Potongan Ingatan dan Sahabat baru

1K 62 9
                                    

Yoo minna ane balig lagi buat kembali mengupdate novel untuk menghibur para pembaca. Tapi sebelum itu ada yang mau ane sampein nih

Skill:
- Grade E (Max lvl 10)
- Grade C (Max lvl 20)
- Grade B (Max lvl 50)
- Grade A (Max lvl 80)
- Grade S (Max lvl 100) {Tingkat Dewa Rendah}
- Grade SS (Max lvl 500) {Tingkat Dewa menengah}
- Grade SSS (Max lvl 1000) {Tingkat Dewa Tinggi}
- Grade Supreme/SPR (Max lvl 2000) {Tingkat Dewa Tertinggi}

Ket:
[sistem]
'blabla' dalam hati atau pikiran.
*Boom* sfx (sound effect)

Buat yang mau kasih saran dan masukan atau jalan cerita bisa comment ya jangan lupa Votenya dan follow biar anenya juga semangat up nya, juga vote itu gratis. Saya ingatkan ini hanya fanfic tidak bermaksud menyinggung pihak manapun dan disediakan hanya sebagai media hiburan. Yuk kalau gitu kita langsung aja. Selamat membaca😊

Di Mindscape Azrail...

POV Azrail

'huh dimana aku?' Pikir ku.

Di depan aku melihat sebuah keluarga yang bahagia setelah kelahiran seorang anak. Anak itu sangat lucu, dan kedua orang yang sepertinya kedua orang tua anak itu tersenyum bahagia atas kelahirannya.

Pandanganku langsung buram dan digantikan dengan seorang anak laki-laki yang sepertinya ia sedang berlatih seni beladiri, ia berlatih dengan seorang pria paruh baya dengan giat dan semangat. Aku memperhatikan hingga mereka akhirnya selesai berlatih lalu istirahat.

Lalu aku melihat mereka saling membicarakan sesuatu. Karena rasa penasaran yang tinggi aku mendekati mereka, lalu mendengarkan.

"Nak kamu sebagai seorang murid, apa tujuan mu sejak awal belajar seni beladiri?" tanya pria paruh baya tersebut kepada anak laki-laki tersebut.

"Aku ingin jadi kuat supaya aku tidak dihina dan diremehkan oleh orang lain Guru!" Kata Anak itu dengan tegas dan keyakinan yang tinggi.

Sebagai tanggapan, si Pria paruh baya itu yang ternyata seorang Guru seni beladiri itu. Hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Nak kekuatan yang besar punya tanggung jawab yang besar juga. Kamu harus menggunakan kekuatan mu dengan bijak! Dan kamu juga tidak boleh sombong. Karena kekuatan atau berambisi agar menjadi yang terkuat karena tujuan yang tidak benar itu bisa menjadi kehancuran dan penderitaan untukmu kedepannya!" Kata sang Guru kepada muridnya sambil tersenyum pada muridnya itu.

"Baik guru aku paham. Aku tidak akan terlalu mengejar kekuatan, karena kekuatan yang besar butuh tanggung jawab yang besar pula. Dan aku berjanji tidak akan sombong karena kekuatan yang besar. Apabila aku sombong karena kekuatan itu bisa menjadi kehancuran ku sendiri kelak!" Kata anak itu penuh keyakinan dan tekad luar biasa.

Aku langsung takjub dengan perkataan guru itu dan sifatnya, dan aku juga sangat kagum dengan tekad anak itu yang sungguh luar biasa dan ambisinya yang terlihat di mata dan wajahnya.

"Nak apa kamu tau tujuan sejati kekuatan itu diperlukan oleh mu?" tanya sang guru pada muridnya.

"Tidak" Kata sang murid terus terang.
"Hahahaha Nak kenapa kamu tidak memikirkannya dulu? besok aku akan bertanya lagi padamu!" Kata sang guru sambil tertawa. Karena memang wajar bagi seorang anak seusia muridnya ini tidak mengerti tujuan sejati adanya kekuatan.

Lalu aku langsung berganti pemandangan yaitu pemandangan di suatu kamar yang belum pernah aku lihat, kamar itu penuh dengan benda yang aneh dan asing bagiku. Tiba-tiba aku melihat anak laki-laki tadi. Dia langsung mandi, setelah mandi dia langsung meluncur ke kasur dan bicara pada dirinya sendiri.

The Last Uchiha With The Multiverse System [[[DROP]]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang