00.09

42.2K 424 3
                                    

Okeeee. Dannnnn

🙅🙅🙅

Happy Reading

Flashback on

"Yakin lo mau nembak si cebol" Tanya Yerico.
"Iya,,, emang lo udah lupain dia" lanjut Rian.
"Nggak mungkin gue bisa lupain dia, tapi nggak mungkin juga gue terus-terusan kaya gini terus. Sedangkan dia nggak mungkin bisa balik lagi" tutur Hand lemah. Ya Hand hanya menunjukan sisi lemahnya hanyalah di depan ketiga teman-temannya saja walau kadang sifat dinginnya selalu mendominasikan seorang Hand.
"Ya baguslah, masa lalu memang tidak pernah hilang tapi jangan sampai menghalangi langkah lo buat maju Hand, lo juga berhak bahagia" ujar Robby yang sedari tadi diam.
" Thanks ya man. Lo pada selalu ada disaat gue merasa terpuruk" ucap Hand tulus.
"Sans" sahut ketiganya berbarengan.
"Kok melow gini sih" ujar Rian mengalihkan topik pembicaraan yang jika dilanjutkan akan membuka luka lama bagi salah satu temannya.
"Jadi masalah Hanna kapan lo nembak dia" tanya Robby.
" Lihat aja nanti" ucap Hand songong.
"Songong amat lo kalau di tolak aja ngamuk" sindir Rian.
"Sialan lo, seumur hidup gue nggak pernah tuh ditolak" sanggah Hand.

Kringggg,,,,kringggggg,,,kringgggg

Bel menandakan waktu belajar telah berakhir Hand keluar dan menuju lapangan basket yang berada di tengah-tengah gedung sekolah mereka.
Diluar kelas memang sangat ramai karena banyak murid-murid yang keluar kelas karena waktunya pulang.

Dari lapangan Hand berteriak lantang.

"BAGI YANG BERNAMA HANNA SEIRA KAMELA GUE HARAP LO KE TENGAH-TENGAH LAPANGAN INI SEKARANG JUGA"

Hanna yang mendengar namanya dipanggil lalu bergegas menuju tempat itu berasal tidak lupa Anya dan Deva yang mengikuti juga ikut penasaran.
Saat sampai di tengah lapangan Hanna melihat Hand yang berdiri angkuh.

"Ke-kenapa ya kak" Hanna memberanikan diri untuk bertanya. Karena dirinya sangat grogi di panggil oleh anak pemilik sekolah itu juga menjadi pusat perhatian murid-murid lain yang juga ikut penasaran, apa gerangan yang akan pemilik sekolah itu lakukan kepada gadis cebol tapi sayangnya imut itu.

"SEMUANYA DENGARKAN BAIK-BAIK MULAI HARI INI SAYA BERITAHU KAN BAHWA HANNA SEIRA KAMELA RESMI MENJADI PACAR GUE" ucapnya lantang.

Semua orang tercengang dengan apa yang mereka dengar barusan.
Jelas di telinga Hanna banyak suara bisik-bisik di belakangnya entah itu cacian atau rasa kagum karena baper melihat drama yang Hand ciptakan.

"Gimana lo terima kak? " Tanya Hand sedikit memelankan suaranya tapi masih bisa didengar oleh semua orang.

Hanna hanya berdiri mematung karena syok.
"Diam lo berarti setuju"poin Hand tegas.

Setelahnya Hand menarik tangan Hanna membawanya menuju kelas Hand.

"Kak lepasin" Ronta Hanna karena baru tersadar dari lamunannya setelah sesi penembakan mendadak itu tapi tidak di abaikan oleh Hand.

"Kakak apa-apaan sih" kesal Hanna saat sudah sampai di depan kelas Hand.
"Gimana? " Bukannya menangapi pertanyaan Hanna, Hand malah balik bertanya.
"Gimana apanya ?" Tanya Hanna balik.
"Lo mau nggak jadi pacar gue Hanna Seira Kamela? " Ulang Hand yang merasa gemas dengan tingkah Hanna.

Hanna (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang