prolog

86 13 21
                                    

Seorang gadis dengan jaket kedodoran nampak mengendap-ngendap di sebuah jalan yang terlihat sepi.

Ia berjalan mengikuti seorang pria yang berjalan didepannya. Tangan gadis itu mulai nakal, ia mengambil dompet yang ada dikantong celana belakang pria itu. Senyum gadis itu mengembang.

Ia segera berbalik dan meninggalkan pria tadi.

"wih... Uangnya banyak juga. Gak nyangka gue," ucapnya.

Gadis itu adalah Dara, lebih tepatnya Adara Fredella Taureaan.

Kalau kalian tanya kenapa gadis itu mencuri jawabannya bukan karena gak punya uang, tapi 'karena pengen aja'. Dia anak pengusaha pertambangan mana mungkin kekurangan.

Tapi ya, begitulah Dara, tak ada hari tanpa kejahilan.

"mang, bakso jumbo satu!" ucap Dara lalu duduk di bangku yang telah disediakan.

Ia mengambil rokok disaku jaketnya. Ia mengambil satu batang lalu mematiknya dan menghisapnya.

Mumpung warungnya sepi, ayoo paseee! Batin Dara memekik.

'pase' itu adalah julukan dia dan teman-temannya untuk rokok. Terkadang mereka berbicara didepan guru, agar tidak ketahuan ya itu caranya. Mengganti kata rokok jadi pase.

"ini, neng baksonya. Jangan kebanyakan ngerokok, neng. Nanti asma," ucap mang bakso.

Dara hanya mengangguk tak menyahut. Ia segera melahap baksonya hikmat. Setelah selesai ia kembali melanjutkan acara merokoknya.

"woy! Pase kaga ngajak-ngajak lu!"

Dara menolehkan kepalanya kearah sumber suara, Reiki. Dara memutar bola matanya malas. "ngapain lo disini?" tanya Dara.

Reiki mengedikan bahunya lalu ikut memesan bakso. "traktir ya, Dar." ucapnya, Dara mengangguk.

"oke." balas Dara lalu mengeluarkan dompet hasil curiannya.

"ini mang, sisanya ambil aja kalo enggak buat ni anak aja." ucap Dara lalu memberikan uang ratusan ribu.

Reiki tersenyum lalu mengacungkan jempolnya kearah Dara sambil mengunyah baksonya.

"terbaik emang," ucap Reiki.

"lo abis nyuri dimana?" tanya Reiki menatap dompet ditangan Dara.

Dara ikut menatap dompetnya. Ia nyengir kearah Reiki.

"dijalan tadi. Abis tuh orang kayanya banyak banget duitnya, tangan gue gatel pengen ngambil dikit," jawabnya.

Reiki terkekeh geli. Mereka sudah bersahabat dari smp, mereka juga satu komplek. Reiki memang nakal, tapi dia tidak pernah melukai perempuan. Itulah yang membuat Dara nyaman bersahabat dengan Reiki.

"gila, gila, gila!" Reiki menggelengkan kepalanya.

"yaudah gue duluan ya, ngatuk mau bobok." seru Dara lalu berlari dari warung bakso kerumahnya.

Sesampainya dirumah ia segera merebahkan tubuhnya. Ia mengambil dompet hasil curiannya tadi lalu mengeceknya.

"uangnya banyak. Bisa buat tiga hari nih," gumamnya.

Setelah lelah mengotak-atik dompet, ia melempar dompet itu ke meja belajarnya lalu bersiap untuk tidur.

---

Prolognya gimana? Ini cerita pertama maklum kalo jelek dan berantakan.

Oke, banyak vote dan komen lanjutnya cepet.

Byee


BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang