c h a p t e r 8

25 5 0
                                    

enjoy it luv❤️
_______________________________________________________

Jisung memberhentikan motornya di depan rumah tua bercat abu. Ia memarkirkan motornya di jajaran motor yang lainnya.

Setelah itu, Jisung  masuk ke dalam bangunan tua tersebut.

Krek

“ANJING KAGET GUE BABI.” teriak Lucas.

“Lo aja yang sensian jadi orang.” ucap Jaemin.

Jisung tidak menghiraukan keduanya, jika ia ikut nimbrung, pasti akan berakhir dengan adu jotos.

“Xiaojun mana?”  

Lucas beranjak dari sofa menuju depan tv “Lah, lo kaga tau?”

“Buat apa gue nanya kalau gue tau, bego.”

Lucas berdecak, “Dia dipaksa maminya nemenin arisan.”

“pffttt. Emang dasar anak mami.” Jaemin yang tak kuasa menahan tawapun akhirnya mengeluarkan suara.

“Gue pindah sekolah.”

“LAGI?!” tanya keduanya kompak.
“Harusnya lo bisa nyelesaiin masalah lo sama bokap, bukan gini caranya.” ucap Jaemin yang tak tahu harus memberikan saran lagi.

“Lo ngga tau gimana bokap gue, Jaem.” jawabnya frustasi.

---oOo---


Hyerin bangun dari tidurnya. Ia merasa kantuknya sudah hilang. Namun saat bangun, ia malah ribut sendiri.

Pikirnya, bagaimana bisa dia tertidur di kamar padahal jelas-jelas tadi dia dibonceng oleh Jisung saatsaat pulang sekolah.

Tiba-tiba Hyerin teringat sesuatu dan segera mengambil ponselnya di atas nakas.

Kak Tiway

Dek, lo dimana?
02.25 p.m.

Gue sama Yuta ke kelas lo, tapi lo ngga ada.
02.25 p.m.

Segera Hyerin balas, walaupun ia tahu itu pesan sudah basi, tettetap saja ia harus mengaap saja ia harus mengabari Taeyong.

Aduh kak, sorry banget. Hyerin
tadi tiba-tiba sakit perut.
08.11 p.m.


Setelah membalas pesan Taeyong, Hyerin melempar asal ponselnya dan segera mengambil handuk untuk segera mandi.

After 10 minute

Hyerin selesai mandi dan berganti pakaian dengan piyama. Setelah itu, ia bergegas keluar kamar menuju ruang makan.

Namun langkahnya terhenti tepat saat baru menuruni dua anak tangga. Terlihat ayah, bunda, dan abangnya yang sedang berkumpul.

Niatnya terhenti dan segera berbalik arah. Namun saat hendak menaiki tangga,

“Sini dek, ngapain ke atas?” tanya Min Jae, yang sedang menyeruput kopinya.

Sial, kena lagi gue.

“Iya, adek turun.”

“Bangun juga lo, temen lo siapa itu namanya. Jiyung, Jinyoung, Jisung. Ah iya Jisung-“

“Jisung siapa bang?” tanya Yeo Ji.

“Tadi adek telat pulang. Di anter sama Jisung itu, tapi malah molor di motornya.” jelas Kai pajang lebar dengan wajah tanpa dosa.

“Jisung, laki-laki dek? Pacar kamu?” tanya Ayah.

“Eng- ngga yah, dia murid baru, iya murid baru.”

“Kok kamu gugup gitu jawabnya?” skak Bunda

Mampus. Ayah, Bunda, dan Abang menatapnya penuh tanya.

_______________________________________________________

AYOO
JANGAN LUPA VOTE COMMENT
TERIMAKASI SEMUAAA:'

Pro(miss) UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang