(2) Helium

749 45 4
                                    

Nama: HeliumLambang: HeWujud: GasNomor atom: 2Massa atom: 4Konfigurasi elektron: 1s2Golongan: VIII A (Gas Mulia)Periode: 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Helium
Lambang: He
Wujud: Gas
Nomor atom: 2
Massa atom: 4
Konfigurasi elektron: 1s2
Golongan: VIII A (Gas Mulia)
Periode: 1

Helium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang He dan nomor atom 2. Helium tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, berupa gas monatomik, dan merupakan unsur pertama pada golongan gas mulia dalam tabel periodik.

Pada 26 Maret 1895, kimiawan Skotlandia Sir William Ramsay
berhasil mengisolasi helium yang ada di Bumi dengan memperlakukan mineral kleveit
dengan berbagai jenis asam
mineral. Ramsay berusaha mencari unsur argon, tetapi setelah memisahkan
nitrogen dan oksigen dari gas yang terlepaskan, ia menemukan garis kuning cerah yang sama dengan garis D3 yang terpantau dari Matahari. Sampel gas ini kemudian teridentifikasikan sebagai helium oleh Lockyer dan fisikawan Britania William Crookes.

Helium cukup langka di Bumi. terdapat sangat sedikit di atmosfer bumi karena sangat ringan yang akhirnya lolos ke luar angkasa.

Para ilmuwan percaya bahwa sebagian besar helium yang berada di alam semesta diciptakan pada pembentukan alam semesta. Namun, helium baru dibuat di pusat bintang dan juga sebagai bagian dari peluruhan radioaktif di Bumi. Helium dari peluruhan radioaktif dapat ditemukan di bawah tanah terperangkap dalam penampungan gas alam.

Menurut National Research Council, pasokan helium kita sudah terkuras. Sebagian besar persediaan helium dunia berasal dari bawah Dataran Besar Amerika, tempat helium terperangkap dalam gas alam. Pihak Amerika Serikat memulai penimbunan helium sejak 1960-an, tetapi pada 1996 diputuskan untuk mengakhiri investasinya dan menjual semua cadangannya pada 2015.

Helium (Thinkstockphoto)
Helium mengalami kekurangan parah yang berakibat mendorong harganya helium melambung naik di pasar.

Negara produsen lain-Rusia, Algeria, dan Qatar-akan mengontrol apa yang masih tersisa di pasar dunia: yang jika ditotalkan mungkin akan bertahan selama 40 tahun.

Saat ini harga satu balon helium berkisar Rp10.000. Para ilmuwan, termasuk ahli fisika pemenang hadiah Nobel Robert Richardson, beranggapan bahwa kenaikan harga helium akan membantu melestarikan unsur tersebut. Richardson tahu bahwa membebankan biaya besar (sekitar Rp1.000.000) untuk sebuah balon kecil sama saja dengan "merusak kesenangan pesta".

Namun di lain pihak, upaya tersebut akan mendorong para pengguna helium skala besar, seperti NASA, untuk mendaur ulang-yang pada akhirnya akan berimbas pada pelestariannya.

---------------

Fakta Menarik tentang Helium

ELEMEN KIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang