c h a p t e r 22

9 1 0
                                    

how do u do gyz? i hope u good and always hppy. anyways, hppy reading🦄🖤!

~~~oOo~~~


“Lo siapa?”

“Gue Lucas,
.
.
.
.
.
.
.

Temannya Jisung.”

Hyerin menaikkan alisnya, “Terus?”

“Naik,” Hyerin berfikir sebelum mengangguk dan menaiki moge berwarna merah tersebut.

Keheningan melanda mereka berdua. Hanya terdegar bisingan suara deru kendaraan di jalanan.

Tidak ada yang bersuara hingga akhirnya,

“Lo Hyerin kan?”

Hyerin berdeham.

“Temenna Jisung?”

Hyerin berdeham.

“Lo kenal Yeri?”

Lagi, Hyerin berdeham.

“Berarti lo yang cium Jisung?” tanya Lucas dengan kepolosan yang di sengaja.
Plak.

“Argh,” Hyerin menggeplak helm yang dipakai Lucas.

“WOI SAKIT BEGO! Sorry, gue tiba-tiba jemput lo,” ucap Lucas sembari mengaduh kesakitan.

“Heem, lumayan gue ngga ada yang jemput. Biasanya sih sama Ji-“

“Jisung?”

“Yoi, tapi gue ngga tau dia kemana,”

“Semoga keputusan gue adalah keputusan yang terbaik,” ucap Lucas lirih.

Hyerin tidak terlalu mendengar dengan jelas apa yang Lucas ucapkan,

“Lo tahu Jisung dimana?”

“Justru kayaknya  lo yang tahu dimana Jisung sekarang.”

“LOH?! Temannya Jisung kan lo, terus lo ngga tahu? Temen sialan macam apa lo?” hadrik Hyerin.

Lucas tidak menjawab apapun, tapi mogenya mengarah ke kompleks dekat rumah Hyerin.

Hyerin tidak pernah memberi tahu siapapun mengenai alamat rumahnya, kecuali Jisung, Jungwoo, Mark, Mi rae dan Yura, tapi kok makhluk ini bisa tahu alamatnya?

Namun, sebelum Hyerin bertanya, Lucas membelokkan mogenya sehingga melaju berlawanan arah dengan arah rumah Hyerin, Hyerin yang tidak mengerti apa-apa lebih baik diam, toh dia temannya Jisung, ngga mungkin kan dia dijahatin?

Mereka berdua, Lucas dan Hyerin, sampai di bangunan tua. Lucas memarkirkan mogenya dan berjalan menuju bangunan tua tersebut.

Menyadari Hyerin tak beranjak dari mogenya, Lucas membalikkan badanya,

“Lo mau diem aja disitu?”

Hyerin ketawa tanpa dosa dan beranjak meninggalkan moge Lucas. Dia tahu bahwa ini sudah jam 4 sore dan ayah akan marah jika tahu Hyerin belum pulang, tapi apa boleh buat? Ponsel Hyeri mati dengan seenaknya, sehingga dia tak bisa menghubungi siapapun.

“So, lo yang namanya Hyerin?” ucap seseorang dengan dingin, membuat bulu kuduk Hyerin berdiri tanpa permisi.

Lucas mengangguk menjawab pertanyaan orang tersebut.

Hyerin tergagap, “Gu- Gue……

¦•¦•¦•¦•

give me vote also comment gyz!
hope u like this story🖤

Pro(miss) UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang