Part 5

3.6K 383 61
                                    

Setelah kematian putra satu-satunya, Lucas menerima berita kalau penyihir menara kembali ke Menara hitam.

Sudah beberapa bulan sejak pertemuan terakhir.

Begitu dia mendengar berita itu, Lucas segera ke Menara hitam untuk menemui penyihir Menara.

Entah bagaimana, dia terlihat lebih dingin seperti ada lubang di perutnya.

Dia pasti terluka karena kematian putranya kan? Jika begitu, mungkin aku bisa menghiburnya.

"Kamu di sini, Lucas."

Penyihir Menara? Dia menatap Lucas dengan cara yang aneh seperti biasa.

"Kupikir sudah waktunya kamu datang, tapi kamu tidak datang sama sekali."

Lucas mengerutkan kening ketika dia melihat pria yang berdiri dihadapannya.

"Aku dengar putramu sudah meninggal?"

"Iya."

"Tapi apa yang salah?"

Tidak sesuai dengan harapannya, penyihir menara itu terlihat berbeda. Dia merasa aneh.

Mungkinkah seseorang yang telah hidup selama beberapa tahun merasa terpuruk karena kematian orang yang mereka cintai? Lucas pikir begitu, kesedihan, keputusasaan, dan rasa sakit yang dilihat Lucas begitu jelas.

Ketika mata hitamnya menatap Lucas, disana dipenuhi dengan kesedihan yang mendalam.

"Berapa kali?"

Lucas menyadari kenapa wajah penyihir menara itu begitu kosong.

"Berapa kali kamu menggunakan mantra sialan itu?"

Pasti ini bukan kebetulan bahwa sihir terlarang yang pernah Lucas dengar dari orang dihadapannya pada awal Lucas ke Menara, kini digunakan oleh laki-laki itu.

"Apa kamu gila hingga ingin mati?"

Dia bahkan tidak menyangkal kata-kata Lucas. orang yang hanya melihat dirinya sendiri? Lucas terlihat marah diwajahnya.

"Jika kamu tidak bisa melihat orang lain sekarat, lebih baik tidak usah bertemu dengan orang lain."

Lucas tidak dapat mengerti. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia membutuhkan orang lain dalam hidupnya.

"Jika kamu akan melakukan itu, mengapa kamu menikah? Mengapa kamu punya anak? Mengapa kamu menggunakan mantra itu yang bahkan kamu sendiri tidak mampu menggunakannya pada orang lain? huh. Jika ada penyihir Menara hitam sepertimu, pasti dia akan membuat istri dan anaknya tidak bisa mati."

Seperti sekarang, Lucas berpikir bahwa jika hanya ada dua orang di menara yang terisolasi ini, itu sudah cukup.

"Jadi, kamu pikir kamu adalah aku? Kupikir kamu tidak akan mengerti."

Lucas tidak pernah mengatakan dari mulutnya sendiri, tetapi Lukas telah menganggap penyihir Menara sebagai ayahnya selama ini, dan dia menganggap Lucas sebagai putranya juga.

"Lucas, kamu benar-benar..."

Saat laki-laki itu membuka bibirnya, Lucas terluka.

"Kamu anak yang malang."

"Apa?"

"Kamu mungkin merasa aku menyedihkan, tapi aku merasa kasihan padamu."

Goncangan dari menara membuat rambut beterbangan di udara. Bisikan rendah melebur diudara.

"Hingga saat ini, kamu tidak pernah merasa bahagia selama hidupmu. Bahkan jika kamu pikir, kamu sudah merasa bahagia."

Lucas tidak tahu mengapa, pada saat itu, Lucas menjadi bisu seolah-olah ada yang memukul kepalanya dengan keras.

"Tanpa ada orang yang berharga, tanpa ada kenangan yang berharga, tidak ada yang berharga. Ketika kamu menghilang, aku merasa kasihan karena tidak ada yang menganggap kamu berharga."

Penyihir Menara menolehkan kepalanya menatap Lucas dibelakang, rambut putihnya berkibar.

"Mungkin kamu pikir kamu memiliki segalanya di dunia ini, tapi faktanya kamu tidak memiliki apapun."

Mengapa?

"Di dunia yang begitu indah ini, kamu dilahirkan dengan tangan kosong, hidup dengan tangan kosong, dan akhirnya mati dengan tangan kosong. Betapa menyedihkannya kamu."

Tetapi kata-katanya benar-benar membuat Lucas marah.

Lucas mengertakkan gigi dan menatap penyihir menara dengan tatapan dingin sebelum pergi.

Sejak saat itu, dia tidak akan pernah menemukan penyihir menara hitam itu lagi. Tentu saja, setelah waktu tertentu, amarahnya bisa saja memudar. Pada saat hari itu tiba, aku berharap itu benar-benar terjadi.

Tetapi bagaimana dengan Lucas? tidak lama setelah hari itu, dia menemukan tempat dimana ia akan tinggal.

.

TBC

Sumpah sedih :( kayak.. orang yang dianggap ayahnya sendiri bilang gitu dong :( tapi emang disini karakter lucas tu ya begitu -_- dia belum bisa ngerasain emosi, soale dari kecil udah dikarantina coba-_-

Side Story 3 : Lucas Past [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang