Dengan mood yang baik, perempuan berponi itu kembali bekerja, membersihkan Agensi Bighit itu. Entah siapa yang membersihkan gedung ini saat dia pergi. Tapi haerin sangat senang bisa kembali ke Seoul lagi.
Sekarang perempuan berponi itu tengah mengepel lantai sambil ngedumel karena teringat sesuatu. "Eh, itu si Jungkook. Bener ga sih bakal jadiin erin assisten- nya?"
"Elehh, Ga bakal dikasih sama Bang Pd! Heh!" Dumelnya terus.
"Nona," Panggil seorang staff yang kini menghampiri haerin. Haerin hanya menoleh.
"Kamu dipanggil tuh sama Manajer keruangannya." Kata staff. Haerin hanya menganggukkan kepala dan merapikan alat pel lalu bergegas pergi ke ruangannya Manajer Nim.
Sebelum masuk, dia tidak lupa mengetuk pintu dan menunggu balasan Bang Pd lalu masuk. "Ada apa, Nim?" Tanya perempuan itu yang kini menutup pintu ruangan.
"Duduklah dulu." Suruh Bang Pd dahulu. Haerin langsung menurut dan duduk didepannya.
"... Eemm.. Gini,. Salah satu member BTS disini, ingin kamu jadi assisten nya. " Haerin langsung mengkerut kan dahinya heran.
"Itu juga Jungkook yang mau." Kata Bang pd. Mata haerin langsung melebar.
"M..memangnya, dia bilang begitu??" Tanya haerin memastikan. Pd Nim hanya mengangguk dan berbicara lagi.
"Dia merasa aman kalau ada dirimu, jadi dia tadi meminta saya untuk menjadikan kamu sebagai assisten nya." Jelas Bang Pd lagi.
"Ta...tapi nanti tentang gajih saya gimana? Apa dikurangi?"
"Malah, Jungkook meminta gajihmu dinaikkan." Mata haerin lagi lagi melebar dan wajahnya memerah.
Haerin hanya mengangguk dan menerimanya. Walau Jungkook slalu buat haerin kesal, dia juga bawa keuntungan. Asal Jungkook tidak macam macam ke haerin.
Perempuan itu langsung keluar dari ruangan Bang Pd ketika sudah selesai. "Jungkook emang ya! Pengen gua cekek rasanya ughh!!" Geram haerin sembari berjalan keluar.
"Cekek aja, gapapa". Tiba-tiba omongan itu langsung masuk ke telinga haerin. Haerin seketika berhenti melangkah dan melihat ke belakang.
Terlihat Jungkook yang ada dibelakang perempuan berponi itu langsung menghampiri nya. " Gimana? Udah aku buktiin kan?"
"Ihh!! Geremmm bengetttt gue ama elu!!!" Geram haerin lagi sambil menunjukkan kedua kepalan tangannya kepada laki-laki yang sekarang memakai baju warna putih yang di pergelangan baju nya berisi tali layaknya alat pel dan celana panjang berwarna hitam.
"Tapi, kamu seneng kan? Karena gaji nya di naikkin?" Goda jungkook sambil memasukkan kedua tangannya ke kantung celana.
"Ya sih! Tapi karena lu, jadi ga asik lagi!" Haerin melipat kedua tangannya di depan dada dan memutar bola matanya malas.
"Ya udah, ikut aku sekarang ke resto deket sini. Katanya kamu bosen." Ajak jungkook. Ajakan jungkook agak menarik perhatian haerin. Ya, siapa tau disana ada makanan enak. Jadi haerin hanya mengangguk tapi pandangannya ke arah lain selain melihat jungkook.
Mereka berdua langsung beranjak keluar dari gedung. Haerin yang kini memakai baju kaos warna merah muda kebesaran dan celana yang mirip celana training warna putih, berjalan disamping jungkook dan membawa sebuah kamera. Itu juga karena jungkook yang menyuruhnya.
"Apaan sih pake bawa kamera ginian." Dumel gadis itu. Jungkook yang ada disamping nya langsung membuka sedikit maskernya hingga hanya menutupi dagunya.
"Untuk memotret hal hal yang unik. Disana sih, katanya tampilan restonya bertemakan BTS. Aku penasaran, dan aku juga suka hal hal yang menarik." Jelas jungkook yang sekarang mendekati haerin. Haerin hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON JUNGKOOK IS MINE!
Fanfiction"Rin, jangan pikirin dia lagi. Sekarang AKU MILIKMU! Cintai aku, rin!" "......"