Kalian jahad.
Ok gt aja. Brcandanya..
***
Jungkook mulai risih karena Leena dengan PD nya merangkul tangannya saat menemani dia melihat lihat bighit. Ditambah Leena seperti mengajak jungkook jalan jalan ke pasar malam, banyak bacotnya. "Jungkook, liat itu deh."
"Oppa! Ini tempat buat Idol latihan dance ya? Ya? Ya?" Tiap nemu hal yang baru, bilang begini, begitu, jungkuk, oppa,liat ini, liat itu. Tapi jungkook hanya cuek dan mengangguk jika Leena menatap nya.
Di dorm haerin masih belum selesai dengan pekerjaan nya. Lagi pula ini masih jam delapan lewat sepuluh menit jadi haerin tidak perlu buru buru. Dia juga masih mengepel bekas air yang keluar gara gara perempuan yang tadi. Memang tidak punya akhlak.
Kebetulan, Jungkook berada di dorm juga sekarang. Tidak jauh dengan keberadaan haerin. Jungkook langsung melihat haerin ada didepan sana yang terlihat sedang mengepel lantai.
Mata jungkook menyipit, dan dahinya mengkerut. Sedangkan Leena masih mengoceh ini itu. Jungkook masih tau diri dan tidak mau mengotori lantai yang sudah haerin pel dan lagi pula lantainya basah. Akhirnya langkah jungkook melambat. "Kook, buruan yuk, kamu kok lambat sih." Ucap Leena yang kini mendahului jungkook dan semakin dekat dengan haerin.
"Jangan cepet cepet nanti lu ja--"
*GEDEBUSHH!!Belum selesai jungkook dengan kalimat nya, Leena sudah jatuh dilantai yang licin itu. Haerin yang membelakangi leena yang jatuh, terkejut. Dia kira Bang PD yang jatuh tapi salah. Dia langsung berbalik ke belakang. "Loh?? Mba nya?!"
Leena masih kesakitan dan mengucapkan kata ADUH! beberapa kali sambil memegangi kakinya. Sedangkan jungkook, entah kenapa dia cekikikan agak jauh di belakang leena. "Kamu gapapa?" Tanya haerin serius. Leena refleks melihat keatas.
"Oh!! LO LAGI?!! DASAR CEWE BAWA SIAL!!"
Haerin bergegas mundur dia langkah dari Leena karena takut kesamber kuku. "Y..yaudah sini biar saya bantu" Kata haerin sambil mengulurkan tangannya lagi.
"Yeee.. Ga usah ya!! Tangan lu bau! Jungkook! Tolong aku napa sih." Sekarang dia memutar kepalanya kebelakang dan mengibaskan tangannya supaya jungkook menghampiri nya.
Loh! Haerin tidak tau kalau ada Jungkook yang berdiri didepan sana.
Jungkook langsung berhenti cekikikan dan langsung menghampiri Leena. Semakin jungkook mendekat, haerin siap dengan gagang pel untuk berjaga jaga dan menatap jungkook sinis.
"Lu jangan manja deh, lu bisa berdiri sendiri!" Jungkook sekarang memasukkan tangannya ke kantong celana. "Ga ada yang bantu, kook. Kaki aku sakit.." Leena nampak lebay.
"Tadi udah mau dibantuin ama dia, lu nolak. Gimana sih" Kata jungkook sambil menunjuk haerin dengan dagunya. Haerin masih melihat Leena yang dalam keadaan duduk dan menatapnya balik dengan sinis.
"Ga ah, males ditolongin dia." Kata Leena lagi sambil memutar bola matanya dan memegangi kakinya itu. Jungkook tidak merespon perkataan Leena.
Haerin juga kelihatan malas menatap perempuan itu dan memilih nyinyir. "Gi ih milis ditilingin diyi." Nyinyir nya pelan. Jungkook bisa mendengar apa yang dinyinyirkan Haerin tapi jungkook hanya menahan tawa.
"HEH! GW DENGER YA!!" Leena langsung berdiri dan memelototi haerin. Hendaknya, akan menampar mulut perempuan dengan rambut bergelombang itu. Tapi nihil. Jungkook langsung mencegah tangan perempuan songong itu memukul haerin. Padahal haerin baru mendingan dari sakit.
Leena langsung terdiam menatap jungkook. Sedangkan haerin melindungi dirinya dengan tangan. "Jangan macem-macem sama dia, Na!" Bentak jungkook dengan wajah tanpa ekspresi.
"T... Tapi dia yang bikin aku jatuh!"
"Bukan dia yang salah! Siapa suruh tadi lu cepet cepet! Makanya gua hati hati." Peringat jungkook lalu melepaskan pegangannya dari tangan Leena. Haerin hanya menyimak sambil menatap jungkook yang membelanya. Kalau dia bicara juga, nanti bakal jadi masalah besar gara gara bibirnya yang ceplas-ceplos.
Leena mendadak kaku dan memutar bola matanya malas lalu bergegas pergi dari situ karena tidak dapat menjawab apapun lagi. "Woy! Katanya sakit! Ckck!" Teriak jungkook sambil menarik satu sudut bibirnya keatas.
Semuanya langsung hening karena Jungkook dan Haerin tidak saling bicara.hanya saja saling melirik satu sama lain. Ya, haerin masih berjaga jaga dengan gagang pel nya itu. Siapa tau jungkook macam-macam nanti.
Haerin sepertinya lebih memilih pergi dari sini dan mengganti air bekas pel tadi. Perempuan dengan rambut bergelombang itu langsung berbalik badan membelakangi jungkook dengan kaku.
"Ehemm." Haerin terkejut karena jungkook tiba-tiba berdeham dibelakangnya. Tanpa ragu, haerin langsung berbalik badan lagi dan menunjukkan gagang pel nya itu.
"APA LO!! SINI GUA TONJOK PAKE INI!!" Ancam haerin sambil menunjukkan alat pel nya itu. Jungkook terkekeh melihat perempuan itu. Tapi niatnya jungkook, bukan ingin menciumnya lagi, malah akan meminta maaf.
"Saya cuma mau minta maaf tentang kejadian dia hari yang lalu. Saya ga mungkin mencoba itu lagi disini sama kamu." Kata jungkook yang bahasanya berubah jadi formal. Haerin hanya mengkerut kan dahi dan bertanya lagi. "Kenapa emang? Insaf lu ha?" Tanya haerin sambil menarik satu ujung bibirnya keatas.
"Kamu sakit pasti gara gara saya, ya? Ya udah saya minta maaf untuk yang kedua kalinya." Minta jungkook yang kini mendekati haerin dan mengulurkan tangannya. Haerin refleks menjauh. "Etetetet!! Jauhin gua! Nanti gua ambil tangan lu terus lu tarik, ih ga, ga!" Peringat haerin lalu pergi meninggalkan jungkook.
Jungkook langsung menarik tangannya kembali. "It's okay! Nanti liat aja."
***
Siang ini, boygroup BTS itu kembali dipanggil Bang Pd keruangannya. Manajer BigHit itu bilang kalau akan ada jadwal konser lagi. Semuanya harus disiapkan sekarang, karena dua hari lagi, tepatnya hari Kamis akan dimulai. Mereka berangkat dari besok, pukul 10 pagi. Sampai ke tempat tujuan juga butuh waktu lama untuk penerbangan. Jadi bisa saja, sampai disana pada saat malam hari.
Tidak butuh waktu lama untuk mengerti, semua member langsung mengiyakannya. Pihak Bighit akan segera men-konfirmasi kepada semua ARMY disana dan segera memesan tiket penerbangan. Bukan hanya itu, Schedule kepulangan mereka juga akan ditentukan.
Jungkook disana mulai punya ide cemerlang. "Ee... Nim," Panggil jungkook ditengah tengah pembicaraan. Bang pd langsung merespon nya.
"Boleh tidak? Kita membawa satu staff lagi untuk mengurus kita disana?" Tanya jungkook ragu ragu. Semua member menoleh dan mengkerut kan dahi heran. Bang Pd juga begitu. "Hm. Kalau dipikir.. Kalian memang butuh assisten ya?. Ya sudah, nanti saya carikan" Kata Bang Pd akhirnya setelah berpikir cukup lama.
"Tapi.. Siapa ya?" Tanya Namjoon di sela sela semuanya sedang mikir.
Tidak butuh waktu lama, jungkook langsung semangat memberikan jawaban. "Haerin, haerin!" Seru jungkook yang membuat semua menoleh kearah Jungkook. "Haerin?? Yang... Cleaning service itu kah?" Tanya Bang Pd memastikan.
Jungkook hanya mengangguk ragu. Dan ternyata bukan hanya jungkook yang setuju sih, tapi Taehyung dan Jimin juga. Yang lain hanya mengangguk.
Bang pd kembali berpikir sebentar sambil melihat berkas berkas yang ada di mejanya itu. "Ya, boleh. Tapi, selagi dia mau." Jawab Bang Pd akhirnya.
****
Siang ini haerin ada di restoran biasa tempat dia nongkrong. Dia sibuk mengutak-atik benda pipih alias handphone nya itu sambil menyeruput es kesukaannya.
"HAERIN!!" Teriak seseorang yang pasti didengar perempuan bernama haerin itu. Haerin langsung menoleh ke kiri dan kanan, mencari asal teriakkan itu. Dan ternyata salah satu member Boygroup asal Bighit itu yang berteriak. "Taehyung?" Mata haerin menyipit.
Taehyung tidak datang sendiri, melainkan bersama smua member.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON JUNGKOOK IS MINE!
Fanfic"Rin, jangan pikirin dia lagi. Sekarang AKU MILIKMU! Cintai aku, rin!" "......"