"Maru.... Maru.....Maru....Dimana kamu?" sorak kai kakak laki-lakinya maru."Anak ini selalu menghilang" mencari maru di seluruh area rumah yang sangat besar.
Duduk di bangku halaman belakang rumah yang dijadikan taman sambil memandangi dedaunan pohon yang berada diatasnya...
Maru merasakan seseorang mendekat kearahnya dengan perlahan dan saat ia melihat balik kebelakang nya.
"Siapa kamu?" tanya maru kepada anak laki-laki yang lebih tinggi darinya sekitar 20 cm menggunakan kemeja berwarna hitam celana jeans dan menggunakan kaca mata seperti seorang kutu buku.
Menghampiri keduanya "ternyata kalian sedang disini, apa kalian sudah berkenalan?" tanya kai kepada maru dan pria itu.
"Huh.." sentak maru kaku dan bingung.
Di ruang tamu yang sangat luas yang tampilannya seperti rumah-rumah klasik di eropa dengan warna yang begitu pucat.
Berkumpul dan duduk dia sofa yang sangat besar dan nyaman.
"Perkenalkan dia sekarang akan menjadi anggota keluarga kita" kata nyoya Hankyung ibu nya maru dan kai.
"Karena kalian sekarang sudah menjadi keluarga kalian harus cepat akrab terutama kamu maru" kata tuan yuan ayah nya maru dan kai.
Ibu maru merupakan wanita berkebangsaan dan berdarah korea sedangkan ayah maru merupakan pria yang berasal dari jepang, karena itu nama maru dan kai bercampur antara jepang dan korea.
Mereka memiliki nama korea dan nama jepang juga dengan marga korea nya Choi.
"Apa saudara?" tanya maru di dalam hatinya kaget.
Kemudian datanglah seorang pelayan wanita yang merupakan pelayan paling tua dan senior disini. Dia sudah membesarkan maru dari bayi hingga sekarang dan menganggap maru sebagai putri nya sendiri.
"Tuan dan nyonya makan malam sudah siap" kata bibi soo.
"Baiklah sebentar lagi kami akan kesana" kata nyonya hankyung.
"Ibu siapa dia dan dari mana dia, tidak mungkin ibu mengambil sembarangan anak bukan?" tanya maru ketus dan secara tiba-tiba membuat anggota keluarganya terkejut.
"Maru apa yang kamu katakan!" sentak ibunya.
"Maaf sebelumnya aku tidak memperkenalkan diri, nama ku I..." pernyataan pria itu terpotong oleh ayahnya maru.
"Dia moko, sekarang kalian harus memanggilnya dengan namanya" kata ayah nya maru.
"Dan satu lagi dia lebih tua 3 tahun dari mu maru, kamu harus memanggilnya kakak seperti kamu memanggil kai" kata ayahnya maru dengan nada suara yang tegas seperti kebanyakan ayah lainnya.
Beranjak dari tempat duduknya "Kalau begitu kita makan malam sekarang" kata ibunya maru.
Saat semua orang berdiri dan menuju dapur untuk makan malam.
"Aku tidak lapar, aku ingin tidur" kata maru berjalan menaiki tangga dan menuju kamarnya.
"Anak ini" kata ibunya.
"Sudahlah ibu aku akan bicara kepada nya nanti, sekarang kita makan saja" kata kai menenangkan ibu nya.
Kemudian semua anggota kelurga makan malam kecuali maru yang merajuk berada didalam kamarnya.
Berdiri di samping sambil menuangkan air minum "Apakah tuan muda menyukai makanannya?" tanya bibi soo kepada moko.
"Iya saya menyukainya" jawab moko sambil tersenyum kearah bibi soo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Maru & Moko
Подростковая литератураHidup dengan seseorang yang tidak dikenal yang diangkat menjadi anak di dalam keluarganya bahkan setelah itu mereka pun harus tinggal serumah agar menghemat biaya karena perusahaan yang dipimpin keluarga maru bangkrut. Dan saat itulah maru mengetahu...