Perasaan Aneh

36 2 1
                                    

*POV KIA

"Mah aku pulaang" aku melempar tas ke sembarang tempat dan menjatuhkan tubuhku diatas sofa.

Apa mamah belum pulang ya? Mataku menyusuri sekeliling ruang tamu."Bi mamah belum pulang?" Aku bertanya kepada bi Jum saat melihatnya berjalan hendak ke dapur.

"Tadi siang sih ada dirumah non, tapi gak lama langsung pergi lagi"

Pergi lagi? Mamah dan papah adalah orang yang paling sibuk dirumah ini, tapi aku bersyukur karena aku gak pernah ngerasa kurang kasih sayang dari mereka.

Sejak kecil aku sering ditinggal dirumah bersam bi Jum.
Bi Jum ini udah aku anggap seperti ibu ku sendiri.
Dia yang merawatku sejak aku masih kecil sampai saat ini.

Aku sangat sayang bi Jum, mungkin dia juga begitu.

Hari ini aku merasa sangat lelah, hati dan pikiran ku serasa dikuras habis tenaganya.
Bertemu dengan nya lagi setelah sekian lama aku berusaha melupakan nya.

Aku berdiri dari sofa dan menyaut tas sekolah yang berada tak jauh dariku.
Aku berjalan menaiki anak tangga menuju kamar yang sudah menjadi milikku sejak aku masih kecil.

Ku bantingkan tubuh ku diatas kasur, mataku tertuju pada langit-langit kamar.
Tanpa aku minta, otak ku kembali memutar memori kejadian siang hari tadi.

Kenapa dari sekian lama dia baru kembali lagi? Kalimat itu yang pertama muncul dipikiran ku.

Pandangan ku mulai kabur, air mata mulai memenuhi pelupuk mata.

Ku kira dia tak akan kembali, namun Tuhan berkehendak lain.
Kami dipertemukan lagi hari ini.
Dinding yang ku bangun dengan kokoh selama ini akhirnya runtuh,
Aku menangis sejadi-jadinya, air mataku tak bisa ku bendung lagi.

Aku mengubah posisiku menjadi duduk.
Pikiranku berputar, banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak ku.
Mataku spontan menatap foto yang dipajang di meja rias.
Foto berukuran 2R yang dibalut dengan bingkai buatanku sendiri.

Di dalamnya ada dua anak SMP yang terlihat bahagia, menggunakan seragam SMP nya dan berjalan beriringan dengan senyum yang lebar tertera diwajah mereka.

*AUTHOR POV

Kia tertidur setelah menghabiskan seluruh tenaganya untuk menangis.
Bahkan dia masih terisak dalam tidurnya.

Lingkaran angka di dinding itu sudah menunjukan pukul 9 malam.
Sudah hampir 4 jam kia tertidur.

Matanya terbuka perlahan saat mendengar nada dering ponsel nya berbunyi, kepalanya terasa agak pening. Kia meraba-raba sekitaran kasur nya untuk menemukan benda yang berbunyi itu.

Tertera nama citcit dilayar ponsel.
"Ha.." ucapan kia terputus.
"Kiaa!!" kia langsung memberi jarak antara ponsel dan telinganya, ia mengusap telinganya yang sama-sama terkejut dengan nya.

"Lu gabisa apa kalau ngomong pelan-pelan?" kia mengeluh dengan suara yang sedikit serak dan terdengar lemah.

"Lu kenapa?" citra bertanya karena merasa ada yang aneh dengan suara sahabatnya itu "Lu sakit?" imbuh nya.

"Gue gapapa, cuma baru bangun tidur" jawab kia berbohong.
Kia hanya tak ingin sahabatnya merasa khawatir. "Btw ada apa nelpon?"

"Ya lagian lu gue chat dari sore gak respon-respon" Citra mengeluh "Ibu bikin kue kelebihan, terus nyuruh gue anterin ke lu"

"Sekarang mana kue nya?" kia sedikit antusias jika mendengar kata kue,apalagi itu buatan ibu citra.

"He pe a, gue takut diculik om kalau jam segini masih kelayapan"
Kia terkekeh mendengar ucapan citra. "Lagian gak ada om om yang mau nyulik body krempeng kaya lu cit" ucap kia tak lepas dari tawa nya. Citra mendengus kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azkia ClarissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang