BAGIAN 1

4K 146 24
                                    

BAGIAN 1

Jalanan Kota Seoul pada malam hari tidak pernah sepi. Kendaraan beroda empat sibuk berlalu lalang di tengah kota. Bukan hanya itu, penduduknya pun tidak kalah banyak dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Sibuk berjalan, entah mencari makanan ataupun sebagainya.

Jung Soojung termasuk penumpang di kendaraan roda empat yang juga sibuk pada malam hari. Selesai kelas malam di sekolahnya, ia langsung pulang, dijemput sopir pribadinya dan menjadi bagian dari orang yang disibukkan pada malam hari. Wajahnya yang kelelahan karena pelajaran tidak ia tampilkan, dan lebih banyak melamun menatap ke luar jendela.

"Agassi, kita sudah tiba."

Soojung mengembuskan napasnya perlahan, lalu melepaskan seatbelt-nya, sebelum akhirnya ia turun dengan membawa tas ranselnya yang berat karena buku-buku pelajarannya. Di belakangnya, sopir Kim membantunya membawa tas yang berisikan pakaian olahraganya. Di depan pintu rumahnya yang besar, ia disambut dengan baik oleh penjaga dan langsung masuk ke dalam ruang tengah yang berkonsepkan rumah modern.

"Naiklah ke atas, mandi dan turun untuk makan."

Sang ibu yang sedang sibuk di dapur memberinya perintah. Soojung mengangguk saja dan mulai melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga, tapi suara sang ibu yang menyerukan namanya membuat Soojung menoleh.

"Tutor barumu akan datang satu jam lagi, jadi jangan menghabiskan waktu di kamar mandi seperti biasanya."

Mendengarkan itu membuat Soojung menghela napasnya. "Eomma," panggilnya.

"Jangan membuang waktu, naik dan mandilah."

"Eomma, please..."

"Jung Soojung, jangan membuat Eomma marah."

Soojung melihat wajah ibunya yang berubah menahan amarah. Ia menggigit bibirnya dan langsung saja naik ke atas. Pada akhirnya ia tidak akan bisa menentang ibunya. Setelah menghabiskan waktu selama beberapa menit untuk membersihkan diri, Soojung langsung turun dan di meja makan ia sudah disambut oleh adiknya yang sedang disuapi oleh sang pengasuh. Sedangkan ibunya sedang menyantap steak-nya dengan elegan, dengan tangan yang sibuk mengecek tabletnya.

"Appa tidak pulang?"

"Tidak, ada laporan yang harus dia selesaikan untuk rapat besok pagi," jawab ibunya tanpa menatapnya. "Waktu belajarmu akan diperpanjang menjadi 2 jam 30 menit, jadi setelah belajar kau akan langsung tidur."

Soojung yang baru saja duduk di kursinya, langsung mengernyitkan keningnya. "Eomma, kenapa tidak mendiskusikannya denganku?"

"Apa Eomma harus melakukannya saat nilai Matematikamu menurun?" Sang ibu menatapnya, memberikan tatapan yang Soojung kenali. Tatapan yang sama saat sang ibu melihat hasil ujiannya semester kemarin.

"Aku hanya melakukan sedikit kesalahan, itu bisa kuperbaiki―"

"Tidak ada yang namanya sedikit kesalahan, nilai Matematikamu harus sempurna, setidaknya itu membuktikan bahwa putri Eomma bisa mengalahkan anak-anak orangtua mengerikan itu."

"Eomma..."

"Habiskan makananmu, setengah jam lagi dia akan tiba."

Soojung menarik rambutnya frustrasi. Ia tidak selera untuk makan. Akhirnya ia memilih berdiri dari tempatnya duduk dan berlari masuk ke dalam kamarnya, mengabaikan panggilan ibunya. Setibanya di kamar, ia langsung menghantamkan pintunya dengan keras dan mulai siap untuk belajar.

"Ini mengesalkan," gumamnya seraya mengeluarkan buku matematikanya dan mulai mengerjakan soal yang sebelumnya ia kerjakan di sekolah tadi. Cukup lama Soojung belajar, sampai ia menyadari bahwa tutor yang ibunya maksudkan sudah masuk ke dalam kamarnya.

2 Jam 30 MenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang