27. Kematian atau kehancuran lainnya.

7.5K 1K 54
                                    

"Ada apa?" Shane menatap istrinya yang baru saja menerima telepon.

"Aku harus ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan sudah keluar." Vale meraih tas tangannya. Ia mengecup bibir Shane singkat. "Aku akan menunggumu di rumah. Sampai jumpa, Sayang."

"Hm. Hati-hati." Shane membiarkan Vale pergi.

Setelah Vale meninggalkan ruang kerjanya, Shane kembali duduk di kursi kebesarannya. Ia tersenyum keji. Mungkin setelah ini Valerie akan hancur karena mengetahui bahwa wanita itu tidak akan mungkin bisa hamil selamanya.

Valerie selalu membanggakan dirinya yang sempurna, dan sebentar lagi Valerie akan tertampar dengan kekurangan terbesar Valerie sebagai seorang wanita. Apapun yang akan Valerie lakukan ia tidak akan pernah bisa mengandung ataupun melahirkan.

Shane hanya menabur benih, tapi untuk memiliki seorang anak dengan Valerie hal itu tidak akan pernah terjadi bahkan di dalam mimpi sekalipun. Ia bukan hanya membenci Edzard, tapi juga Valerie. Andai ia tidak ingin menggunakan Valerie mungkin saat ini Valerie sudah tiada.

***

Valerie terduduk lemas di kursi rumah sakit. Dunianya terasa hancur. Ia seperti didorong ke jurang, terbenam di sana bersama dengan kegelapan.

Air matanya menetes. Ia tidak akan pernah bisa menjadi wanita yang sebenarnya. Ia tak akan bisa memberikan Shane keturunan.

Selama lima tahun, Valerie tidak pernah berpikir alasan kenapa ia belum kunjung hamil. Ia malah terlihat menikmati itu, karena ia pikir ia belum siap memiliki bayi. Namun, beberapa bulan terakhir ia mulai memikirkan tentang bayi.

Ia mulai berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dan melakukan beberapa pemeriksaan. Dan hari ini hasil pemeriksaan menyeluruh telah keluar. Ia dinyatakan tidak bisa mengandung karena rahimnya yang rusak. Ditambah ia memiliki masalah dengan kualitas sel telurnya yang rendah.

"Vale?" Seseorang memanggil Valerie. 

Valerie tidak mendengar panggilan itu hingga akhirnya orang yang memanggil itu berdiri di sebelahnya. "Vale, apa yang terjadi?"

Valerie menghapus air matanya. Ia menaikan pandangannya. "Aimee?"

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Aimee.

Valerie menghapus air matanya. Ia tidak mungkin memberitahu Aimee tentang kondisinya. Ia tak akan membiarkan siapapun mengejeknya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit sedih karena salah satu temanku mengalami kecelakaan." Vale memberikan alasan yang menurut Aimee sangat konyol.

Aimee sudah memperhatikan Vale sejak Vale tiba di rumah sakit. Aimee tidak datang ke rumah sakit untuk sengaja mengikuti Vale, ia ke sana untuk memasang alat kontrasepsi.

"Ah, begitu. Aku turut sedih mendengarnya." Aimee seolah bersimpati. Sejujurnya Aimee sangat tidak suka bicara basa-basi dengan orang asing seperti Valerie, tapi ia memiliki sebuah rencana yang mengharuskannya untuk mendekati Valerie.

Untuk membunuh Edzard ia harus bisa menjangkau pria itu, tapi bagi orang sepertinya akan sangat sulit bertemu dengan Edzard. Lain ceritanya jika ia dekat dengan Valerie, kemungkinan untuk bertemu dengan Edzard akan terbuka lebar.

"Terima kasih, Aimee." Vale melemparkan senyuman manis. "Omong-omong apa yang kau lakukan di sini? Kau mengandung?"

Aimee tertawa kecil. "Aku belum siap memiliki anak, Vale."

"Ah, aku tahu. Memasang pengaman, bukan?" tebak Vale.

Aimee menganggukan kepalanya. "Tepat sekali."

His PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang