3

17 3 20
                                    

Tampak Alif yang mulai kesal terhadap Deni dan Ahra,dia merasa seperti di abaikan,

"Heyyy aku gimana nih..." Ucap Alif lagi lebih keras

Deni dan Ahra langsung mengarahkan pandangan ke Alif

"Makasi ya Lif,tempat nya bagus banget,kami suka,minggu kita makan martabak disini ya,kita makan martabak nya jam 3 sore,tapi kamu harus ada disini jam 2,1 jam sebelum makan martabak"ucap Ahra

"Hmm okay" jawab Alif sambil menghela nafas panjang,dia sangat terlihat muak dengan ucapan Ahra,karna sangat lebay

Selepas beberapa menit dari kejadian itu,Alif pulang terlebih dahulu daripada Ahra dan Deni,sedangkan Deni dan Ahra masih saja duduk di teras rumah kecil tersebut

"Ra,Alif dah pergi tuh,gimana kalau barang barang nya kita pindahin aja kesini,biar lebih aman gitu,kan kalo di rumah kamu khawatir ketahuan sama orang tua kamu" ucap Deni dengan pelan

"Sekarang nih?masih nyaman disini..,nanti aja ya"jawab Ahra

"Engga Ra...sekarang aja,kan kita cuma bentar,ambil barang,trus kita kesini lagi,kita harus nyimpan nya di tempat yang aman Ra"sanggah Deni

"Motor kamu mana?"

"Di parkiran lah,masa di rumah Beben"

"Yaelah nanya doang kali,sono ambil,biar kita kerumah aku,mumpung rumah lagi sepi"ucap Ahra

Di perjalan mereka sangat terlihat hati hati,entah kenapa mereka seperti berada di perjalan menuju tempat lokasi horor

Sampai nya di rumah Ahra,langsung ambil barang dan barang tersebut di satukan dalam koper kecil,dan langsung kembali ke tempat rumah kecil

Di perjalanan

"Den,kita kasi nama aja rumah kecil nya,biar orang gak curiga sama sekali,gimana?"usul Ahra

"Boleh juga tuh,tapi bagusnya apa ya,hemm...aku gak tau yang begituan"jawab Deni sambil senyum setengah bibir

"Hemm..Gimana kalau namanya Tante Diana,jadi kita seolah olah ke rumah Tante diana,kan otomatis gak akan ada yang mau ikut Den"

"Ah engga ah,ngeri,kita bilang Tante Diana,tante Diana siapa coba,nanti tu tempat malah anker gak mau pkoknya gak setuju"

"Eh alah penakut banget dah, gimana kalau namanya DERA aja,gabungan Deni dan Ahra,jadi si Dera ini kayak temen kita gitu ,bagus kan?"

"Oke deh,tapi kabari si Alif,nanti dia tetap sebut markas"

"Biarin aja sih,kan Alif cuma sekali ini doang ikut makan martabak coklat"ucap Ahra mengerutkan dahi

"Martabak coklat...palak mu!!!ahahahahha"gurau Deni

Sesampai nya di rumah kecil yang mereka sebut Dera,mereka mulai mengerjakan pekerjaan nya masing masing,ada yang membersihkan tukar,dinding,meja kecil dan memperbaiki beberapa tempelan yang hampir usang

Di tengah kesibukan,tiba tiba Alif datang ke markas tersebut

"Rajin banget dah kalian,sumpah,ni mau tempat tinggal kalian berdua ya? Udah macam suami istri aja tau..."usil Alif

"Apaan sih Lif,diem deh"ketus Ahra,Ahra memang sering di jodohin sama temen sekelas dengan Deni,tapi Ahra sudah punya pacar dari kampus lain

"Mampos Lif,rasain tuh,kenak kan,wahahahahah....."sambut Deni kegirangan

Alif yang baru datang langsung pergi meninggalkan tempat itu,dia tidak mau mengganggu Deni dan Ahra

Saat sore hari,mereka sudah menyelesaikan penyimpanan barang barang mereka,dan terlihat muka muka Deni dan Ahra lebih tenang

"Pulang yok Ra,aku antarin"

"Ayok ojol kuuu"

Di perjalanan

"Den,bsok hari Jumat ya,gak sabar deh hari Minggu"

"Etdahh gak sabaran amat Ra,"jawab Deni sambil nge gas motor nya

"Ih modus banget deh pengen banget di peluk ya,makanya jangan jomblo " ucap Ahra sambil ketawa

"Ya kamu gak mau jadi pacar aku,wahahha"

"Apaan sih ih " respon Ahra

Sampai tiba malam hari,Ahra di kagetkan dengan telpon dari Alif

*Isi telpon

"Halo Ra"

"Iya ada apa Lif"

"Tadi sore petugas keamanan nanya sesuatu sama aku Ra"

"Nanya apaan?"

"Tadi pak petugas nemu sabu sabu di depan markas "

Ahra langsung menutup telpon,dia langsung menelpon Deni

*Isi telpon

"Den gawat,si pak petugas nemu sabu di depan Dera"

"Anjir,kok bisa"

"Udah jangan bahas itu dulu,sekarang gimana kita mengamankannya? termasuk Alif"

"Akhh sialan Alif,bilang sama Alif paling itu punya orang lain,kan di depan markas nemu nya,kunci markas aman kok sama aku"

"Oke oke oke"

Mematikan telepon dan Ahra kembali nelpon Alif

"Halo Lif,sorry tadi aku tutup telpon,tadi aku ke kamar mandi sebentar"

"Oh gitu,jadi kok ada sabu sabu depan markas?"

"Paling itu cuma punya orang yang lewat,mana mungkin kami punya yang begituan"

"Loh kan aku gak nuduh Ra,cuma nanya hey...,ya aku tadi ditanya pak petugas,siapa terakhir dari tempat itu,jadi aku jawab kalian,pak petugas juga gak kepo amat kok,cuma nanya aja,dan nyuruh kita berhati-hati kalau kita di tempat itu,soalnya sering juga kan orang mabuk lewat dari situ,dan sebenarnya yang mengusulkan tempat itu pak petugas,hehehe"

"Alif...kok gak cerita kalo tempat itu usulan pak petugas,ishhh"

"Lah emang kenapa?kok gak boleh?biasa aja kali.."

"Ya kan setidaknya cerita...akhh"

"Ya maaf sih"

"Oke Lif,makasi ya,aku lanjut nugas dulu"

Ahra mematikan telepon,dan kembali menelpon Deni

"Den,kek nya tu tempat gak aman deh, yang ngusulin markas itu ternyata pak petugas"

"Bangsat si Alif,kok gak cerita...akhh,sekarang aku jemput kamu Ra,siap siap,tempat itu beneran gak aman" 



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JANGAN REDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang