(3) Lithium

435 30 2
                                    

Nama: LithiumLambang: LiWujud: PadatNomor atom: 3Nomor massa: 7Golongan: IA (logam alkali)Periode: 2Konfigurasi elektron: 1s2 2s1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Lithium
Lambang: Li
Wujud: Padat
Nomor atom: 3
Nomor massa: 7
Golongan: IA (logam alkali)
Periode: 2
Konfigurasi elektron: 1s2 2s1

   Lithium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani: λίθος lithos, yang berarti "batu". Ini adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan.

   Ketika diletakkan pada nyala api, senyawa lithium memberi nyala berwarna merah krimson, tapi saat terbakar dengan kuat, nyala api menjadi perak cemerlang. Lithium akan menyala dan terbakar dalam oksigen saat terkena air atau uap air. Lithium mudah terbakar, dan berpotensi meledak saat terkena udara dan terutama air, meski potensinya kurang daripada logam alkali lainnya. Reaksi lithium-air pada suhu normal sangat cepat namun tidak hebat karena hidrogen yang dihasilkan tidak menyalakan dirinya sendirinya. Seperti halnya semua logam alkali, kebakaran lithium sulit untuk dipadamkan, membutuhkan pemadam api bubuk kering jenis (Kelas D). Lithium adalah salah satu dari sedikit logam yang bereaksi dengan nitrogen pada kondisi normal.

   Pada akhir abad ke-20, lithium menjadi komponen penting pada elektrolit dan elektrode litium, karena potensial elektrodenya yang tinggi. Ia memiliki rasio muatan terhadap berat dan daya terhadap berat yang tinggi, karena massa atomnya yang rendah. Baterai ion lithium dapat menghasilkan daya sekitar 3 volt per sel, dibandingkan dengan 2,1 volt yang dihasilkan oleh baterai asam timbal atau 1,5 volt dari baterai seng-karbon . Baterai ion lithium, yang dapat diisi ulang dan memiliki densitas energi yang tinggi, jangan dikacaukan dengan baterai litium, yang merupakan baterai sekali pakai (sel primer) dengan lithium atau senyawanya sebagai anode. Baterai isi ulang lainnya yang menggunakan lithium antara lain baterai polimer ion lithium, baterai lithium besi fosfat, dan baterai kawat nano.

Sejarah Penemuaan Lithium

   Tanda-tanda keberadaan litium sudah ada pada tahun 1800-an. Seorang ilmuwan asal Brasil bernama De Andrada
menemukan sebuah mineral saat dalam perjalanan ke Skandinavia yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Ia menamakan logam tersebut dengan nama “Petalite“.

   Pada awalnya beberapa ilmuwan saat itu tidak percaya bahwa petalite adalah logam baru. Namun demikian, pada tahun 1817, mineral yang sama ditemyukan oleh Arfwedson di pulau Uto. Arwedson kemudian meneliti lebih lanjut tentang petalite. Hasilnya, 10% dari logam petalite ternyata adalah mineral baru yang kemudian dinamakan litium yang berasal dari bahasa yunani “lithios” yang berarti batu.

ELEMEN KIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang