Awal Bencana dan Rahasia

666 53 15
                                    

Yoo Minna ane balik lagi nih buat update novel ini nih. Maaf kalo ane telat updatenya yak maklum manusia bisa khilaf. Jangan lupa Vote dan Follownya ya biar ane sebagai admin bakal semangat lanjutin nih novel. Vote itu gratis loh, kalo ada saran dan kritik bisa lewat comment ya. Mimin ingetin ini hanya Fanfic yang dibuat untuk tujuan hiburan tanpa niat untuk menyinggung atau memengaruhi siapapun. Selamat membaca 😊😊

Sudah 1 tahun berlalu semenjak bergabungnya Mikasa dengan keluarga Uchiha. Mikasa merasa sangat senang selama dia tinggal bersama mereka, dia merasakan kembali kehangatan sebuah keluarga ditambah dia memiliki orang yang dicintainya dikeluarga itu saat ini.

Hari ini di pagi hari terlihat seorang bocah laki-laki yang sedang tidur dengan pulas. Terlihat dari ekspresinya dia merasa sangat lelah karena suatu hal. Sampai seorang anak perempuan berambut hitam panjang seusianya membangunkannya dengan cara mengguncang tubuhnya. Anak laki-laki itu langsung terbangun karena guncangan itu, terlihat kantong mata berwarna hitam di bawah matanya yang menandakan dia masih kurang tidur.

POV Azrail

Aku seperti biasa di pagi hari ini, aku selalu saja dibangunkan oleh Mikasa karena kelakuan buruk ku yang tidur hingga siang. Hal itu sih, yah bisa dibilang karena kelelahan disebabkan latihan yang aku lakukan sendiri. Aku berpikir apakah aku terlalu berlebihan saat berlatih. Aku kemudian di keluarkan dari pikiran itu, saat Mikasa berbicara.

"Rail-kun setelah ini kamu langsung mandi dan turun kebawah untuk sarapan bersama!" Kata Mikasa dengan nada tegas kepadaku.

"Iya baiklah aku akan mandi setelah itu turun dan sarapan bersama!" Kata ku pada Mikasa dengan nada malas karena baru bangun tidur dan masih mengantuk.

Aku kemudian kembali berbaring di kasur karena terlalu ngantuk. Mikasa yang membangunkan ku akhirnya kesal, dan mencubit pipi ku untuk kembali membangunkan ku.

"Rail-kun kamu dengar tidak?! Kamu mandi dan sarapan! Jangan tidur lagi!" Kata Mikasa dengan nada kesal sambil masih mencubit pipi ku agar aku sadar.

"Awww, Mikasa-chan kamu terlalu kejam Awww ini sakit, lepaskan" Kata ku sambil kesakitan. Entah kenapa karena rasa sakit ini rasa kantuk ku juga ikut hilang.

Mikasa kemudian melepaskan cubitannya di pipi ku sambil memasang ekspresi marah dan kedua tangan di pinggangnya.

"Baiklah" Kata ku dengan nada menyerah sambil memegang bagian yang sakit karena cubitan tadi.

Setelah beberapa menit.....

anehnya Mikasa tidak keluar dari kamarku dan terus mengawasi ku. Aku bingung jadi aku bertanya.

'Hmm, ini aneh. Apa yang dia lakukan masih di sini saat dia menyuruh ku untuk mandi? Bukah kah aku sudah menyerah dan ingin menurut untuk mandi? Kenapa dia tidak keluar dan turun juga? ' Pikir ku dengan bingung sambil melihat Mikasa.

"Mikasa kenapa kamu tidak langsung keluar?" Kata ku dengan wajah bingung.

Mikasa tidak menjawab dan aku melihatnya menatap kepada ku dengan tatapan tajam seakan mengawasi ku. Aku yang merasa di abaikan terus menunggu jawaban Mikasa.

Beberapa menit kemudian.....

'Benar-benar aneh ya, kenapa dia justru terus seperti itu di sini? Dia bahkan tidak menjawabku dan terus menatap ku dengan tajam.' Pikir ku bingung saat melihatnya terus menatap ku dengan tajam.

Aku kemudian memiliki sebuah ide karena merasa diabaikan olehnya.

'Heh, biar kulihat reaksinya saat aku melakukan ini. Hehehe' Pikir ku sambil tertawa jahat dalam hati.

The Last Uchiha With The Multiverse System [[[DROP]]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang