Jam menunjukkan waktu 19;20 dan turun hujan di Yogyakarta, Aku menghela nafas sambil mengganti seragam kerja ku. Dan meletakkan nya di ruang linen kotor.
" Ahh, pulang over time lagi. Sama saja kerja di kota sendiri untuk dekat dengan adikku namun ketika aku pulang dia sudah tidur. Dan pagi hanya sempat sarapan bareng lalu kepisah lagi, dia sekolah dan aku kerja " keluhku dalam hati. Aku keluar menuju parkiran motor dan ternyata hujan,
" Ahh, apes sekali malah turun hujan dan aku tidak membawa jas hujan" umpatku dalam hati. Aku mengambil HPku dan memesan taxi online untuk pulang. Sambil menuggu taxi online aku membuka web loker. Aku sedang mencari pekerjaan baru saat ini, selain aku merasa overload dengan pekerjaan yang ada. Tak lama taxi online ku datang , aku segera masuk taxi dan berpamitan dengan security.
" Pulang dulu ya , pak " Teriakku dari dalam taxi.
" Siap, bos, Hati - hati dijalan " Jawab security perusahaanku,
" Kriiinngggg, Kriinggg " Aku mencari HP-ku dari tas. Ternyata nenek yang meneleponku.
" Hai , nenek. Gimana gimana nek ? " Kataku
" Lagi dimana , lu ? Aku mau nawarin kerjaan nih di tempatku. Tertarik merantau lagi kah ? Tanya nenek.
" Ahh, siap. Aku harus kirim CV kemana nih. Aku overload di tempat kerjaan ku yang sekarang cuyy, Aku coba buat tanya ke adikku dulu ya cuy. Kan lu tau , aku pindah dari Jakarta kemarin karena adikku sendiri di rumah. " Jawabku
" OK, disini perlu urgent yak, Jadi cepet kabarin, ya dah tak matiin sek. " Telepon nenek mati.
Aku melamun dengan tawaran nenek, aku memang perlu pekerjaan dan ingin segera pindah. Tapi aku memberatkan adikku sebenarnya, Apalagi orang tuaku yang bercerai di tahun 2017 masih membekas. Untuk aku yang merasa dewasa saja masih teringat apalagi adikku yang baru kelas 1 SMP.
Sesampainya di rumah , adikku ternyata belum pulang. Dia bilang masihg menungguku pulang. Aku segera mandi dan setelah ganti baju dikamarkun sudah ada teh hangat.
" Wah, teh siapa nih yang bikin. Coba - coba aku cicipin yak. Manis enggak ya ini teh nya ? " Kataku,
" Aku dong yang bikin. Pasti manis dong kayak yang bikin " Jawab adikku.
" Ahh, tumben baik banget. Pasti ada maunya nih ? " Kataku.
" Hehehe, kok tau sih , mas. Beli martabak yuk mas yang langganan kita itu lho aku pengen " Rayu adikku,
" Ihh, teh nya mahal banget yak. Tukernya pakai martabak. Mau martabak manis atau asin ? " Tanyaku sambil memakai jaket.
" Dua - duanya , dong. Tapi aku ikut ya mas. Hujan dah reda. " Jawab adikku.
Aku berangkat dengan adikku, untuk beli martabak. Dijalan dan di kedai martabak aku sembari mengobrol dengan adikku. Adikku ini walaupun baru usia 12 tahun udah jadi temen sharing ku , aku mengira dia dewasa sebelum waktunya karena keadaan keluarga yang broken home. Aku menceritakan keinginanku untuk merantau lagi, Aku berjanji bahwa aku tidak akan lama merantau,
Singkat cerita, aku sudah mengantongi ijin dari orang tua, nenekku dan juga adikku tentunya, Aku menelepon nenek segera bahwa aku mau menerima tawaran tersebut. Aku segera mengirimkan CV ke email nenek dan CC ke atasannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/221162834-288-k113975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
( 4 ) Empat Sekawan
Short StorySebenarnya aku enggan menceritakan kisah ini dan hanya ingin kusimpan saja. Namun , sepertinya asik dan seru ketika aku menceritakan kepada kalian kisah konyol dan kocak nya kita berempat. Namaku Rohman aku dari Yogyakarta , dan aku akan ceritakan...