1.perpisahan yang takkan berjumpa

109 6 0
                                    

Aku sudah lama menantikan ajang ini. Dimana yang musuhan sekarang temenan😆, yang berpisah bersemi kembali😍, yang sedih bisa menjadi senang😂, yang senang, ya bisa gila karena saking senangnya.
Tapi, semuanya akan berubah apabila lagu-lagu perpisahan sudah dinyanyikan, kata-kata selamat tinggal sudah terdengar, kata-kata perpisahan sudah mulai terucap di lisan ini, rasanya, aku sangat sedih😭😭. Mungkin kapan kita bisa bersama lagi. memanggil teman bukan dengan namanya, memanggil pacar dengan nama yang sangat indah 😍, memanggil musuh dengan nama yang sehinanya🤬. Itulah yang saat ini dialami oleh siswa-siswi SMPN 121 Jakarta. SMP favorit dengan sejuta murid nakal dikelasnya. Ada yang nakal karena pergaulan, lingkungan, kurang kasih sayang orang tua,DLL.
Pantai Kuta Bali,13, Juni 2005
Teruntuk guru-guruku semuanya. Terimakasih. Karena kalian telah membimbingku, membinaku, sehingga aku dapat sepandai ini. Maafkanlah kami apabila kami banyak menyusahkan mu. Do'akanlah kami semua semoga menjadi siswa-siswi yang berguna bagi agama nusa dan bangsa. Sekali lagi terima kasih yang tak akan pernah terbalas atas pengorbananmu
TTD

Siswa-siswi kelas IX
Itulah surat terima kasih kami atas perjuangan bapak ibu guru selama ini. "Acara terakhir dari acara perpisahan ini adalah menyanyikan lagu perpisahan yang akan dinyanyikan oleh paduan suara diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMPN 121 Jakarta" kata pak Chandra dan Bu Dewi yang bertugas sebagai MC pada acara perpisahan. Tim paduan suara yang selalu mendapat penghargaan baik dari tingkat sekolah hingga tahun lalu mendapat penghargaan dari dunia Internasional maju menaiki panggung. Dan lagu terakhir yang didengar yaitu lagu perpisahan dikumandangkan mengundang rasa sedih,haru,dan gembira seluruh siswa-siswi kelas 9. Setelah acara perpisahan selesai seluruh siswa-siswi dipersilahkan istirahat sebelum berangkat ke Jakarta kembali besok pagi. "Kameranya📷 udah bawa kan Bran" kata Dimas memastikan. "Bawa lah, gw gak pernah lupa masalah beginian"kataku,"cepetan ambil buat dokumentasi foto album🖼️" kata Adam. Dan kemudian aku mengambil kamera yang ditaruh di atas meja. "Yah, gw lupa sesuatu" kataku, "apaan, lu jangan bikin gw panik dah😥" kata Dimas dengan nada panik, "film🎞️ buat kameranya ketinggalan di villa🏢, lupa gw coba aja ada kamera yang gak pake film😓" kataku lagi, "mana ada kamera gak pake film🎞️, emangnya kamera bisa nyimpen gambar sendiri" kata Dimas, "nih yang lu cari kan" kata Kevin yang dari tadi tidak ada sambil membawa lembaran film untuk kamera, "darimana aja lu baru keliatan🤔"kata Dimas keheranan, "habis berak gw dari villa, tadi perut gw sakit😫 sekalian ngecek kamar siapa tau ada orang,eh malah nemu ginian pasti ketinggalan" kata Kevin. "Thanks banget Kevin" kata Chelsea yang rupanya dari tadi menguping pembicaraan kita. "Yaudah lah tunggu apa lagi, ayo" kataku. Sambil membentuk formasi barisan kita semua melakukan foto bersama. "Gimana kalau kita bikin video" kataku, "boleh tuh, buat kenang-kenangan"kata Chika. "Ntar kirim ya lewat bluetooth" kata Chelsea. Dan pembuatan video perpisahan itu telah selesai dan semuanya berjalan-jalan sambil menunggu waktu petang.

"Bran, foto disini aja lah😍" kata Chika yang sedang berdiri menghadap ke arah pantai🏖️,
"Gak ah, rame banget, lagian juga terlalu mainstream😎"kataku.
Disaat itu hanya ada aku, Chika, dan Dimas yang sebenarnya kita suruh untuk memotret gambar kita👫.
"Yaudah" kata Chika ngambek😩.
"Eh tunggu, mending kalian foto disini aja" kata Dimas sambil menunjuk pohon kelapa dari kejauhan. "Ngapain foto di pohon kelapa, udah kayak apa tau" kata Chika,
"Ihh, ini malah justru ini bagus lagian juga menghadap ke pantai juga kan" kataku.
"Iya juga sih🤔, yaudah lah foto yang bener ya Dim" kata Chika kemudian
"Siap nona, laksanakan 👌"kata Dimas dengan isyarat tangan 👌.

Setelah kita berdua foto, nampaknya terdengar suara kegaduhan yang terdengar tidak jauh dari tempat kami berdiri.

"Dim, pada ngapain bocah pada kesono" kataku,
"Gak tau dah, cepet banget udah nyampe sana" kata Chika.
"Ih, nyambung - nyambung udah kayak tiang listrik" kataku meledek😂.
"Berarti kurus lah" balas Chika imut 😊.
"Yaudah lah, kayaknya ada yang aneh, gw liat dulu dah" kata Dimas penasaran. Dimas kemudian menuju ke sumber kegaduhan tersebut. Benar saja terjadi kegaduhan karena terjadi kerusuhan antar penduduk lokal dengan pihak pengelola wisata. Warga lokal berusaha menghancurkan villa tempat kami menginap.
Ketika Dimas ke sana, suasana sudah sangat rusuh sekali, lemparan batu dimana mana, serpihan kaca, busur panah, dan beberapa senjata tajam yang berceceran di jalanan.
Dimas yang datang kemudian langsung mendekati kerusuhan tersebut. Sambil berusaha mendamaikan kedua pihak, Dimas rupanya terkena serangan berupa busur panah yang melesat cepat ke leher Dimas.
Aku dan Chika yang baru saja hadir langsung melihat Dimas yang terbujur kaku di sana. Tak mau menjadi korban selanjutnya kita berlari ke pantai untuk memberi tahukan kepada pak Syamsuddin.

"Pak, pak, si Dimas meninggal pak" kataku Panik😫.
"Jangan main-main kamu, tadi Dimas main sama kamu kan?" Kata pak Syamsuddin tidak percaya.
Obrolan kita menarik perhatian banyak siswa, dan mereka mulai menuju ke sini.
"Mendingan kita liat aja pak ke sana" kata Chelsea yang merupakan murid kesayangan pak Syamsuddin. "Yaudah , daripada kita penasaran" kata pak Syamsuddin mesum.
Kami semua langsung menuju tempat tersebut, dan terkejutnya kami semua ketika Dimas sudah tewas di pinggirkan di pinggir jalan. "Gi.. gimana ini, gimana ceritanya" kata pak Syamsuddin dengan nada panik,
"Gak tau pak, kejadiannya begitu cepat" balas Chika. Kejadian yang begitu cepat dan hanya aku dan Chika yang terlibat membuat sedih sekaligus perasaan bersalah yang mendalam.
"Pak, saya benar-benar minta maaf karena lalai terhadap siswa bapak" kata salah satu petugas villa yang menghampiri kami semua,
"Tidak apa-apa, ini semua bukan salah bapak" kata pak Syamsuddin berusaha tegar,
"Ambulance sebentar lagi akan tiba, dan semua biaya pengiriman hingga pemakaman ditanggung kami dan juga kami akan memberikan santunan kepada pihak keluarga korban".
"Lalu, kita akan menginap dimana pak" kata Chelsea. Mengingat kondisi villa yang sudah hancur diamuk warga akibat kerusuhan tersebut.
"Mohon maaf sekali lagi, kalian akan saya pindahkan ke villa Kenanga Raya yang agak jauh dari sini" kata petugas villa tersebut.

for herTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang