Kamu bahkan tidak bisa menjelaskannya kan? Atau..Kamu masih belum bisa melupakan masalalumu?" tanya Jungkook tiba2 yang cukup membut y/n berhenti bernafas sejenak.
Betapa perihnya hati Jungkook saat melihat wanita pujaannya ini terdiam tidak memberi pembelaan apapun.
'Dia tidak bisa mengelaknya. Mungkin dia memang masih menyimpan rasa untuk bang Taehyung. Ya. Tentu saja. Mereka bahkan sampai mempunyai seorang anak hasil buah cinta mereka. Apa yang bisa kuharapkan.' Pikir Jungkook resah
"Apa kamu masih mencintainya?" tanya Jungkook lagi
"M-maksudmu?" y/n bertanya ragu.
"Hhhh.." Jungkook menghela nafas berat. "Sudah istirahatlah. Aku akan pulang." Jungkook beranjak dari duduknya menuju kamar Taesung. Sudah menjadi kebiasaannya saat mau pulang dia akan mencium kening Anak kesayangannya itu terlebih dulu.
Jungkook memandang sejenak wajah anak itu sebelum pergi. Bayangan wajah bang Taehyung langsung muncul sesaat. Membuat Jungkook segera menggelengkan kepalanya agar bayangan itu hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfic[COMPLETED] Kisah Seorang gadis yang harus berjuang menjadi single mom. Karena kekasihnya "Kim Taehyung" yang tak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Dalam keadaan terpuruk. Hadir seorang lelaki sempurna bernama "Jeon Jungkook" yang memberikan...