Bad angle- 4

1.3K 64 2
                                    

Tangan lentik itu menutup toples, sama ketika Unna menutup telinga tentang percakapan terakhir bersama Casey. Seperti kue kering tadi yang jatuh dan remahannya tercecer dilantai, seperti itu perasaan kemarin.

"Roti panas kalau langsung dimakan emang bikin lidah mati rasa, nah sama kaya perasaan, kalau terlalu cepat disimpulkan bisa bikin mati muda." Si pembuat roti alias Karyawan mami Aruna itu terkekeh geli.

Yang disindir tertawa, "Kalau ditiup dulu gimana?" Unna mengedipkan mata.

"Ga akan kebas kelidah." Kata Bi Via diiringi tawanya.

Unna ikut tertawa, "Bi, ada berapa macam orang yang pantes dapet kesempatan kedua?"

"Ada dua, pertama ngakuin kesalahan terus ngebuktiin jadi lebih baik, kedua orang yang dateng buat memperbaiki."

Unna tersenyum miring, "Kalau gitu aku ga akan maafin."

Bi Via mengerutkan kening, "Jadi orang yang kamu maksud ga ngelakuin salah satu?"

Unna menggeleng pelan,"Setelah dipikir-pikir, dan diputuskan detik ini juga, kalau galau aku ga akan cari mami Aruna yang ngeramal suka melesat, atau Casey yang bakal ceramahin seharian, tapi aku bakal jalan ke arah bi Via!"

Bi Via tertawa, tangan kurus itu lihai memasukan semua bahan roti yang sudah pas dengan takaran, "Oke, jadi kita mulai dari mana?"

Unna mengedarkan pandangan, dapur cukup ramai, lalu Unna berbisik "Ada pelanggan istimewa hari ini."

"Em?"

Unna mengibaskan rambut, tanpa menjawab. Memilih berjalan menuju kasir, dan si pemilik sepeda itu mencuri perhatian Unna.

Dari hanya melihat bentuk roti yang menarik, sampai mengambil beberapa roti untuk disimpan dikeranjang, Unna memperhatikan itu semua dari jarak yang cukup jauh.

Dari hanya melihat bentuk roti yang menarik, sampai mengambil beberapa roti untuk disimpan dikeranjang, Unna memperhatikan itu semua dari jarak yang cukup jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terlalu mudah ditebak sampai gue bisa simpulin tatapan lo kepelanggan yang pake topi itu!"

"Kaya ada magnet yang ga bisa gue hindari." Unna mengedipkan matanya.

Penjaga kasir yang umurnya hanya satu tahun diatas Unna, memutar bola matanya malas.

"Jawaban yang ke seribu dua ratus, kali ini terlalu basi dan lo payah ngambil hati pelanggan."

"Dilembar buku ke delapan puluh paling bawah tertulis "ada hal yang ga bisa didapetin kalau cuma berdiri sambil ngadah buat nerima, tapi juga harus dilangkahi agar lebih mudah buat di genggam." kayanya gue bagian orang yang ga dapet karena ga pernah mau mulai, mager soalnya." Unna mengedipkan mata dengan centil.

BAD ANGLE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang