3. Kesialan

177 20 17
                                    

"Sikapmu mampu menembus setiap benteng yang selama ini aku pertahankan"🙂

~Clara Adhista Klarisa~

✨✨✨



Clara sudah siap dengan seragam sekolahnya, dengan olesan makeup di wajahnya menambahkan aura kecantikannya. Bibir yang di lapisi dengan lipblam, rambut yang di Cepol ke atas, mata yang begitu indah bahkan senyumnya yang sangat manis. Luka yang tergores di sikunya tidak jadi masalah bagi Clara untuk tetap bersekolah.

"Finish, Let's go" ucapnya sambil bercermin.

Clara pun keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, menuju meja makan.

"Morning, ma pah"

"Morning anak papah"

"Morning sayang, ko pake seragam?" Ucap vina

"Ya iya lah ma, Clara kan mau sekolah" sambil duduk di kursi sebelah papanya

"Emang siku tangan kamu udah sembuh?"

"Hmm, udah sedikit gak sakit sih ma" padahal lukanya masi sangat perih tapi bukan Clara namanya kalau tidak ingin membalas apa yang sudah terjadi kemaren malem.

"Iya sudah, sarapan dulu nih" sambil menyodorkan nasi goreng kepada Clara.

"Pah, Clara boleh nebeng ya ya ya" sambil mengeluarkan baby eyesnya.

"Iya sayang" dan disetujui oleh papahnya

Clara dan keluarga pun sudah selesai sarapan, dan Clara langsung menuju mobil papahnya.

"Mah, Clara berangkat dulu by mamah" mencium tangan dan kening mamahnya.

"Iya sayang hati-hati!!"

Bagi vina Clara tetaplah bayi kecilnya, bagaimana tidak keluarga Clara tidak memanjakannya. Clara adalah anak satu satunya, Clara pun memasuki mobil papahnya dan langsung menuju ke sekolahnya. Tidak membutuhkan waktu lama Clara sudah sampai di depan gerbang sekolahnya.

"Pah Clara masuk dulu by pah!" sambil mencium tangan papahnya

"Belajar yang rajin sayang, jangan sering bolos pelajaran" sambil memandang tajam wajah anaknya

"Heheheh iya pah iya"

"Byyyy papah hati-hati di jalan" dan melambaikan tanganya ke atas, setelah mobil papahnya hilang dari pandangan Clara. Clara pun masuk ke sekolah.

"Eh neng Clara baru dateng?" ucap mang Cecep satpam di sekolahnya.

"Iya mang" sambil tersenyum ke mang Cecep,
Sudah biasa Clara selalu di sapa mang Cecep. Tidak jadi masalah bagi clara.

Setelah memasuki gerbang sekolah Clara berjalan menuju kelasnya. Dan tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

"Claraaaaaaaaaaaa raaaaaa" sambil berlari lari ke arah cewek yang sedang berjalan dengan santainya

"Bi.. sah...ga.. sih hoss hoss, lu.. ber.. hen..tii..dulu.... Kaa.." ucap Sasa terpotong

"Atur nafas dulu sasa baru ngomong" cibir Alena

CAKRA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang