Bodo Amat • 05

96 12 1
                                    

"Enak saja dia membatalkan perjalanan mendadak. Padahal ini perjalanan penting untukku. Tidak bisakah ia menemani dalam liburanku?"

"Ah masa bodo juga! Aku akan melakukan perjalananku sendiri. Lagi pula aku sudah biasa sendiri kan"

Yerin sedari tadi mengomel sendiri.

Setelah puas, ia memutuskan untuk memasuki kapsul dan meluncur ke luar Angkasa.

Ia masih kesal pada Baekhyun. Tapi, apa boleh buat?

Baekhyun sendiri kan yang membatalkan perjalanannya.

Disisi lain, Baekhyun tengah berada di depan mansion Yerin. Ia ingin memberikan hadiah ulang tahun untuk Yerin.

Ia menitipkan sebuah dreamcathcer dan sebuah surat kecil pada sistem keamanan di pintu gerbang mansion.

Sistem itu mulai memeriksa barang yang diberikan oleh Baekhyun.

Tak berhenti sampai disitu, sistem ini juga menyorot pupil mata Baekhyun untuk mengenali siapa orang yang akan berurusan dengan Yerin.

"Aku tidak tidak akan mengirim barang berbahaya untuk sahabatku sendiri" ucap Baekhyun.

Robot itu hanya diam dan tetap melakukan tugasnya.

Baekhyun tersenyum getir.

Ia menghela nafas panjang.

"Baiklah Byun, kamu bisa melakukan ini!" Ucapnya sambil mengepalkan tangan.

***

Beberapa hari telah berlalu.

Yerin telah kembali ke muka bumi setelah liburannya ke Mars.

Ia tersenyum memasuki mansion yang ia tinggalkan beberapa waktu yang lalu.

Ayah, ibu, dan kakaknya tengah menunggu di ruang tamu. Dengan semangat, Yerin berlari memeluk mereka bertiga.

"Aku sangat merindukan kalian!!" Teriak Yerin.

"Kami juga sangat merindukanmu sayang. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik ibu. Baik sekali. Apalagi aku baru saja berlibur ke Mars hahaha"

"Wahh bagus sekali. Bagaimana dengan home schoolingmu? Ayah harap kamu belajar dengan baik"

"Baik juga ayah. Ehem, ada yang iri nih. Gapernah pergi ke Mars ya gitu" sindir Yerin pada Suho, kakaknya yang sedari tadi diam menyimak.

Suho memang pendiam. Ia selalu mengalah pada Yerin. Walaupun sering dibully oleh Yerin, Suho tetap menyayanginya.

"Kata siapa? Kamu bisa cek instagramku. Ada beberapa fotoku dengan pasir kemerahan Mars disana. Aku lebih dulu pergi ke Mars dari pada kamu! Wleeee" ejek Suho.

Obrolan ringan pun berlanjut.

Suara tawa menghiasi ruang tamu yang biasanya sepi.

Tiba-tiba salah satu robot memasuki ruangan dan mengatakan ada titipan barang dari Baekhyun untuk Yerin.

"Aku tidak menginginkannya. Kamu bisa membuangnya" ucap Yerin dingin.

Suasana ruangan berubah tegang. Bahkan suho yang dari tadi membuka ponsel, kini tak berkedip melihat sikap Yerin.

Kenapa?

Karena Yerin tidak pernah bersikap seperti itu!

Apalagi ini berkaitan dengan Byun Baekhyun.

"Ada apa sayang? Tidak biasanya kamu bersikap seperti itu pada Baekhyun"

Yerin mulai menceritakan semua pada tiga orang dihadapannya. Mereka menatapny serius, sesekali juga menganggukkan kepala.

"Begitu ceritanya ayah. Aku tidak mau melihatnya"

"Ayah mengerti. Tapi, tidak seharusnya kamu bersikap seperti itu pada Baekhyun. Mungkin ada suatu hal yang lebih penting untuk ia kerjakan. Apalagi kamu menutup telepon sepihak sebelum Baekhyun menjelaskan sesuatu bukan? Tapi itu semua kembali padamu sayang. Kamu yang merasakan, bukan ayah"

Yerin menghela nafas kemudian pergi ke kamarnya.

Yerin sebenarnya penasaran dengan sesuatu yang dititipkan oleh Baekhyun. Ia juga ingin tahu kabar dan keadaannya sekarang.

Mereka tidak pernah berkomunikasi lagi setelah kejadian itu.

Yerin ingin sekali menghubungi Baekhyun dan menanyakan kabar. Namun, ego yang besar mengalahkan itu semua.

Yerin memilih untuk bodo amat.

"Lagi pula dia juga tidak pernah menelponku. Untuk apa aku menelponnya"

_________________________________________

Halo-!
Cogan is back-!
Hwhw

Seperti biasa,
Maap jika absurd, typo dan antek-anteknya
Makasi yang udah baca, vote, comment dan pm in :)

I hope u enjoy this stry

See u <3

3D PRINTER || BAEKRIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang