HIS SIGHTS

11 1 0
                                    


Now Playing : Could it be - Raisa

Hell! Itu dia kak Asta Omg ngapain si dia berdiri disana kenapa ga ditempat lain aja! Pekik Dara dalam hati.

Saat ini dirinya sedang mengikuti pertemuan ekskul nya ya Dara sangat suka berorganisasi walaupun dia adalah introvert

jadi guys introvert itu ga selalu dapat disangkut paut in sama pemalu dan anak No life ya introvert juga bisa tergantung sama bagaimana orang itu membawanya so jangan salah kaprahin introvert lagi ya!

Dan doi ternyata ada di tempat yang sama dipertemuan ekskul itu ya memang tempat pertemuannya di pinggir lapangan jadi ya ga ada yang ngelarang untuk siapapun ada di deket lapangan juga. Tapi ini, situasi seperti ini sangat dibenci Dara, karena ini, ia ketemu Kaka itu lagi. Which is mempersulit Dara untuk melupakan doi.

Walaupun Dara membenci keberadaannya, tapi tak bisa dipungkiri kalau dia ngga akan ngelirik cowo itu, pastilah! Dara pun melihat ke arah cowo itu dengan ragu- ragu anddd damn!
Lo tau apa? Cowo itu itu ternyata udah lebih dulu ngeliatin Dara, membuat Dara urung melihat ke arah cowo itu lagi.

Cepat- cepat Dara mengalihkan perhatiannya dari cowo yang masih saja dengan terang-terangan menatapnya. Dara memilih menunduk untuk menghindari tatapan cowo itu. Sengaja ia menghindari kontak mata itu dia paling ga bisa untuk itu.

Dan seperti yang udah bisa ditebak sekarang Dara super salting.
Duh gue gabisa nih diginiin, parah salting kan gue. Decak Dara dalam hati.

Udahlah Ka Asta keliatan cool banget disana dengan santai bersandar pada tiang disebelahnya sambil ngobrol sama dua temen OSIS nya yang ternyata adalah Kak Yatha dan Kak Gian.

🐾🐾🐾

Sembari melupakan kejadian tadi sore mari kita sedikit flashback ke kejadian tadi pagi.

Dara pagi itu ga memiliki firasat apapun walaupun Kemaren sempet terkejut dengan panggilan Ka Gian yang memang biasa nongkrong di depan ruangguru setiap pagi dan jam istirahat.

Walaupun begitu ia ga bisa menghindari untuk ga lewat situ karena apa? Karena memang itu adalah akses satu- satunya untuk menuju kelas Dara dari gerbang sekolah. Jadi apapun yang terjadi pagi ini ya sudah kita hadapi saja. Begitu tekad Dara pagi ini.

Jujur, Dara ngga ada pikiran sedikit pun kalau Ka Gian and the genk akan manggil Dara lagi kali ini ya positif thinking aja kalau mereka Kemaren salah manggil nama orang ataupun parah- parahnya si, iseng doang manggil- manggil Dara.

Tapi ternyata dugaan Dara itu salah. Tepat saat ia lewat disamping ruang guru mereka memanggil nama Dara lagi tapi kali ini Dara ngga ambil pusing untuk banyak mikir lagi. Tanpa berlama- lama Dara pun dengan santainya melewati mereka tanpa merespons sedikitpun panggilan mereka.

Ya walaupun masih ada rada deg- degan nya karena ya bayangin aja lo jadi Dara mengabaikan panggilan mereka, kaka kelas yang lumayan most wanted di sekolah.

Namun, Dara terlanjur bodoamat dengan semua itu Dara males manjang- manjangin cerita.

Karena dia tau kalo mereka cuma mancing- mancing doang so gada hal serius yang mesti di khawatirin.

" Dara... Dara sayang" Panggilan mamah menyadarkan Dara dari lamunan flashbacknya tentang kejadian- kejadian yang dialaminya hari ini. Hari yang sungguh melelahkan bukan saja melelahkan raganya namun juga begitu melelahkan hati Dara.

" Engh, Iya mah..." Sahut Dara masih dari kamarnya.

" Sayang ayo sini makan malam, kamu pasti belum makan kan"

The first love at the first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang