“Aku menyukaimu sejak lama, Todoroki-kun,”Setelah berhari-hari bergelut dengan perasaan, akhirnya gadis itu mengatakannya. Bukan berarti tak bisa menahan lebih lama lagi, ia hanya ingin merasakan perasaan lega dan Todoroki tahu batinnya. Hanya itu.
Gadis itu menyelipkan sehelai rambut ke telinga, “Sudah lama, sejak tahun pertamaku. Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan padamu sekarang. Tetapi melihatmu tidak sengaja berpegangan tangan dengan Yaoyorozu, benar-benar membuatku merasa sesak. Aku hanya berpikir, kalau mengatakan padamu langsung bisa membuatku merasa lega. TIDAK PERLU DIJAWAB. Aku hanya ingin mengatakannya saja,”
Todoroki diam. Layaknya ekspresi lainnya, sulit dibaca.
“Maka dari itu aku minta maaf. Memintamu tinggal sejenak demi keegoisanku saja. Aku harap kita bisa bicara kembali seperti biasa esok. Kalau kau merasa risih, kau bisa abaikan aku, hehehe…” tertawa seolah tidak ada apa-apa. Membangun pertahanan diri—jangan sampai membuat dia merasa risih dengan pernyataan ini.
“Terima kasih sudah mau mendengarkan. Kalau begitu, Jaa~ Todoroki.”
Todoroki tidak bereaksi apa-apa saat [Name] berlari keluar kelas. Semuanya terjadi begitu jelas. Sang bayu berhembus, seolah-olah menandakan tersampaikannya perasaan [Name] pada Todoroki.
Batinnya menyeruak. Tak apa kalau dia tidak menyukaiku, haha, tentu saja dia tidak menyukaiku.
[Name] sekelas dengan Todoroki. Memiliki quirk tiger dan berteman akrab dengan semua orang. Saat ini adalah tahun ketiganya. Berarti, sudah nyaris tiga tahun dia memendam perasaan pada Todoroki. Merasa dewana saban hari.
Kenapa [Name] bisa menyukainya… entahlah. Karena rupa? Tidak. Karena dia hebat? Tidak. Karena dia anak Endeavor? Tentu saja tidak. Bukankah menyukai seseorang itu tidak perlu alasan? Itulah yang [Name] pikirkan saat menyadari perasaan yang dimilikinya. Tapi memang diluar semua itu, Todoroki benar-benar sempurna tanpa celah. Selalu terlihat luar biasa dalam segala keadaan.
Apalagi bila disandingkan dengan Yaoyorou Momo, [Name] sama sekali bukan tandingan yang sama.
Meski secara fisik [Name] memang lumayan menarik, tapi itu tidak menjamin Todoroki akan menyukainya balik kan? Beberapa lelaki ada yang menyatakan perasaan pada [Name] dan ia menolaknya, karena sudah ada Todoroki di lubuk hatinya.
Dipikir-pikir lagi, apakah keputusan menyatakan perasaan termasuk tindakan bodoh? Bagaiman jika Todoroki merasa muak? Bagaimana jika malah membuat jarak seolah tidak mengenal satu sama lain?
Tapi kalau tidak dikatakan sekarang,
Tidak ada yang tahu apakah setelah lulus akan bertemu Todoroki lagi.
[.]
16 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ready to Take it to The Next Level ✔ [Todoroki x Reader]
Fanfic[C O M P L E T E D] 🎵 Loving in quiet, And where is patience again? I have to endure, In admiring you. ••• [Todoroki Shōto x Reader]. Boku no Hero Academia © Kohei Horikoshi. ↬ Written by: NAIRANONNA