t i g a

228 31 6
                                    

— Our Neverland —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Our Neverland






Pagi ini dengan suasana yang berbeda, sang mentari sedang menutup dirinya dengan awan yang amat gelap.

Angin kencang berhembus tiada henti, bahkan berhasil menyibak rok para siswi yang sepertinya sedang berpihak kepada anak laki-laki yang kini menyukai setiap momennya.

"Bisakah mereka berhenti melakukan itu" ucap Ryujin melihat siswa dengan wajah bersemunya saat melihat rok para siswi dihadapannya tersibak oleh angin kencang.

Angin memang sangat kencang sekali bukan.

Ini sudah keberapa kali Ryujin melihatnya, dan kini ia benar-benar muak.

"Ada apa?" tanya Yuna bingung jalan pembicaraan Ryujin ke arah mana.

"Sungguh menjijikkan, apa mereka tidak ada hal lain yang lebih penting. Mereka seperti itu sama saja saja seperti menjatuhkan harga diri perempuan" sahut Ryujin masih dengan wajah tertekuk nya.

"Itu sekarang sudah menjadi kesukaan mereka mung— AAH!" teriak Yuna saat dirinya tersendiri menyadari roknya tersibak angin.

Ryujin dengan cepat menahan rok tersebut dan kembali merapihkannya.

Ia menatap sengit beberapa lelaki dibelakang mereka, mungkin karena tadi Yuna berteriak siswa yang sedang diam berdiri pun sampai menoleh menatapnya.

"Sudah tidak apa" ucap Ryujin.

Yuna membuang nafasnya lega.

"Tidak asik sekali" ujar salah satu siswa yang melewati mereka berdua.

"Kurang ajar, dasar tidak punya etika!" sahut Ryujin murka.

"Sudahlah Ryujin.. tidak apa, ayo! aku sudah sangat lapar" ucap Yuna mendorong tubuh Ryujin agar mempercepat jalannya.


Sret.

Kursi disamping Ryujin bergeser sedikit, lalu terduduk lah seorang laki-laki dengan senyum khasnya itu.

Disatu sisi Ryujin menyukai senyum itu, amat. Tapi disisi lain ia juga membenci itu karena dibalik senyum itu pasti ada yang sedang ia inginkan.

"Kau mau apa?" tanya Ryujin langsung ke inti.

"Kamu tau-tau saja, aku nanti ada acara bersama teman-teman. Kau tak apa kan dijemput supir?" tanya Beomgyu masih menampilkan wajah manis memohonnya.

[On Hold] Our Neverland || txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang