BAGIAN 4

1.9K 121 15
                                    

Ailee - I Will Go to You Like the First Snow

Sehun perlahan masuk ke dalam apartemennya, dan saat ia menginjakkan kaki di ruangan tengah, hal yang pertama kali dilihatnya adalah mainan Haera yang kembali berantakan di ruangan tengah, persis seperti yang ia lihat sebelumnya.

Perlahan embusan napasnya keluar. Ia berjalan meletakkan pesanan Minyoung dan tasnya, kemudian mulai membersihkan kembali ruangan itu. Saat itu pula Minyoung keluar dengan piyamanya dan langsung mengambil mandu yang dibelinya di kedai.

"Kau terlambat," ujar Minyoung.

Sehun mengabaikannya, tetap membersihkan seisi rumah. Meskipun rasa lelah menghantuinya, tapi pikirannya tidak akan tenang sebelum rumah bersih.

"Biarkan saja berantakan, kenapa kau suka sekali membersihkannya. Besok juga akan kembali berantakan."

Sehun tetap tidak terpengaruh dengan perkataan Minyoung, bahkan ketika perempuan itu berjalan melewatinya dan duduk di sofa yang dicicilnya selama 12 bulan.

"Apa kau akan terus bersikap seperti ini?"

Gerakan Sehun yang mulai membersihkan lantai terhenti.

"Jika kau memilih untuk seperti ini, bukankah ada baiknya kita membicarakan hal yang harus kita selesaikan?"

Genggaman Sehun pada gagang vacum cleaner-nya mengerat.

"Yak! Oh Sehun!"

Sehun tidak tahan lagi. Ia menatap Minyoung dengan tajam. "Apa kau tidak bisa diam? Haera sedang tidur."

Minyoung menaikkan sudut bibirnya, tidak peduli. "Baiklah, lakukan apa yang kau inginkan, tapi ingat bahwa kau harus menandatangani dokumen itu."

Minyoung berdiri dari tempatnya, sedangkan Sehun menatap punggungnya yang menjauh dengan marah. Ia memegang pelipisnya yang sakit, kemudian duduk dengan merebahkan dirinya ke sofa. Memuakkan ketika ia harus menghadapi situasi seperti ini terus.

Pernikahan yang ia bangun selama tiga tahun ini, siapa yang menyangka, bahwa akan berakhir seperti ini. Karena tepat dua bulan yang lalu, hubungannya dengan Minyoung memburuk. Ada masalah besar yang menimpa mereka, hingga akhirnya Minyoung, dengan segala pikirannya, memutuskan untuk berpisah.

Perempuan itu sudah menandatangani dokumen perceraian setelah memikirkannya matang-matang, sedangkan Sehun belum. Dokumen itu masih tersimpan rapi, tidak ada tandatangannya. Karena memang Sehun tidak ingin pernikahan ini hancur.

Setelah apa yang mereka lalui sebelumnya, bagaimana mungkin Sehun melepaskan pernikahan ini dan membuat Haera kelak tidak merasakan keluarga yang utuh. Akan tetapi, kekeraspalaan Minyoung hampir saja meruntuhkan pertahanannya.

Perempuan itu selalu berusaha membuat Sehun menyerah dan bahkan ia bisa memberikan hak asuh Haera kepada Sehun asalkan perceraian mereka berakhir tanpa hambatan. Sejak saat itulah Sehun menyimpulkan bahwa Minyoung benar-benar sudah melepas semuanya, termasuk Haera.

Saat itu pula Sehun berpikir, mengapa tiga tahun yang lalu, ia dengan berani membawa Minyoung untuk hidup bersama dan membuat perempuan itu melepaskan status putri kaya untuk berubah menjadi seorang ibu rumah tangga. Seharusnya Sehun mengerti jika kehidupan Minyoung yang dulunya bergemilangan harta tidak akan pernah digantikan hanya karena bergelimangan cinta yang Sehun beri.

Ah, mengenai cinta. Bahkan Sehun bersusah payah untuk berpikir apakah benar rasa cinta yang dulu ia beri kepada Minyoung masih ada atau sudah menghilang semenjak masalah yang mereka lalui?

Masalah mereka sangat besar untuk pasangan muda yang dulunya saling mencintai. Sehun yang merasa dikecewakan dan Minyoung yang lelah dengan rumah tangga ini membuat semuanya memburuk.

2 Jam 30 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang