Kapsul Hyperloop • 06

92 12 1
                                    

Hari demi hari Yerin jalani dengan tidak pernah lagi mendengar suara Baekhyun. Dia tidak pernah tau lagi kabar si Byun itu.

Yerin mulai khawatir.

Pasalnya Baekhyun seolah lenyap ditelan bumi.

Yerin mencoba menghubunginya, tapi hasilnya nihil. Semua media sosialnya tidak aktif lagi.

Ia juga beberapa kali mengunjungi apartemen Baekhyun. Lagi-lagi ia tidak menemukan titik temu. Menurut info dari tetangganya, Baekhyun telah pindah saat Yerin berangkat ke Mars.

Yerin memutuskan untuk mengunjungi tempat dimana ia dan Baekhyun bertemu untuk pertama kalinya.

Yap, Bookstore itu.

Yerin sengaja tidak memakai mobil terbang. Ia menaiki hyperloop.

BRUKK!!!

"M-maafkan aku nyonya. A-aku tidak melihatmu tadi" ucap yerin tergagap.

Wanita itu segera bangkit dari tempatnya lalu menatap Yerin intens. "Sepertinya kau bukan dari kalangan orang biasa"

"Hah?"

Wanita itu tersenyum simpul lalu menarik lengan Yerin untuk ikut duduk bersamanya. "Namaku Taeyeon. Siapa namamu?"

"Aku Y-yerin. Jung Yerin"

"Astaga! Kau putri kedua keluarga Jung?! Tidak kusangka aku bertamu denganmu di hyperloop reguler ini" kekeh Taeyeon.

"Haha"

"Kenapa kau tidak memakai mobil terbang atau transportasi elite lainnya?"

"Aku hanya bosan" jawab Yerin singkat.

"Aku pikir, putri keluarga konglomerat sepertimu tidak akan merasa bosan dengan fasilitas yang ada di mansionmu"

"....."

"Yak! Aku hanya bercanda. Kau tau? Beberapa hari yang lalu aku bertemu pemuda yang kupikir seusia denganmu" ucap Taeyeon.

Yerin diam sambil mendengarkan obrolan ringan Taeyeon.

"Dia benar-benar baik. Jarang sekali ada pemuda seperti dia di zaman ini. Ia membeli beberapa barang untuk membuat hadiah ulang tahun temannya" tambah Taeyeon.

Mendengar kata ulang tahun, sontak Yerin menatap Taeyeon.

"Siapa nama pemuda itu?"

"Ahh aku sedikit lupa namanya Byu.. Byun.. siapa ya"

"BYUN BAEKHYUN!!!" Potong Yerin.

Seluruh pasang mata dalam kapsul hyperloop sontak melihat Yerin.

Yerin menunduk diam.

Taeyeon yang mengerti hal itu, segera berdiri lalu meminta maaf pada semua orang di kapsul.

Seketika semua normal kembali.

"Sekalinya kau bicara, kau berteriak dengan tidak sopannya. Astaga" Gumam Taeyeon.

"Maaf, apa kau mengatakan sesuatu?"

"Ah tidak. Tadi kau benar sekali. Namanya adalah Byun Baekhyun. Bagaimana kau tau? Atau jangan-jangan" kalimat Taeyeon menggantung.

"Iya. Aku adalah sahabat Baekhyun"

"Astaga! Aku bahkan terkejut untuk ketiga kalinya. Apa kau sudah melihat hadiah dari Baekhyun? Kau meyukainya kan?" Tanya Taeyeon.

Yerin diam. Ia menunduk. Yerin kan sudah membuang hadiah itu. Ia bahkan tidak tau kalau Baekhyun membuatnya sendiri dengan penuh perasaan.

"Hei! Kau melamun untuk kesekian kalinya. Apa kau menyukainya?"

"A-aku belum melihatnya. Aku Me-membuanya" ucap Yerin sambil meremas kedua telapak tangannya.

Taeyeon tersenyum simpul.

Ini bahkan diluar dugaan seorang Yerin.

Dipikirnya, Taeyeon akan kesal padanya lalu mengucapkan kata-kata kasar padanya dan pergi ketempat lain.

Tapi, ah sudahlah.

"Apa kau tidak kesal?" Tanya Yerin.

"Untuk apa? Seharusnya yang merasa kesal itu kau Yerin" ucap Taeyeon.

"Setelah kau mendengar ceritaku, kau merasa kesal pada dirimu sendiri kan? Kau menyesal tidak menghargai hadiah dari Baekhyun kan? Kau juga kesal pada dirimu sendiri yang egois kan?

Hubungan yang baik terjadi bukan karena tidak ada konflik di dalamnya. Bukan karena tidak ada salah satu dari keduanya yang egois.

Hubungan yang baik adalah ketika keduanya mau duduk, benar-benar mendengarkan sudut pandang lain dan mencari jalan tengahnya. Bukan memaksakan kehendak sendiri.

Itu yang kubaca saat aku masih belia sepertimu" jelas Taeyeon.

Kapsul hyperloop berhenti.

"Ahh aku rasa aku harus pergi sekarang Yerin. Senang bertemu denganmu" Taeyeon berdiri lalu melangkah menuju pintu kapsul.

"Tunggu!" Yerin setengah berteriak. Taeyeon menolehkan kepalanya kebelakang.

"Terima kasih"

Tbc : )

3D PRINTER || BAEKRIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang