Dimensi yang Jauh • 09

77 10 1
                                    

"Ayah mengapa aku bisa sejahat ini pada Baekhyun? Pantas saja aku tidak pernah punya teman hiks"

"Nyonya Byun, maafkan aku. Aku sudah begitu jahat pada Baekhyun"

Yerin terus saja meracau dan menangis sejak beberapa jam yang lalu.

Ia benar-benar menyesal akan sikapnya terhadap Baekhyun.

Tapi, apa boleh buat.

Yerin baru saja pulang dari Pusat Kesehatan Kota untuk melihat kondisi Baekhyun. Ia ditemani oleh Ayahnya dan Nyonya Byun, ibu Baekhyun.

Beliau telah sadar dari komanya beberapa hari yang lalu.

Namun, tak ada yang bisa dilihat di Pusat Kesehatan Kota kecuali jasad yang terbujur diatas tempat tidur.

Baekhyun telah pergi ke dimensi yang sangat jauh dan tidak bisa dijangkau oleh teknologi manapun.

Tangis Yerin makin pecah ketika ia membuka hadiah ulang tahun dari Baekhyun yang sempat ia buang beberapa hari yang lalu.

Ayah Yerin sempat menyimpannya.

Ia tau suatu saat Yerin akan mencarinya, dan benar saja.

Yerin melihat sebuah Dreamcathcer yang diletakkan di dalam kotak. Juga sepucuk surat diatasnya.

Diambilnya Dreamcathcer itu.

Kombinasi putih dan kuning benar-benar sangat cantik. Baekhyun pandai sekali membuat hal menarik seperti ini.

Yerin meneteskan air mata untuk kesekian kalinya.

"Maafkan aku Baekhyun"

Kalimat itu terus saja ia lontarkan dari mulutnya.

"Sudahlah Yerin. Aku tau Baekhyun tidak pernah menganggapmu salah. Dia sudah tenang disana nak. Jangan salahkan dirimu seperti itu" hibur nyonya Byun.

Yerin masih terisak. Ia menguatkan diri untuk membaca surat yang ditulis Baekhyun.

Ia membuka lipatan kertas itu dan mulai membacanya.

Hai Yerin,
Aku tau setelah ini kamu pasti akan merasa kesal padaku, tapi aku tau kau tidak akan pernah membenciku.

Kamu tidak mau menerima hadiahku bukan? Hahaha, tidak apa. Suatu hari nanti, kau pasti penasaran dan membukanya.

Maafkan aku karena tidak bisa menemani liburanmu ke Mars. Ibuku benar-benar dalam kondisi kritis saat ini. Aku butuh biaya yang besar.

Kau tau sendiri kan?
Itu semua tidak murah.

Lalu aku memutuskan untuk mencari pekerjaan dan mendapat tawaran untuk menjadi seorang kelinci percobaan peluncuran mesin Cyborg yang dikhususkan untuk menjaga kota dari ancaman.

Aku tentu saja menerimanya. Biaya itu bahkan lebih dari cukup untuk pengobatan ibuku.

Aku ingin menjelaskan semua padamu saat di telepon. Tapi, kau mematikannya. Jadi aku menulis surat ini hehe.

Maafkan aku,
Sekali lagi maafkan aku.

- Byun Baekhyun

Tangis Yerin kembali pecah. Ia mengutuk dirinya sendiri yang bisa-bisanya memperlakukan Baekhyun seperti itu.

Apalagi saat itu Baekhyun benar-benar terpuruk.

Kalimat yang dikatakan Taeyeon saat benar.

"Sudahlah nak. Tidak apa. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri. Ini sebuah kecalakaan"

"Tidak! Ini semua salahku Ayah"

"Baiklah ini semua salahmu. Jadi kau harus melakukan hal yang harusnya dilakukan oleh orang yang merasa bersalah bukan?

Menangis dan terus meminta maaf seperti orang bodoh tidak berguna sayang. Kau harus menunjukkan pada Baekhyun bahwa kau bahagia disini.

Kau harus mengubah sikapmu yang menurutmu tidak pantas untuk ditunjukkan.

Peelihatkan padanya, Kau adalah Yerin yang bersinar! Kau tidak seperti Yerin yang dulu.

Dengan itu, ayah percaya Baekhyun juga akan bahagia disana. Bukan begitu nyonya Byun?"

"Aku setuju tuan Jung" jawab nyonya Byun.

Yerin masih menunduk.

Lima detik setelah itu ia mengangkat wajahnya dan mengusap air mata yang sedari tadi mengalir di pipinya.

"Ayah, aku ingin mengembalikan Baekhyun kedunia in.....

TBC : )

3D PRINTER || BAEKRIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang