2. I'm Sorry

336 21 11
                                    

Naykilla mengerang dan mengedarkan pandangannya pada kamar yang bernuansa abu abu, ia tidak tahu ini kamar siapa.

Ia mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya kemarin, Seingatnya ia menabrak Ale dan ia takut pada Ale dan semuanya gelap.

"Ini kamar siapa sih?" Batinnya sambil memegangi kepala nya yang agak pusing.

Ia mencoba perlahan duduk dan menyenderkan kepalanya, ia mencari ponsel dan tasnya dan hasilnya pun nihil tidak ada barang nya sama sekali. Ia takut sangat takut.

Tiba tiba suara pintu terbuka dan menampakkan Ale yang membawa nampan yang berisi semangkuk bubur dan segelas air putih.

"Dia yang nolongin gue?"

Ia langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya yang bergetar, bibirnya memucat dan keringat sudah membasahi  dahinya.

"Makan, biar cepet sehat." Ucap cowok itu dengan datar.

Gadis itu masih tetap sama menutupi wajahnya dengan kedua tangan, Ale yang melihatnya menghela napas pelan.

"Heh, jangan takut gue gak bakal marah lagi kok."

Tak kunjung ada pergerakan dari Naykilla untuk mengambil mangkuk buburnya, ia dengan terpaksa mengambil mangkuk bubur itu dan membawanya dihadapan Naykilla.

"Makan! pura pura jadi anak sok kuat nggak mudah, Lo butuh tenaga." Ucapnya sambil menyingkirkan tangan gadis itu yang masih setia menutupi wajahnya sendiri.

"Hah? Dia ngomong apa barusan? Kok aneh sih"

Naykilla membuka matanya perlahan dan mata mereka saling bertemu, Ale merasakan kesedihan terpancar dari mata coklat milik gadis itu, ia segera mengalihkan pandangannya pada bubur dan menyuapi Naykilla.

Naykilla yang tak siap dengan suapan Ale ia langsung tersedak, bagaimana tidak? Ale menyuapinya dengan bubur satu sendok penuh, dan semua cekungan sendok masuk kedalam mulutnya semua.

Ale segera memberinya air putih, dan mengusap punggung Naykilla.
"Hati hati dong," ucap cowok itu tanpa merasa bersalah.

"Lah kan gara gara lo gue jadi keselek,"

"Sini buburnya, gue bisa makan sendiri," Naykilla  langsung mengambil semangkuk bubur yang berada di pangkuan Ale.

"Lo- bisa keluar? Gu-e masih takut aja sama lo." Cicit Naykilla pelan tapi masih bisa didengar oleh Ale.

"I'm sorry Nay." Ucap Ale lirih sambil menunduk kan kepalanya.

"Bi-sa keluar dulu? Please." Naykilla tak tau harus berbuat apa, ia agak kaget dengan penuturan maaf dari Ale. Ia sebenarnya memaafkan tapi ia masih takut, mungkin efek trauma nya belum hilang.

"Oke, tapi gue balik makanan nya harus abis."

Ale segera beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Naykilla sendiri.

∆∆∆

"Gimana kondisinya den?" Tanya bibi Irna pembantu Ale yang mengasuhnya sejak kecil seperti anak sendiri.

Badboy VS BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang