4

8.8K 1.5K 258
                                    

"Cie siapa tuh dek"

Renjun terlonjak kaget saat suara Lucas terdengar di pintu kamarnya, kakaknya itu bersandar sambil senyum-senyum sendiri yang mana bikin Renjun bergidik ngeri.

"Kak lucas kenapa sih? Sehat?" tanya Renjun sarkas

"Tadi kakak lihat kamu dianter cowok, ganteng pisan euy (banget)" ucap Lucas sambil menatap adiknya

Renjun mendengus kesal, kakaknya yang satu ini memang suka kelewat kepo.

"Kepo! Udah sana ah, adek mau istirahat!" ucap Renjun sambil mendorong Lucas keluar kamarnya

"Lah kok kakak didorong sih"

"Pergi ah sana!"

Renjun membanting pintu kamarnya sampai Lucas kaget, ia menggelengkan kepalanya lalu pergi menuju kamar nya sendiri. Sedangkan Renjun langsung duduk di tepi kasur nya, ia lantas menangkup kedua pipinya. Senyuman manis tersungging menghiasi wajahnya, jantungnya masih berdegup kencang.

Ah begini rasanya jatuh cinta.

-00-


"Aa teh kenapa sih? Lihat jadi masuk angin kan?!!"

Ten mengomel sambil memihit sang anak dengan kayu putih, sedangkan jaemin yang duduk sambil bertelanjang dada cuma diem sambil sesekali sendawa.

"Lagian aa ada-ada aja naik motor malem gak oake jaket, abis darimana sih?"

"Abis nganterin temen. Ya maaf atuh pah" ucap Jaemin sebelum kembali bersendawa


"assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Jisung masuk kedalam rumah dengan wajah lelahnya, sedangkan Ten menghela nafasnya sambil menatap si anak bungsu dengan tajam.

"Dari mana aja? Jam segini baru pulang?" tanya Ten karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam

"Maaf pah, jisung keasikan main ps ditempat temen"

Jisung langsung duduk disebelah Ten dan memeluk tubuh cowok pendek itu.

"Makan dulu sana, lain kali kalau mau main bilang biar orang rumah gak khawatir"

"Iyaa maaf papah"

"Yaudah sana makan"

Jisung nurut dan langsung pergi ke dapur, sedangkan Jaemin sudah memakai kembali kaosnya langsung bergelayut pada sang ayah.

"kenapa?" tanya Ten yang peka sama anaknya

"aa lagi deketin orang" jawab Jaemin

"Cewek apa cowok?"

"Cowok, dia cantik dan baik banget. Tapi sebenernya aa rada gak pd, dia orang berada bun terus yang diketik dia ganteng sama berada juga" jawab Jaemin

"Aa cuma takut gak bisa bersaing sama orang itu, kan papah tau kalau aa mah gini orangnya biasa aja"

"Jangan patah semangat atuh, anak papah mah ganteng gini mana baik sholeh juga. Yang penting aa usaha siapa tau dia juga suka sama aa" jelas Ten

"Papah juga tau sendiri kan aa gak pernah pacaran, suka sama orang juga jarang. Kadang aa bingung harus gimana"

"Cukup jadi diri sendiri aja a, ambu yakin pasti orang itu gak akan nolak anak papah" ucap Ten sambil mengusak rambut sang anak

"Makasih papah, kalau gitu aa ke kamar dulu"

-00-

"Woy Jaemin, maneh udah belajar belum?" tanya Hyunjin yang baru datang dan duduk disebelah si sobat

"Belum euy, lo udah tau kan kalau urang bego banget sama Biologi" ucap Jaemin sambil mengacak rambutnya kasar

"Iya sih. Jangankan biologi , semua pelajaran ipa kan maneh bego" ujar Hyunjin sambil ketawa

"Ngaca!!"

"PENGUMUMAN BARUDAK! HARI INI PAK JONGDAE GAK MASUK JADI ULANGAN BIOLOGI GAK JADI!!!"

"alhamdulillah!! Gak sia sia urang gak belajar sama sekali" ucap Hyunjin semangat yang dibalas tawa dari Jaemin

"Eh jaem, kamu dipanggil sama bu Seulgi" ucap Hina, salah satu teman sekelas mereka

"Hah? Oh oke, thanks"

Jamin berjalan keluar kelas menuju ruang guru, tumben sekali wali kelasnya itu memanggilnya.

"Permisi"

"Oh jaemin, sini masuk"

Jaemin tersenyum kecil lalu duduk dihadapan Seulgi yang sedang memeriksa tugas-tugas siswanya.

"Punten, ada apa ya bu?" tanya Jaemin

Seulgi menatap serius anak didiknya itu hingga membuat Jaemin jadi gugup sendiri.

"Ini masalah nilai sekolah kamu" jawab Seulgi serius

"Ibu tau kalau kamu sangat berprestasi di bidang non akademik, tapi sekarang kamu udah kelas 3 dan harus lebih memperhatikan akademik kamu. Selama semester ganjil kemarin nilai kamu banyak yang dibawah rata-rata, terlebih nilai biologi dan kimia kamu" jelas Seulgi dan Jaemin hanya diam mendengarkan dengan seksama

"Ibu harap kamu mau belajad lebih giat lagi di 2 mata pelajaran itu, jangan sampai uts nanti nilai kamu anjlok lagi. kurangi kegiatan kamu dan fokus belajar, atau perlu ibu minta guru mata pelajaran itu buat ngasih pelajaran tambahan?" tanya Seulgi

"Gak usah bu, biar nanti saya belajar sama yang lain aja" jawab Jaemin

"Baiklah kalau begitu, kalau kamu butuh sesuatu kamu bisa bilang sama ibu. Insyaallah ibu akan bantu, dan satu lagi. Kamu belum mengisi formulir terakhir yang ibu kasih, ibu harap kamu mengumpulkan secepatnya" jelas Seulgi

"Baik bu"

"Kalau begitu kamu bisa kembali ke kelas"

"Terimakasih bu"

Jaemin berjalan gontai menuju kelasnya, ia sedikit menghela nafasnya mengingat formulir itu. Ah ya, formulir mengenai kelanjutan setudinya apakah akan dilanjut ke Universitas atau setelah lulus akan langsung mencari kerja.

"Apa gue nikah sama Renjun aja ya"

Tbc

Asmarandana | Jaemren {TELAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang