“Ahhkk...Dasar kai sialan” kesal melihat banyak notif pesan dari kai di Hp nya sambil mengacak-ngacak rambutnya.
Berlari mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.
Setelah selesai maru kemudian turun ke bawah untuk berangkat ke sekolah karena dia sudah telat.
Tak..tak..tak..suara langkah kaki maru tergesa-gesa menuruni tangga.
“Nona anda mau kemana?” tanya bibi soo yang sedang membuat bekal sarapan maru.
“Aku sudah telah bibi” seru maru berlari menuju garasi untuk mengambil sepeda.
“Aish....” menghentakkan kaki nya melihat sepedanya kehilangan ban.
Kemudian bibi soo berlari kecil menuju maru “Nona ini bekalnya nanti ketinggalan” kata bibi soo sambil memberikan kotak bekal milik maru.
Memberikan kunci gudang kepada bibi soo dan berlari menuju sekolah “Bibi tolong kunci gudang nya, aku berangkat. Bye bibi” kata maru sambil terus berlari.
Maru terus berlari hingga tiba di depan gerbang sekolah dengan nafas yang terengah-engah
Melihat pagar sekolah yang kan ditutup “Tunggu...............” teriak maru sangat panjang hingga semua orang di sekeliling nya melihat.
Melihat maru berlari dan berteriak satpam penjaga gerbang membuka gerbangnya dan membiarkan maru masuk.
“Ini sudah ke 28 kali anda terlambat dalam sebulan ini” kata penjaga sekolah itu.
“Maaf pak, akan saya lakukan dua lagi hingga menjadi 30” kata maru kepada penjaga sekolah itu dengan tersenyum dan beranjak pergi menuju kelasnya.
Membuka pintu kelas dan duduk ditempat duduk nya “huh..huh..huh...” helaan nafas maru yang terlihat tergesa-gesa.
“Apa kamu terlambat lagi?” tanya jihyo teman dekat maru sejak dia memasuki SD hingga sampai sekarang.
Maru dan jihyo memang saling terbuka satu sama lain, bahkan mereka bisa mengetahui apa yang ingin di omongkan diantara mereka dengan tatapan saja tanpa berbicara.
“Tentu saja” jawab maru kesal sambil mengeluarkan kotak sarapannya dan memakannya.
Tanpa disadari beberapa menit kemudian wali kelas maru masuk sambil membawa seorang murid laki-laki pindahan.
“wah...tampan sekali” guman jihyo sambil menatap murid itu.
“Maru..bukankah dia sangat tampan?” tanya jihyo yang duduk didepan maru.
Tapi maru tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh jihyo, maru tertidur pulas di kursi karena tadi malam dia tidak tidur dan kelelahan setelah berlari seharian.
“Perkenalkan saya dia adalah murid baru pindahan dari amerika” kata pak saem memperkenalkan murid baru itu.
Mendengar amerika semua murid bersorak “Owh.. Amerika”
“Nama saya moko, choi moko. Saya harap kita bisa berteman dengan baik” kata moko memperkenalkan dirinya.
“Kalau begitu kamu bisa duduk di sudut belakang itu, dan ketua kelas akan membantu mu untuk beradaptasi” kata pak saem.
Kemudian pak saem melihat sekeliling ruangan mencari ketua kelasnya “Dimana dia?” tanya pak saem kepada jihyo.
Kemudian jihyo menunjuk kebelakang nya, dimana maru sendang terlelap pulas.
Kemudian pak saem mengambil penghapus dan menghapus papan tulis dan melempar maru dengan penghapus agar dia terbangun.
Setelah terkejut karena terkena penghapus kemudian maru terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Maru & Moko
Roman pour AdolescentsHidup dengan seseorang yang tidak dikenal yang diangkat menjadi anak di dalam keluarganya bahkan setelah itu mereka pun harus tinggal serumah agar menghemat biaya karena perusahaan yang dipimpin keluarga maru bangkrut. Dan saat itulah maru mengetahu...