4. Serumah?

210 16 14
                                    

"I don't know what happen in my mind."

-Naykilla Z.C

∆∆∆

"Gila lo, gamau gue serumah sama lo. Dikira gue cewe apaan lagi" Ucap Nay sambil menoyor kepala Ale.

Cowok ber hoodie hitam tadi adalah  Ale.
Ya Ale. Cowok itu menawarkan Nay untuk menginap sementara dirumahnya, baginya tak masalah jika mengajak Nay tinggal sementara dirumahnya, toh juga ada Bi Irna.

"Heh, pikiran lo aja yang kemana mana, gue cuman mau nolongin lo doang. Lo mau tidur mana heh?" Sahut Ale dengan muka tengil khasnya.

"Tengil banget tuh muka, beda banget  sama disekolah." Nay bersidekap. "Lo tau ga? Wajah lo tuh nyeremin tau disekolah."

Ale mengusap wajahnya frustasi, bisa bisanya cewek didepannya ini mungkin tak pernah mengaca.

"Yeeee, ngaca. liat tuh lo sendiri. Disekolah aja terkenal cewe jagoan neon, aslinya? Kaya bihun. lembek." Ucap Ale sambil bergaya tengil lagi.

"Stop ah le, capek gue dengerin omongan lo. Berisik juga ya lo ternyata." Ucap Nay sambil tidur pada bantalan kedua tangannya. Ale pun juga sama tidur dengan bantalan kedua tangannya disebelah cewek itu.


Sekarang ini mereka sedang berada di rooftop kantor papa Ale. Cowok itu sengaja membawa Nay kesini agar cewek itu bisa menenangkan pikirannya.

"Nay, Gue boleh tanya? Lo kenapa pergi dari rumah?" Tanya cowok itu berhati hati.

"Mamah gue yang ngusir, ya ada problem lah udah biasa." Jawab Nay santai sambil menatap langit yang mulai menggelap.

Ale hanya terdiam memikirkan jawaban Nay. Ia bingung harus berkata apa. Ia takut salah bicara dan membuat Nay tambah kacau.

"Lo nggak mau cerita gitu ke gue? Apa problem nya?" Tanya Ale penasaran.

Ia merutuki perkataannya sendiri, mengapa ia jadi begitu peduli dengan cewek ini. Entah mengapa hatinya selalu beda dengan logikanya.

"Maaf le, gue gabisa cerita. Lo baru kenal sama gue. Jadi ya-"

"It's okey gue paham maksud lo." Potong Ale dengan senyum menawan nya.

Nay seketika terkesiap, selama bertemu Ale disekolah ia tak pernah melihat Ale tersenyum seperti ini. Ia hanya melihat wajah sangar Ale disekolah.

"Nay?" Ucap Ale sambil mengibaskan tangannya didepan mata cewek itu.

"Ehh-" ucap Naykilla salah tingkah.

"Apa? Lo suka sama gue ya?" Tanya Ale to the point.

"Ngaco banget sih." Nay memukul pundak Ale kesal.

Keduanya lalu terdiam sibuk dengan pikiran masing masing, di bawah awan yang sudah menggelap, menandakan bahwa sudah malam.

"Nay? Lo pernah ngerasain nggak?" Tanya Ale tiba tiba.

"GAK!" Jawab Naykilla kesal.

"Ngerasain kalo lo punya rumah tapi bukan rumah yang nyaman buat lo?" Ucap Ale menunduk.

Naykilla yang mendengarnya langsung menoleh pada Ale, "gue lagi ngerasain ini le." Ucap Nay mengelus punggung Ale ragu.

"Kadang kita sebagai anak juga butuh dukungan sama kasih sayang orangtua, bukan semuanya tentang uang." Tambah Nay lagi

Ale langsung menoleh pada cewek disampingnya, "kita sama Nay! Kita sama."

"Lo tau kan gue selalu dikata kata in sama anak anak disekolah?" Tanya Nay sambil menghela napas pelan.

"Karena Mamah gue itu single parent dan Mamah gue kerja di Dunia malam." Ucap Nay menitikkan air matanya.

Jujur Ale sangat kaget mendengar pengakuan cewek ini, Ia hanya terdiam mendengar kan cewek itu bercerita sampai ia merasa dirinya tenang.

"Gue udah ngelarang dia le, tapi gabisa. Gue frustasi banget. Gue kayak sekarang ini sebenernya buat minta perhatian Mamah gue aja." Ucap nya sambil menangis lagi.

Ale yang melihat Nay menangis ia menjadi bingung sendiri, dengan ragu perlahan ia mengusap air mata Nay.

"Lo nggak boleh nangis, gue tau lo kuat. Kita harus kuat Nay! Kita diposisi yang sama." Ucap Ale meyakinkan Nay.

"Maksudnya?" Tanya Nay.

"Iya kita sama, gue juga gitu. Nyokap bokap cerai, dan gue dirumah cuma hidup sama Bi Ina. Mereka telpon gue cuman buat marahin gue karena selalu buat ulah."
Ucap Ale santai.

"Lo nggak sedih?" Tanya Nay.

"Nggak kan udah ada temennya, yaitu lo."  Ucap Ale sambil tertawa.

"Temenan yuk Nay?" Ajak Ale sambil menyodorkan tangannya pada Nay.

"Ehm." Ucap Nay tampak menimang nimang ajakan Ale.

"Ah kelamaan." Ale mengambil satu tangan Nay dan menjabat kan tangannya pada Nay.

"Deal." Ucap Ale dengan PD nya.

"Ih Ale emang gue udah setuju?" Tanya Nay setengah merengek.

"Udah lah." Jawab Ale santai.

"Lo orangnya ternyata humoris juga ya le?" Tanya Nay sambil tersenyum memandang cowok itu.

"Iya lah beda sama lo, jahat." Ketus Ale

"Idihhh ngaco banget." Ucapnya sambil menoyor kepala cowok itu.

"Dasar cowok iblis tapi humoris." Ucap Nay dengan seringaiannya.

"Yee, dasar cewek jutek aslinya lembek." Ucap Ale tak mau kalah.

Lalu mereka berdua pun tertawa sambil melihat bintang bintang yang indah. Sama sama menenangkan pikiran dari masalah Keluarga yang mereka alami. Melupakan semuanya dengan canda dan tawa mereka.
Entah mungkin hari esok mereka akan menemukan masalah lagi.

______

Maaf banget ya kalo masih berantakan hehe..

Buat kalian yang lagi daftar sekolah semangat yaaaa hehehe

Jangan lupa vote&komen ya hehhehe

Ig : @azhrdinda_





Badboy VS BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang